Eksplorasi Teknologi Ortodontik Modern Melalui SUIC 2025, Bersama Spesialis dari LEPICQ Laboratory, France

VOKASI NEWS – Eksplorasi teknologi ortodontik modern melalui kegiatan Sustainable University-Industry Collaboration (SUIC) 2025 bersama spesialis dari LEPICQ Laboratory.

Kolaborasi Industri dan Akademik dalam Teknologi Kesehatan Gigi

Program Studi D4 Teknologi Kesehatan Gigi menggelar kegiatan Sustainable University–Industry Collaboration (SUIC) 2025 bertajuk “Empowering the Future of Dental Technology Students through Industry Collaboration”, dengan seminar dan workshop bertema “Advanced Orthodontic Appliance Fabrication Techniques”. Acara ini menghadirkan narasumber drg. Ignatius Budi Prianto, seorang spesialis ortodonti dari LEPICQ Laboratory Dental Service, Prancis. Seminar yang berlangsung di Gedung Vokasi ini dihadiri oleh dosen serta mahasiswa semester 2 dan 4.

Dalam sesi seminar, drg. Ignatius Budi Prianto berbagi pengalaman sebagai teknisi gigi di Prancis, memberikan wawasan baru bagi peserta mengenai perjalanan karier di bidang protesiste dentaire. Acara ini menjadi kesempatan bagi mahasiswa untuk memahami lebih dalam mengenai prospek kerja internasional dan perkembangan teknologi kesehatan gigi.

Perjalanan Menjadi Protesiste Dentaire di Prancis

Dalam pemaparannya, drg. Ignatius Budi Prianto menjelaskan tahapan yang harus dilalui untuk menjadi protesiste dentaire di Prancis. Proses ini dimulai dengan studi Bac Pro Prothesist Dentaire selama tiga tahun, yang mencakup 20 minggu program magang. Magang ini menjadi bagian penting dalam seleksi alam, di mana pelajar akan dinilai berdasarkan keterampilan dan performa mereka di tempat kerja.

Setelah menyelesaikan Bac Pro, tahap selanjutnya adalah Brevet de Technicien Supérieur (BTS) Prothesist Dentaire, yang berlangsung selama dua tahun. Program ini juga mencakup 15 minggu magang dan menjadi syarat utama untuk memperoleh plakat protesist, yang diperlukan untuk membuka praktik sendiri.

“Harus percaya diri dan yakin bahwa kita memiliki kelebihan unik yang membedakan dari orang lain,” ujar drg. Ignatius Budi Prianto saat memberikan motivasi kepada peserta seminar.

Selain membahas proses pendidikan, drg. Ignatius juga menjelaskan peluang kerja di Prancis, kondisi laboratorium, serta teknologi terkini dalam pembuatan piranti ortodonti.

Workshop Pembuatan Piranti Ortodonti

Setelah seminar berakhir pada pukul 11.00 WIB, acara dilanjutkan dengan workshop di Gedung Jenggala Lt. 2 bagi mahasiswa semester 4. Dalam sesi ini, drg. Ignatius Budi Prianto mendemonstrasikan pembuatan retainer Hawley dan quad helix, yang merupakan piranti ortodonti umum dalam praktik kedokteran gigi.

[BACA JUGA: Insan Kampus Berkontribusi untuk Negeri: Dialog Inspiratif Dekan Vokasi UNAIR di Radio Suara Muslim]

Kegiatan ini memberikan pengalaman langsung bagi mahasiswa dalam memahami teknik fabrikasi piranti ortodonti sesuai standar internasional. Selain itu, workshop ini juga membuka wawasan mengenai prospek kerja sebagai teknisi gigi di luar negeri, serta pentingnya mengembangkan keterampilan agar dapat bersaing di tingkat global. Acara SUIC 2025 menjadi langkah penting dalam memperkuat kolaborasi antara dunia akademik dan industri, sekaligus membekali mahasiswa dengan keterampilan teknis yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja. Dengan adanya seminar dan workshop ini, mahasiswa D4 Teknologi Kesehatan Gigi diharapkan dapat semakin siap menghadapi tantangan di industri kesehatan gigi, baik di dalam maupun luar negeri.

***

Penulis : Zarit Salsabillah Azzahro

Editor : Oky Sapto Mugi Saputro – Tim Branding Fakultas Vokasi UNAIR