VOKASI NEWS – Herbal Exploration Competition (HEC) 2025 yang secara khusus diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Pengobat Tradisional. Kegiatan ini akhirnya berhasil terlaksana dengan sukses pada tanggal 30 dan 31 Agustus 2025. Kegiatan kompetisi bergengsi ini diadakan secara penuh dalam format virtual atau daring dengan memanfaatkan platform konferensi Zoom meeting. Lomba ini pada dasarnya diperuntukkan secara khusus bagi para siswa yang duduk di bangku SMA, SMK, MA. Meskipun begitu, para mahasiswa yang berasal dari seluruh penjuru Indonesia juga dapat mengikuti perlombaan ini.
Tema besar yang diangkat dalam kompetisi tahun ini adalah eksplorasi mendalam terhadap kekayaan herbal nusantara. Antusiasme tinggi dari para peserta sangat terlihat jelas dari jumlah pendaftar yang akhirnya berhasil melampaui target awal yang telah ditetapkan. Nisrina, selaku Ketua Pelaksana HEC 2025, menyatakan bahwa kompetisi ini secara nyata membuktikan potensi yang dimiliki generasi muda saat ini.
“Berbagai inovasi segar yang ditampilkan oleh para peserta dalam mengembangkan dan memanfaatkan herbal tradisional sangat menginspirasi dan memberikan harapan baru untuk kalangan masyarakat,” ujarnya dengan penuh apresiasi.
Secara garis besar, acara ini meliputi dua kategori lomba utama, yaitu lomba poster digital dan lomba karya tulis ilmiah. Seluruh peserta yang telah terpilih kemudian mempresentasikan karyanya masing-masing. Presentasi dilaksanakan secara virtual di depan dewan juri yang terdiri dari para ahli di bidangnya.
Juara Ajang HEC Beserta Karya Luar Biasa
Alya Hiivi Az Zahra, seorang siswi yang berasal dari MAN 1 Ngawi, berhasil meraih posisi Juara 1 dalam Lomba Poster pada tingkat SMA/Sederajat. Karya poster miliknya yang berjudul “Kreasi Sehat Untuk Imun Kuat dan Diabetes Terkendali: PUTELO” tersebut secara kreatif memperkenalkan sebuah inovasi makanan sehat berupa puding yang berbahan dasar ekstrak bunga telang, yang dinamai PUTELO. Inovsi ini hadir sebagai sebuah solusi kreatif yang mudah diakses untuk membantu mengendalikan kadar gula darah dalam tubuh. Poster edukatif tersebut tidak hanya secara efektif mengedukasi masyarakat tentang bahaya penyakit diabetes, tetapi juga secara aktif mengajak untuk mulai menerapkan pola hidup sehat sehari-hari.
Disisi lain, Teresa Narendraputri, yang merupakan ketua kelompok dari Soegijapranata Catholic University, berhasil meraih Juara 1 Lomba LKTI pada tingkat mahasiswa. Karya tulis ilmiahnya yang berjudul “Formulasi Nanoemulsi Temulawak (Curcuma Xanthorrhiza) sebagai Imunomodulator Alami dalam Inhibisi Sel Kanker Payudara Mda-mb-231: Karakterisasi, Optimasi, dan Evaluasi Stabilitas” tersebut merupakan penelitian kompleks. Penelitian ini secara khusus berfokus pada pengembangan formula nanoemulsi yang berasal dari bahan dasar temulawak. Hal ini difungsikan sebagai modulator imun alami yang memiliki potensi besar untuk menghambat pertumbuhan sel kanker payudara yang ganas.
Besar harapan semua pihak, dengan melihat berbagai capaian positif dan antusiasme yang tinggi ini. Harapan kedepannya, kompetisi HEC akan dapat dijadikan sebagai sebuah agenda tahunan yang tetap dilanjutkan dan ditingkatkan kualitasnya di masa depan.
BACA JUGA: [OSH FAIR 2025: Ikut Andil Dalam Event World Health Day]
***
Penulis: Nisrina Aimee Naquita
Editor: Puspa Anggun Pertiwi