VOKASI NEWS – Elektrolit pada balita wajib dijaga keseimbangannya pada saat sedang diare agar tidak berdampak buruk.
Diare merupakan salah satu masalah kesehatan umum pada balita di seluruh dunia. Penyakit diare kerap kali disebabkan oleh infeksi virus, bakteri atau pun parasit. Dampak penyakit diare ialah dapat menyebabkan kehilangan cairan yang signifikan. Ketika balita mengalami diare, perubahan keseimbangan elektrolit dalam tubuh balita menjadi faktor yang penting. Keseimbangan elektrolit yang terjaga dengan baik merupakan faktor kunci dalam pemulihan dan pencegahan komplikasi serius.
[BACA JUGA: Waspada Penyakit Prostat Pada Lansia, Cegah dan Kenali Gejalanya]
Dehidrasi dan Diare
Penyakit diare ditandai dengan adanya perubahan bentuk dan konsistensi tinja yang lembek hingga cair dengan peningkatan frekuensi hingga lebih dari tiga kali dalam sehari. Diare dapat menyebabkan gejala seperti feses cair, mual, muntah, demam, dan gejala dehidrasi seperti mata cekung, penurunan ketegangan kulit, apatis dan gelisah. Namun, gejala yang ditimbulkan akibat diare dapat bervariasi tergantung pada patogen penyebab diare. Salah satu gejala dari diare adalah dehidrasi, dimana dehidrasi menjadi tolak ukur jenis diare yang diderita. Jenis diare yang dimaksud adalah diare dengan dehidrasi berat, sedang atau ringan, tanpa dehidrasi dan diare disentri.
Dehidrasi merupakan konsekuensi paling serius dari diare, terutama pada balita. Dehidrasi sendiri merupakan suatu kondisi di mana tubuh kehilangan lebih banyak cairan daripada yang masuk. Hal ini terjadi dikarenakan tubuh tidak memiliki cukup cairan yang diperlukan untuk menjalankan fungsi-fungsi fisiologis yang penting.
Peran Elektrolit dalam Tubuh
Elektrolit merupakan ion atau mineral yang mampu membawa muatan listrik. Ion tersebut diklasifikasikan sebagai anion dan kation yang berdasar pada jenis muatan yang dimuatnya. Klasifikasi anion dan kation tersebut didasarkan pada bagaimana ion bermigrasi dalam medan listrik. Elektrolit memiliki fungsi spesifik dan penting dalam tubuh. Terdapat tiga elektrolit mayor yang berada di dalam tubuh yaitu natrium, kalium dan klorida. Salah satu peran elektrolit dalam tubuh adalah mengatur volume osmotik yang dilakukan oleh natrium, kalium dan klorida. Peran lain yang dilakukan oleh elektrolit adalah mengatur irama dan kontraksi jantung, kofaktor dalam aktivitas enzim, regulasi ion adenosin trifosfatase, keseimbangan asam basa, pembekuan darah, rangsangan neuromuskular, dan proses penggunaan ATP dari glukosa. Keseimbangan elektrolit yang tepat adalah kunci untuk fungsi yang optimal dari berbagai sistem tubuh.
Hilangnya Elektrolit Saat Diare
Diare tidak hanya menyebabkan kehilangan cairan tetapi juga menyebabkan kehilangan elektrolit, terutama natrium dan klorida. Hal ini dikarenakan natrium dan klorida merupakan elektrolit ekstraseluler. Kehilangan elektrolit yang berlebih saat diare dapat menyebabkan gangguan serius pada tubuh seperti gangguan irama jantung dan melemahnya otot. Pada diare balita risiko ketidakseimbangan elektrolit sangat tinggi. Hal ini dikarenakan sistem imun balita yang belum sepenuhnya berkembang dan masih berada pada fase oral. Hilangnya elektrolit saat diare terjadi sebagai akibat dari proses yang melibatkan gangguan dalam fungsi normal usus yang mengarah pada kehilangan elektrolit melalui tinja. Saat tubuh kehilangan elektrolit, maka tubuh akan menunjukkan beberapa gejala, antara lain lemah, lemas, mulut kering, jantung berdebar, nyeri kepala, mual, muntah, pusing, mata cekung, penurunan ketegangan kulit, apatis dan penurunan kesadaran.
Penanganan Tepat Saat Balita Mengalami Diare
Saat balita mengalami diare, penting untuk menangani masalah elektrolit pada balita. Cara yang cukup mudah dilakukan adalah memberikan air secara teratur dan larutan oral rehidrasi sesegera mungkin setelah muncul gejala diare. Hal ini bertujuan untuk menggantikan cairan dan elektrolit yang hilang. Apabila diare berlanjut dan gejala kekurangan elektrolit menjadi lebih parah, segera konsultasikan ke dokter anak atau professional kesehatan lainnya. Dokter dapat membantu dalam menilai tingkat keparahan hilangnya elektrolit, meresepkan penggantian yang sesuai, dan memberikan perawatan medis lainnya yang diperlukan.
Keseimbangan elektrolit yang baik merupakan faktor penting dalam kesehatan balita saat terjadi diare. Diare dapat mengakibatkan kehilangan cairan elektrolit yang signifikan, yang dapat mengancam jiwa balita. Oleh karena itu, penting untuk mengambil tindakan segera untuk mengatasi kekurangan elektrolit dan mencegah dehidrasi. Konsultasi dengan professional kesehatan adalah langkah penting dalam penanganan diare yang efektif pada balita. Dengan pendekatan yang benar, balita dapat pulih dengan cepat dan kembali ke keadaan sehatnya.
***
Nama Penulis : Fadilah Khoirun Nisa’
Nama Pembimbing : Yessy Puspitasari
Program Studi : D-III Teknologi Laboratorium Medis
Editor : Oky Sapto Mugi Saputro – Tim Branding Fakultas Vokasi UNAIR