Diagnostic-Wax Gigi Anterior Rahang Atas Kasus Deep Bite dan Crowding

VOKASI NEWS – Mengetahui cara mengatasi dan faktor yang mempengaruhi crowding dan Deep Bite, masalah yang kerap mengganggu estetika gigi. 

Gigi adalah salah satu bagian tubuh yang memiliki peran penting pada bentuk dan estetik pada wajah. Bentuk gigi, ukuran, dan bentuk lengkung rahang dapat mempengaruhi efek dan kestabilan pada geligi. Ukuran rahang dan gigi tidak selaras dapat mengakibatkan gigi mengalami pertumbuhan di luar lengkung. Akibatnya mempengaruhi fungsi bicara, estetik, dan kenyamanan penderita. 

Pada kasus yang diterima, gigi rahang atas anterior mengalami crowding dan deep bite. Dokter gigi memerlukan gambaran hasil akhir restorasi sehingga dibutuhkan diagnostic wax-up. Diagnostic wax up juga dapat digunakan sebagai alat bantu visual agar pasien dapat memahami tujuan pembuatan restorasi dan kebutuhan yang dibutuhkan.

Gambar 1. Gambar Diagnostic Wax-up

Mengenal Deep Bite dan Crowding Serta Hal yang Mempengaruhi Estetika 

Deep bite adalah keadaan dimana gigi rahang atas dan rahang bawah mengalami tumpang tindih melebihi batas normal yaitu 30-40%. Deep bite dapat disebabkan oleh erupsi gigi insisive yang melebihi normal dan gigi seri yang mengalami kemiringan ke arah proksimal atau bukal palatal. Crowding adalah kondisi dimana gigi berada di keadaan tidak normal karena kondisi susunan gigi yang tidak teratur serta tumpang tindih dalam lengkung gigi

BACA JUGA: Menelusuri Jejak Sejarah di Rumah Kelahiran Bung Karno di Surabaya

Gigi yang memiliki inklinasi normal dan rapi sangatlah berpengaruh terhadap bentuk wajah. Faktor yang mempengaruhi penampilan gigi secara umum dan keseluruhan adalah warna, bentuk, dan posisi pada gigi. Terdapat faktor intra oral yang perlu dipertimbangkan, seperti ukuran dan bentuk gigi, keadaan oklusi gigi, perubahan warna gigi, kehilangan gigi, tulang rahang yang menonjol sehingga membuat protrusi, diastema, dan gigi tidak sesuai lengkung.

Desain Kasus Deep Bite dan Crowded Anterior 

Gambar 2. Keadaan Gigi Penderita
Gambar 3. Desain Hasil Akhir Restorasi

Pada tahap awal adalah membuat coping dengan ketebalan 0,5mm. Point angle dan kerangka gigi 11 dibuat sesuai dengan gigi 12 sebagai panduan. Pembuatan gigi 11 dijadikan sebagai panduang penyesuaian lengkung yang sesuai inklinasi gigi normal. Pada kasus gigi anterior rahang atas yang crowded dan deep bite, hal yang perlu dipertimbangkan adalah oklusi. Oklusi gigi sangat diperlukan agar gigi tidak mengalami kontak berat atau mengganjal sehingga penderita merasa nyaman saat menggunakan restorasi.

Hasil wax-up apabila dilihat dari aspek incisal, bagian labial gigi terlihat lebih lebar dibandingkan dengan bagian palatal gigi dan incisal edge harus terlihat pas berada ditengah, serta lengkung gigi sudah sesuai inklinasi. Sedangkan pada aspek mesial, incisal edge letaknya tidak ditengah dan permukaan labial akan terlihat cembung.

Bahan yang Kerap Digunakan

Bahan yang direkomendasikan untuk pembuatan restorasi yang akan dibuatkan adalah restorasi dengan bahan zirconia multi-layered yang memiliki tingkat estetika yang lebih baik dari zirconia monilitic. Zirconia multi-layered memiliki 3 lapisan warna sehingga menghasilkan restorasi yang estetik dan tampak lebih alami, selain itu bahan ini memiliki biokompatibilitas yang baik. Bahan ini direkomendasikan pada kasus ini karena gigi mengalami deep bite sehingga gigi akan mengalami tekanan kunyah yang cukup besar.

***

Penulis: Dewi Arum Puspita

Editor: Puspa Anggun Pertiwi