VOKASI NEWS – Video edukasi efektif meningkatkan pemahaman pasien kanker terhadap terapi radiasi eksternal di RS Indriati Solo Baru.
Kanker masih menjadi salah satu masalah kesehatan global paling serius, menempati posisi kedua penyebab kematian tertinggi di dunia setelah penyakit jantung. Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2020, jumlah kematian akibat kanker mencapai hampir 10 juta jiwa. Di Indonesia, tantangan serupa juga terlihat dengan lebih dari 400 ribu kasus baru dan sekitar 240 ribu kematian pada tahun 2022 (GLOBOCAN). Angka ini menunjukkan masih rendahnya tingkat deteksi dini dan edukasi pasien di fasilitas kesehatan.
Salah satu bentuk terapi utama dalam penanganan kanker adalah Terapi Radiasi Eksternal (External Beam Radiation Therapy/EBRT). Prosedur ini menggunakan radiasi berenergi tinggi untuk merusak DNA sel kanker secara terarah. Prosesnya cukup intensif karena pasien perlu menjalani penyinaran berulang dalam periode tertentu. Kompleksitas prosedur ini menuntut pemahaman pasien yang baik agar terapi dapat berjalan efektif dan aman.
Pendekatan Audiovisual untuk Edukasi Pasien
Inovasi edukasi pasien melalui video pembelajaran menjadi fokus penelitian mahasiswa Program Studi D-IV Teknologi Radiologi Pencitraan Fakultas Vokasi Universitas Airlangga. Studi yang dilakukan di RS Indriati Solo Baru ini menilai efektivitas video edukasi dalam meningkatkan pengetahuan pasien terhadap alur terapi EBRT.
Penelitian menggunakan metode quasi-eksperimen dengan desain pretest-posttest control group melibatkan 40 pasien kanker serviks. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan signifikan pada tingkat pengetahuan pasien setelah menonton video edukasi. Sebelumnya, sebagian besar responden hanya memiliki tingkat pemahaman “cukup”, namun setelah intervensi, mayoritas meningkat ke kategori “tinggi”.
Video edukasi terbukti membantu pasien memahami tahapan terapi dengan lebih baik dibandingkan penjelasan teks atau komunikasi konvensional. Visualisasi prosedur, penggunaan bahasa sederhana, serta narasi yang jelas membuat informasi medis lebih mudah diterima dan diingat.
Dampak dan Rekomendasi
Hasil penelitian ini merekomendasikan agar rumah sakit mengintegrasikan media audiovisual secara permanen dalam layanan radioterapi. Pemutaran video di ruang tunggu, penyediaan barcode berisi tautan video edukatif, hingga pembaruan rutin konten sesuai jenis kanker, dinilai efektif untuk memperkuat pemahaman pasien dan meningkatkan kepatuhan terapi.
Penelitian ini menjadi bukti nyata kontribusi Fakultas Vokasi UNAIR dalam mengembangkan inovasi berbasis teknologi untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan. Dengan pendekatan edukatif yang modern, pasien tidak hanya menjadi penerima terapi, tetapi juga mitra aktif dalam proses penyembuhan mereka.
[BACA JUGA: AIR Coil Tingkatkan Kualitas Citra MRI Knee Dibanding Flex Coil]
***
Penulis: Fathoni Alief



