Elektroakupunktur Bantu Atlet Pencak Silat Pulih dari Cedera Lutut ACL

Elektroakupunktur Bantu Atlet Pencak Silat Pulih dari Cedera Lutut ACL_Canva

VOKASI NEWS – Cedera Anterior Cruciate Ligament (ACL), atau cedera pada lutut menjadi momok bagi banyak atlet pencak silat. Gerakan rotasi cepat dan pendaratan keras kerap menyebabkan lutut mengalami stres berlebih, hingga merobek ligamen ACL. Dampaknya tidak hanya nyeri hebat, tetapi juga penurunan kemampuan sendi dalam bergerak bebas atau disebut penurunan range of motion (ROM).

Penurunan ROM pada lutut bisa menurunkan performa, membatasi aktivitas harian, bahkan mengakhiri karier atlet. Meskipun banyak metode konvensional ditawarkan, seperti fisioterapi dan pembedahan, pendekatan pengobatan tradisional mulai menunjukkan harapan baru. Salah satu metode yang semakin mendapat perhatian adalah elektroakupunktur.

Kombinasi Tradisi dan Teknologi

Elektroakupunktur merupakan teknik akupunktur yang dipadukan dengan stimulasi listrik ringan. Aliran listrik ini diberikan melalui jarum akupunktur yang ditusukkan pada titik-titik tertentu. Kombinasi ini terbukti dapat memperlancar aliran energi (Qi), meningkatkan sirkulasi darah, serta mengurangi inflamasi di sekitar sendi.

Tiga titik utama yang menjadi fokus terapi ini adalah EX-LE 5 (Xiyan), SP10 (Xuehai), dan GB34 (Yanglingquan). Ketiga titik tersebut dipercaya secara tradisional memiliki khasiat dalam membuka sumbatan meridian, memperkuat otot dan tendon, serta menghilangkan nyeri dan bengkak pada sendi lutut.

Akupunktur Terbukti Meningkatkan ROM Lutut

Sebuah studi eksperimental dilakukan pada 20 atlet pencak silat dengan cedera ACL. Para atlet dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Kelompok perlakuan menerima terapi elektroakupunktur selama tujuh hari, dua kali sehari, masing-masing selama 30 menit. Sementara kelompok kontrol tidak diberikan terapi apapun.

Hasilnya cukup mencengangkan. Terjadi peningkatan signifikan pada ROM fleksi di kelompok elektroakupunktur sebesar +23,40°, dibandingkan kelompok kontrol yang hanya +0,90°. Pada ROM ekstensi, kelompok perlakuan juga mencatat peningkatan -9,60°, jauh lebih baik dibanding kelompok kontrol yang hanya -0,80°.

Data ini diperkuat oleh hasil uji statistik T-Test yang menunjukkan nilai p<0,001, membuktikan efektivitas terapi secara signifikan.

Perspektif Pengobatan TCM pada Penderita ACL

Dalam teori TCM, cedera ACL dikategorikan sebagai bagian dari Sindrom Bi, yaitu kondisi tersumbatnya aliran Qi dan darah akibat masuknya patogen seperti angin, dingin, atau lembap. Gangguan ini menyebabkan nyeri, bengkak, dan keterbatasan gerak pada lutut.

Titik Xiyan dipercaya membantu melancarkan Qi di sekitar lutut. Titik Xuehai membantu menyeimbangkan darah dan energi di paha bagian dalam. Sementara titik Yanglingquan merupakan titik dominan untuk tendon dan otot, yang sangat penting dalam pergerakan sendi.

Melalui elektroakupunktur, stimulasi listrik membantu mempercepat pemulihan energi tubuh dan memperbaiki sirkulasi lokal, sehingga mempercepat pemulihan jaringan.

Harapan Baru Bagi Atlet

Temuan ini membuka peluang besar bagi dunia pengobatan olahraga. Elektroakupunktur terbukti tidak hanya aman, tetapi juga efektif dalam meningkatkan fungsi lutut pada atlet pencak silat dengan cedera ACL. Penggabungan ilmu kedokteran modern dan kearifan pengobatan tradisional mampu memberikan hasil nyata.

Dengan hasil yang menjanjikan ini, diharapkan elektroakupunktur dapat menjadi terapi pendukung standar dalam rehabilitasi cedera ACL, terutama di kalangan atlet bela diri.

BACA JUGA: [Penerapan Atmosfer dan Persepsi Kenyamanan Pelanggan Area Buku Komik Gramedia Surabaya Manyar]

***

Penulis: Muhammad Ainul Yaqin

Editor: Oky Sapto Mugi Saputro

https://ejournal.itn.ac.id/
https://jurnalfe.ustjogja.ac.id/
https://roaseg.ucad.sn/
https://lms.ikippgribojonegoro.ac.id/xnxx/
https://sipresma.ft.undip.ac.id/storage/views/xnxx/