Dixon vs STIR : Mana Teknik MRI Terbaik untuk Evaluasi Lemak Peri Diskus Lumbal?

Dixon vs STIR : Mana Teknik MRI Terbaik untuk Evaluasi Lemak Peri Diskus Lumbal?_Canva

VOKASI NEWS – Perbandingan teknik Dixon dan STIR pada MRI lumbal menunjukkan Dixon lebih unggul dalam kualitas citra untuk evaluasi lemak peri diskus.

Perkembangan teknologi Magnetic Resonance Imaging (MRI) terus mendorong inovasi di dunia kedokteran, khususnya dalam penilaian jaringan lunak dan lemak. Salah satu fokus utama pada MRI lumbal adalah mengevaluasi lemak peri diskus, yang berperan penting dalam identifikasi kelainan degeneratif dan inflamasi. Dua teknik penekanan lemak yang umum digunakan adalah sekuen Dixon dan Short Tau Inversion Recovery (STIR).

Kedua teknik ini memiliki pendekatan berbeda dalam menghasilkan citra MRI. Artikel ini membahas perbandingan antara Dixon dan STIR dalam hal kualitas citra untuk evaluasi lemak peri diskus lumbal, berdasarkan penelitian eksperimental yang melibatkan 16 pasien.

Perbedaan Mekanisme dan Evaluasi Kualitas Citra

Teknik Dixon memungkinkan pemisahan sinyal lemak dan air dalam satu kali pemindaian berdasarkan perbedaan frekuensi resonansi. Citra yang dihasilkan memberikan batasan jaringan yang lebih jelas dan memungkinkan evaluasi lemak peri diskus dengan lebih optimal. Sementara itu, STIR menggunakan pulse inversion untuk menekan sinyal dari jaringan dengan waktu relaksasi T1 pendek, seperti lemak. Teknik ini sangat sensitif terhadap edema jaringan dan efektif mengurangi interferensi sinyal lemak.

Lemak peri diskus merujuk pada infiltrasi lemak di sekitar otot paraspinal, terutama muskulus multifidus. Otot ini penting dalam menjaga stabilitas segmental dan berfungsi sebagai penstabil dinamis tulang belakang lumbal. Ketidakstabilan pada area ini dapat menyebabkan beban abnormal pada struktur tulang belakang, yang berpotensi menimbulkan nyeri punggung bawah atau hernia diskus berulang.

Penelitian ini membandingkan kualitas citra MRI antara Dixon dan STIR dengan mengukur beberapa parameter: Signal to Noise Ratio (SNR), Contrast to Noise Ratio (CNR), resolusi spasial, dan lama waktu pemindaian (scan time). Data diperoleh menggunakan MRI Philips Ingenia 3 Tesla, serta dianalisis oleh dua dokter radiologi dengan pendekatan kuantitatif menggunakan ROI (Region of Interest) berukuran 1 mm.

Parameter resolusi spasial mencakup:

  • Inhomogenitas fat suppression, untuk menilai ketidakmerataan penekanan lemak;
  • Ketajaman jaringan lemak, untuk mengamati kontras jaringan yang tervisualisasi;
  • Ketidaktampakan artefak, untuk menilai ada atau tidaknya gangguan citra.
Hasil Penelitian dan Implikasinya

Hasil menunjukkan bahwa teknik Dixon unggul dalam semua parameter yang diteliti. Nilai SNR dan CNR lebih tinggi dibandingkan STIR, menunjukkan kualitas sinyal dan kontras yang lebih baik. Resolusi spasial juga lebih tajam, dan waktu pemindaian lebih singkat. Perbedaan tersebut signifikan secara statistik (p < 0.05).

[BACA JUGA: Sertifikasi Kompetensi sebagai Modal Utama Lulusan Perguruan Tinggi]

Kesimpulannya, teknik Dixon memberikan kualitas citra yang lebih baik dibandingkan STIR untuk evaluasi lemak peri diskus lumbal. Temuan ini diharapkan dapat menjadi dasar pertimbangan dalam penyusunan protokol pemeriksaan MRI di rumah sakit, khususnya dalam memilih sekuen yang sesuai dengan kebutuhan diagnostik.

***

Penulis: Zahra Octa Purinanda

Editor: Fatikah Rachmadianty

https://ejournal.itn.ac.id/
https://jurnalfe.ustjogja.ac.id/
https://roaseg.ucad.sn/
https://lms.ikippgribojonegoro.ac.id/xnxx/
https://sipresma.ft.undip.ac.id/storage/views/xnxx/