VOKASI NEWS – RS Bhayangkara Surabaya melaksanakan skrining hipotiroid kongenital untuk deteksi dini gangguan tiroid pada bayi baru lahir, didukung partisipasi aktif orang tua.
Mahasiswa kesehatan Fakultas Vokasi Universitas Airlangga berkesempatan menjalani program magang intensif di berbagai fasilitas layanan kesehatan, mulai dari rumah sakit, puskesmas, hingga klinik laboratorium. Salah satunya dialami oleh mahasiswa D4 Teknologi Laboratorium Medik yang melaksanakan magang di RS Bhayangkara Surabaya H.S Samsoeri Mertojoso pada 16 Juni–9 Agustus 2025.
Peran Laboratorium dalam Skrining Hipotiroid Kongenital
RS Bhayangkara Surabaya H.S Samsoeri Mertojoso merupakan rumah sakit tingkat II kelas B di bawah naungan Kepolisian Daerah Jawa Timur. Rumah sakit ini memiliki Instalasi Laboratorium Patologi Klinik dan Patologi Anatomi, dengan salah satu layanan unggulan berupa Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK) bagi bayi baru lahir.
Skrining Hipotiroid Kongenital adalah program resmi Kementerian Kesehatan untuk mendeteksi dini gangguan tiroid bawaan pada bayi. Pemeriksaan ini dilakukan dengan mengambil sampel darah kapiler dari tumit bayi berusia 48–72 jam setelah lahir. Proses pengambilan darah dilakukan melalui beberapa langkah:
- Memijat tumit bayi untuk melancarkan aliran darah kapiler.
- Membersihkan area tusuk dengan alkohol swab.
- Menusuk tumit menggunakan jarum lancet steril.
- Meneteskan darah ke filter paper hingga menembus ke belakang kertas agar volume tercukupi dan hasil akurat.
- Menutup area tusuk dengan plester setelah prosedur selesai.
Sampel darah kemudian dikirim ke Laboratorium Prodia Surabaya untuk dianalisis. Pemeriksaan ini penting karena Hipotiroid Kongenital yang terdeteksi dini dapat segera ditangani, sehingga bayi terhindar dari gangguan tumbuh kembang serius di kemudian hari.
Respons Masyarakat dan Manfaat Program
Pelaksanaan program SHK di RS Bhayangkara Surabaya mendapat respons positif dari orang tua bayi. Mereka bersikap kooperatif selama prosedur berlangsung karena memahami pentingnya deteksi dini gangguan tiroid.
Bagi mahasiswa magang, keterlibatan dalam prosedur skrining ini memberikan pengalaman klinis berharga, mulai dari keterampilan pengambilan sampel darah bayi hingga pemahaman tentang peran laboratorium dalam pencegahan penyakit bawaan.
[BACA JUGA: Imbalan Pascakerja dan Pajak: Kewajiban yang Tidak Boleh Diabaikan]
***
Penulis: Ifqih Salsabila
Editor: Habibah Khaliyah