VOKASI NEWS – Kelompok 2 LA-3A1 telah melaksanakan kegiatan penyuluhan berupa edukasi kepada Siswa-siswi MA Al-Ikhsan terkait tuberkulosis paru. Kegiatan ini dilakukan di lingkungan Pondok Pesantren Darul Fiqhi tepatnya di desa Ngepung, Rejosari, Kec. Deket, Kabupaten Lamongan pada Rabu (01/11).
Edukasi yang bertemakan ”Tuberkulosis Paru” ini diikuti sebanyak 39 Siswa-siswi kelas 12. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan terhadap siswa-siswi MA Al-Ikhsan mengenai tuberkulosis paru serta cara penanganannya. Secara khusus, tujuan kegiatan ini adalah untuk penyelesaian tugas project pada mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah yang dijalankan oleh kelompok 2 LA-3A1 D-III Keperawatan Fakultas Vokasi Universitas Airlangga.
Kenali Apa Itu Tuberkulosis Paru?
Tuberkulosis paru merupakan penyakit infeksi pada saluran pernapasan yang dapat menyebar dari seseorang ke orang lain yang disebabkan oleh mycobacterium tuberculosis dan paling sering bermanifestasi di paru melalui transmisi udara. Menurut World Health Organization (WHO, 2020) meskipun tuberkulosis merupakan penyakit yang dapat dicegah dan disembuhkan 1.5 juta orang meninggal akibat TB setiap tahun. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki insiden penyakit tuberkulosis terbanyak di dunia selain China, Pakistan, India, Filipina Afrika Selatan, dan Nigeria.
Adapun 2 faktor yang mempengaruhi timbulnya tuberkulosis paru yaitu faktor resiko kependudukan (jenis kelamin, umur, pendidikan, pekerjaan, status gizi, kondisi sosial ekonomi, dan perilaku masyarakat) dan faktor risiko lingkungan (kelembaban, kepadatan, lantai rumah, ventilasi, pencahayaan, dan ketinggian). Gejala umum pada pasien TB paru yaitu batuk selama 2-3 minggu atau lebih dengan dahak bercampur darah, sesak nafas, badan lemas dan nafsu makan menurun, berat badan menurun, berkeringat pada malam hari tanpa kegiatan fisik, dan demam meriang lebih dari satu bulan.
Infografis Menjadi Media Edukasi Kesehatan

Dalam pelaksanaan kegiatan penyuluhan kita lakukan pre-test terlebih dahulu lalu kita isi dengan games tebak gambar setelah itu, kami masuk pada acara penyampaian materi. Kemudian kita lakukan tanya jawab dan kita lakukan post-test kembali. Tujuan dilakukannya pre test dan post-test adalah untuk membandingkan seberapa pahamnya mereka mengenai penyakit TBC sebelum dan setelah disampaikan materi. Setelah sesi post-test selesai kita lakukan games agar fresh lalu kita lakukan sesi dokumentasi.
Agar informasi yang diberikan mampu diingat oleh siswa-siswi, maka kelompok 2 LA-3A1 menyebarkan leaflet berisi materi edukasi tuberkulosis paru dengan harapan agar selalu diingat dan dibaca oleh siswa-siswi lainnya.
Penulis: Anggota Kelompok 2 LA_3A1
Editor: Muhammad Duiqi Alfiansyah – Tim Branding Fakultas Vokasi Universitas Airlangga