VOKASI NEWS – Efektivitas promosi kesehatan terhadap peningkatan pengetahuan tentang proteksi radiasi.
Apakah Proteksi Radiasi Itu ?
Proteksi radiasi merupakan upaya untuk mengurangi efek negatif paparan radiasi. Adapun proteksi radiasi bertujuan untuk mencegah timbulnya efek yang berbahaya dan mengurangi frekuensi kejadian efek yang masih dapat diterima oleh setiap individu di masyarakat. Proteksi radiasi dalam keselamatan dan kesehatan pasien diterapkan melalui penggunaan apron sebagai bentuk perlindungan. Hal ini bertujuan untuk mengurangi dampak efek negatif dari radiasi.
Penerapan proteksi radiasi dapat dilakukan jika berdasarkan dengan prinsip proteksi radiasi, yaitu :
- Justifikasi
Prinsip ini menerapkan untuk mengatur jarak adanya sumber radiasi dengan objek yang akan di tuju. Hal ini juga dapat mengurangi adanya pengguaan radiasi.
- Optimisasi
Pengguaan radiasi harus diminimalisir, yang mana perlu diperhatikan dari aspek dosis radiasi, jangkauan pasien, dan lain-lain, yang mana dalam prinsip ini harus diperhatikan dalam penggunaan ALARA (As Low As Reasonable Achievable)
- Pembatasan Dosis Radiasi
Adanya pembatasan dosis dalam penggunaan radiasi pada pasien dapat mengurangi terjadinya efek radiasi (Eri Hiswara, 2023)
Apakah Promosi Kesehatan Itu?
Menurut WHO dalam Fitriani (2011), promosi kesehatan sebagai “The process aims to improve the ability of individuals and communities to control health factors in order to improve their level of health” (Proses ini bertujuan meningkatkan kemampuan individu dan masyarakat dalam mengontrol faktor-faktor kesehatan agar bisa meningkatkan tingkat kesehatan mereka.). Promosi kesehatan sering kali mengacu pada perubahan yang dilakukan terhadap pendidikan kesehatan di masa lalu. Dalam pendekatan ini, fokusnya tidak hanya pada peningkatan pengetahuan kesehatan masyarakat tetapi juga pada perubahan perilaku lingkungan mereka.
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1148/MENKES/SK/VII/2005 tentang Pedoman Penyelenggaraan Promosi Kesehatan Daerah, promosi kesehatan mengacu pada upaya pemberdayaan individu melalui pembelajaran mandiri bersama masyarakat sehingga dapat membantu diri mereka sendiri dan melaksanakan sumber daya berbasis komunitas, kegiatan yang sesuai dengan budaya lokal dan didukung oleh kebijakan publik dalam bidang kesehatan.
[BACA JUGA: Dua Metode Pemeriksaan C-Reactive Protein Pada Pasien Sepsis]
Metode yang Digunakan
Jenis dan rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis metode kuantitatif dengan penelitian yaitu kuasi eksperimental. Rancangan penelitian ini menggunakan “Pre Post Control Group Design” yang mana dibagi dalam beberapa kelompok perlakuan, yaitu kelompok yang diberi perlakuan dan tidak diberi perlakuan. Perlakuan ini yaitu dengan memberikan media audio visual mengenai promosi kesehatan mengenai proteksi radiasi selama 3 menit. Subjek dari masing masing kelompok akan diberikan tes terlebih dahulu sebelum dilakukan pemeriksaan radiologi yang mana selanjutnya pula setelah dilakukan pemeriksaan, harus diberikan juga test yang mana akan membandingkan antara sebelum dan sesudah dilakukannya pemeriksaan radiologi mengenai proteksi radiasi.
Responden yang dipilih untuk penelitian ini harus sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Kriteria inklusi adalah kriteria yang perlu dipenuhi oleh populasi agar dapat menjadi subjek dalam penelitian, sedangkan kriteria eksklusi kebalikannya. Kriteria inklusi dalam penelitian ini yaitu bersedia menjadi responden penelitian dan mengisi informed consent, merupakan pendamping pasien pediatri. Sedangkan kriteria eksklusi yaitu apabila pendamping pasien berkebutuhan khusus.
Hasil dan Kesimpulan Efektivitas Promosi Kesehatan
Berdasarkan hasil identifikasi tingkat pengetahuan pendamping pasien pediatric, menunjukkan bahwa perbandingan persentase tingkat pengetahuan baik memiliki nilai kenaikan sebesar 45%. Ada perbedaan signifikan tingkat pengetahuan pendamping pasien pediatri sebelum dan sesudah diberi promosi kesehatan melalui audio visual mengenai proteksi radiasi di RSI Jemursari Kota Surabaya dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Pada kelompok tidak diberi perlakuan menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan tingkat pengetahuan pendamping pasien pediatri sebelum dan sesudah yang mana memiliki nilai signifikansi sebesar 0,679.
***
Nama Penulis : Adam Abiyu Pattilasa
Nama Pembimbing : Berliana Devianti Putri, Ratih Damayanti
Program Studi : D4 Teknologi Radiologi Pencitraan
Editor : Oky Sapto Mugi Saputro – Tim Branding Fakultas Vokasi UNAIR