Desain Drone Bawah Laut Berbasis IoT untuk Pengumpulan Data Lingkungan di Perairan Dalam

Desain Drone Bawah Laut Berbasis IoT untuk Pengumpulan Data Lingkungan di Perairan Dalam_Dokumen Istimewa

VOKASI NEWS – Drone bawah laut berbasis IoT ini dirancang untuk memantau kualitas air laut secara real-time, menawarkan solusi inovatif bagi konservasi dan penelitian lingkungan laut Indonesia.

Teknologi Internet of Things (IoT) terus berkembang dan menghadirkan solusi inovatif di berbagai bidang. Salah satu implementasi terbarunya adalah dalam bentuk drone bawah laut yang dirancang untuk memantau kondisi lingkungan laut dalam secara real-time. Prototipe ini merupakan hasil pengembangan mahasiswa Program Studi D-IV Teknologi Rekayasa Instrumentasi dan Kontrol, Fakultas Vokasi Universitas Airlangga.

Indonesia, sebagai negara kepulauan, memiliki laut yang luas dan kaya akan keanekaragaman hayati, terutama ekosistem terumbu karang. Sayangnya, berbagai ancaman seperti polusi dan kerusakan habitat semakin mengancam kelestariannya. Penyelaman manual untuk monitoring terbukti berisiko tinggi dan kurang efisien. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan merancang drone bawah laut berbasis IoT yang dapat mengukur suhu, pH, dan salinitas air secara langsung melalui aplikasi Android.

Rangkaian Sistem dan Cara Kerja Drone

Drone ini dirancang menggunakan bahan PVC dan akrilik yang mampu menahan tekanan air hingga kedalaman 5 meter. Sistem kendalinya mengandalkan Pixhawk 2.4.8 sebagai autopilot dan Raspberry Pi 3B sebagai unit komputasi utama. Untuk pengukuran kualitas air, digunakan tiga jenis sensor utama, yaitu:

  • DS18B20 untuk suhu
  • SEN0161 untuk pH
  • Sensor TDS untuk salinitas

Seluruh data dikirim secara nirkabel melalui jaringan Wi-Fi ke aplikasi Android yang terintegrasi dengan Firebase sebagai platform cloud realtime database. Hasil pengukuran ditampilkan dalam bentuk grafik dan angka numerik yang mudah dipantau.

Pengujian dilakukan di kolam simulasi dengan kedalaman bertingkat (1, 3, dan 5 meter). Hasilnya menunjukkan drone mampu bertahan terhadap tekanan air tanpa kebocoran. Tingkat akurasi pengukuran terhadap standar alat SNI sangat tinggi, yakni:

  • Suhu: 99,16%
  • pH: 99,8%
  • Salinitas: 99,6%

Komunikasi data stabil hingga kedalaman 4,5 meter, meskipun pada 5 meter mulai mengalami gangguan sinyal. Durasi operasional drone mencapai 90 menit, dengan jangkauan kendali hingga 300 meter.

Manfaat, Inovasi, dan Arah Pengembangan

Kehadiran drone ini menawarkan solusi pemantauan laut yang aman, efisien, dan berbasis data real-time, tanpa risiko langsung bagi penyelam. Teknologi ini sangat potensial mendukung program konservasi laut, riset lingkungan, hingga edukasi teknologi kelautan.

Secara khusus, sistem ini mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) poin 14, yakni pelestarian ekosistem laut. Rencana pengembangan ke depan meliputi:

  • Penambahan fitur notifikasi peringatan dini
  • Penyimpanan histori data
  • Integrasi kecerdasan buatan (AI)
  • Pengendalian otomatis berbasis sensor

[BACA JUGA: Visual Storytelling Approches for Grammar Instruction]

Drone bawah laut berbasis IoT ini telah berhasil dirancang dan diuji dengan hasil memuaskan. Keandalannya dalam mengukur parameter lingkungan laut secara akurat dan real-time menjadikannya sebagai alternatif pemantauan laut yang cerdas, hemat biaya, dan berkelanjutan. Solusi ini layak dikembangkan lebih lanjut untuk mendukung konservasi laut Indonesia secara modern dan efektif.

***

Penulis: Al A’raafat Jaya Putra

https://ejournal.itn.ac.id/
https://jurnalfe.ustjogja.ac.id/
https://roaseg.ucad.sn/
https://lms.ikippgribojonegoro.ac.id/xnxx/
https://sipresma.ft.undip.ac.id/storage/views/xnxx/