VOKASI NEWS – Penerapan COSO membantu perusahaan mengelola piutang usaha, menekan risiko kredit macet, dan memperlancar arus kas secara berkelanjutan.
Pengelolaan piutang usaha menjadi aspek penting dalam menjaga kestabilan keuangan perusahaan. Penagihan piutang yang tidak terstruktur dapat menghambat arus kas dan menimbulkan kerugian. Oleh karena itu, perusahaan memerlukan sistem pengendalian internal yang andal dan terstandar untuk mengurangi risiko piutang tak tertagih.
Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission (COSO) merupakan kerangka kerja pengendalian internal yang diakui secara global. COSO berfungsi untuk membantu perusahaan mencapai tujuan operasional, pelaporan, dan kepatuhan melalui lima komponen utama. Komponen tersebut meliputi lingkungan pengendalian, penilaian risiko, aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi, serta pemantauan (COSO, 2013).
Komponen Pengendalian Internal Menurut COSO
Kerangka COSO terdiri atas lima komponen utama, yaitu lingkungan pengendalian, penilaian risiko, aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi, serta kegiatan pemantauan. Setiap komponen saling berhubungan dan membentuk sistem pengendalian internal yang menyeluruh dan terintegrasi. Dalam pengelolaan piutang usaha, penerapan kelima komponen ini sangat relevan untuk mencegah terjadinya kredit macet.
Penilaian risiko dapat dilakukan dengan menganalisis kelayakan pelanggan sebelum transaksi kredit dilakukan. Selain itu, aktivitas pengendalian seperti pemisahan tugas antara bagian penjualan dan bagian penagihan mampu mencegah praktik manipulasi data piutang. Hal ini diperkuat oleh pendapat Weygandt, Kimmel, dan Kieso yang menyatakan bahwa struktur kontrol internal yang baik mendorong keterandalan informasi keuangan (Kieso dkk, 2015).
Manfaat Penerapan COSO dalam Pengelolaan Piutang
Penerapan COSO dalam pengelolaan piutang membantu perusahaan mengidentifikasi risiko gagal bayar sejak awal. Penilaian risiko dilakukan melalui analisis kelayakan pelanggan sebelum memberikan kredit. Aktivitas pengendalian seperti pemisahan fungsi antara pencatatan dan penagihan mampu mencegah kesalahan dan penyalahgunaan wewenang.
Audit internal secara berkala mampu mengevaluasi efektivitas prosedur penagihan piutang dan mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan. Lingkungan pengendalian yang kuat juga menciptakan budaya disiplin dan tanggung jawab yang tinggi dalam pelaksanaan pengelolaan piutang. Perusahaan yang menerapkan prinsip COSO secara menyeluruh dapat mengurangi tingkat piutang bermasalah secara signifikan.
[BACA JUGA : Analisis Dosis CBCT Dental untuk Keselamatan Pasien]
Implikasi Strategis bagi Perusahaan
Penerapan pengendalian internal berbasis COSO tidak hanya memberikan manfaat operasional, tetapi juga memiliki dampak strategis jangka panjang bagi perusahaan. Dengan menerapkan kerangka kerja ini secara menyeluruh, perusahaan dapat menekan tingkat piutang tak tertagih, memperlancar arus kas, serta menghasilkan laporan keuangan yang lebih andal dan mencerminkan posisi keuangan secara wajar. Kerangka COSO bersifat fleksibel dan dapat diadaptasi oleh berbagai jenis perusahaan, baik skala kecil maupun besar, sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan masing-masing.
Manfaat dari penerapan pengendalian internal berdasarkan kerangka COSO harus diimbangi dengan komitmen manajemen puncak dan pelatihan yang memadai bagi seluruh karyawan. Hal ini penting agar pemahaman terhadap fungsi pengendalian internal tidak hanya menjadi tanggung jawab auditor internal, tetapi juga menjadi bagian dari budaya kerja organisasi. Dengan pendekatan yang tepat, pengendalian internal berbasis COSO dapat menjadi strategi penting dalam menjaga kesehatan keuangan dan kinerja usaha secara berkelanjutan. Seiring perkembangan teknologi, penerapan pengendalian internal dapat didukung oleh sistem berbasis digital yang memudahkan pemantauan serta pelaporan kinerja keuangan secara real time.