DOSEN BATTRA UNAIR AJAK MASYARAKAT DESA PAJARAN MELEK TEKNOLOGI DALAM PEMASARAN PRODUK SIMPLISIA LOKAL

Desa Pajaran merupakan desa yang terkenal dengan tanaman porang sebagai produk unggulan. Selain porang komoditas seperti tanaman herbal berupa kunyit dan temulawak juga melimpah karena ditanam sebagai pembatas lahan tanaman porang oleh masyarakat. Adanya pandemi COVID-19 membawa dampak yang signifikan pada tingkat penjualan tanaman porang dan temulawak di Kabupaten Madiun, terutama di Desa Pajaran, yang sebagian besar penduduknya adalah petani. Kebijakan pemerintah setempat dalam melakukan isolasi desa dan membatasi aktivitas masyarakat berdampak pada pemasaran produk yang bersifat konvensional (offline). Sehingga pada saat pandemi COVID-19 mengalami penurunan omzet karena adanya pembatasan akses, aktivitas masyarakat dan isolasi desa yang saat itu sedang dalam zona merah. Menyikapi hal tersebut, dosen dari program studi Pengobat Tradisional UNAIR mengadakan pengabdian masyarakat berupa pelatihan secara offline yang dilaksanakan pada Rabu (20/10/2021) kemarin, dengan total peserta sebanyak 40 orang. Kegiatan ini diawali dengan dilaksanakannya seminar pertama pada hari Minggu (22/8/2021) mengenai pengenalan produk simplisia dan herbal. Pemantik dalam acara ini adalah Prof. Dr. Mangestuti Agil Apt., Ms., yang menjelaskan tentang manfaat dan cara penyiapan produk herbal untuk kesehatan. Sedangkan Dr. Wiwied Ekasari Dra., M. Si., menjelaskan tentang cara pembuatan simplisia.

Seminar yang kedua dilaksanakan pada hari Minggu (3/10/2021) yang difokuskan pada pengenalan digital marketing dalam pemasaran produk lokal unggulan mendatangkan dua pemantik yaitu Edith Frederika Puruhito S. KM., M. Sc (MedSci) dan Maurisa Putri Permatasari S. E., M. Si.

Setelah seminar pertama dan kedua dilaksanakan masyarakat diajarkan langsung cara pembuatan simplisa yang sesuai dengan Pedoman Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB). Selain itu pelatihan mengenai pemasaran digital di marketplace juga diajarkan, dengan mengubah konsep pemasaran dari konvensional (offline) menjadi digital (online) diharapkan mampu meningkatkan omzet dan pengetahuan dari masyarakat dalam pemanfaatan digital di era revolusi industri 4.0. Diharapkan kedepannya Desa Pajaran dapat menjadi desa binaan dari program studi battra UNAIR dalam pengambangan produk lokal unggulan.

Tri Handono selaku kepala Desa Pajaran mengaku bahwa berkat adanya pengabdian masyarakat ini peserta menjadi tau cara pembuatan simplisa yang benar dengan kualitas yang lebih baik. Karena selama ini tanaman seperti temulawak hanya memiliki harga Rp. 500 sampai Rp. 1.500 saja. Setelah pelatihan harga temulawak menjadi 4 kali lipat dari harga sebelumya, hal ini sangat membantu memulihkan ekonomi masyarakat. Disisi lain peserta mengaku acara seperti ini sangatlah penting untuk diadakan. Wisdianto, salah satu peserta kegiatan pengabdian masyarakat mengaku sangat antusias mengikuti acara pelatihan karena hal tersebut sesuai dengan kebutuhan masyarakat saat ini.

Penulis : Marita Tri Santi