Deteksi Canine Distemper Virus pada Anjing Menggunakan Test Kit di Klinik Hewan K dan P Surabaya

VOKASI NEWS – Deteksi Canine Distemper Virus (CDV) pada anjing menggunakan test kit di Klinik Hewan K dan P Surabaya, hasil penelitian Mahasiswa Fakultas Vokasi UNAIR.

Anjing sering dijadikan hewan peliharaan karena kesetiaan dan kemampuan inderanya yang tajam. Seiring dengan peningkatan minat masyarakat Surabaya untuk memelihara anjing, kebutuhan perawatan kesehatan hewan juga meningkat. Canine Distemper Virus (CDV) merupakan penyakit menular yang sering menyerang anjing dan berpotensi mematikan. Virus ini berasal dari keluarga Paramyxoviridae dan dapat menyebabkan gangguan imunitas pada anjing. Deteksi dini dan diagnosis cepat menjadi penting untuk pencegahan dan pengobatan yang efektif.

Penelitian Mahasiswa Fakultas Vokasi UNAIR di Klinik Hewan K dan P

Observasi dilakukan di Klinik Hewan K and P di Surabaya selama tiga minggu. Penelitian melibatkan 12 anjing opname yang menunjukkan gejala klinis CDV. Metode deteksi dilakukan menggunakan swab anus dan tes kit merek “Bioguard” dengan sensitivitas dan spesifikasi tinggi untuk mendeteksi antigen CDV.

Dari 12 anjing yang diuji, sebanyak 66.7% (8 ekor) menunjukkan hasil positif CDV, sementara 33.3% (4 ekor) menunjukkan hasil negatif. Hasil ini menegaskan prevalensi CDV yang signifikan pada populasi sampel. Faktor risiko, seperti ketidaklengkapan vaksinasi, ditemukan meningkatkan kerentanan terhadap CDV.

Urgensi Penelitian

Studi Mahasiswa Fakultas Vokasi UNAIR menunjukkan pentingnya vaksinasi penuh sebagai pencegahan utama. Anjing yang divaksinasi sebagian memiliki risiko 21 kali lebih tinggi terkena distemper. Vaksinasi ulang secara berkala juga diperlukan untuk menjaga kekebalan jangka panjang. Hasil tes menunjukkan bahwa antigen CDV berbeda dengan antigen virus lain, memungkinkan deteksi yang lebih akurat.

BACA JUGA: KNV 2024, Kolaborasi 3 Bidang Soroti Potensi Kecerdasan Buatan Era Digital

Tes kit CDV berbasis imunokromatografi ini efektif untuk deteksi CDV pada semua jenis anjing. Hasil menunjukkan prevalensi tinggi CDV di antara anjing yang tidak divaksinasi penuh.

***

Penulis : Diva Maharani

Editor : Oky Sapto Mugi Saputro – Tim Branding Fakultas Vokasi UNAIR