VOKASI NEWS – Minggu, 22/08/2021 Komisi Pengawasan BLM Fakultas Vokasi Universitas Airlangga menyelenggarakan Evaluasi dan Monitoring (EVATOR) Volume 2. Sebelumnya Komisi Pengawasan telah berhasil melaksanakan EVATOR I, pada bulan Mei lalu. Program kerja EVATOR sendiri bertujuan untuk menyampaikan dan mengevaluasi kinerja anggota BEM dan BLM selama satu kepengurusan. Acara ini dihadiri oleh perwakilan HIMA dari setiap program studi yang ada di Fakultas Vokasi, Presiden dan Wakil Presiden BEM Fakultas Vokasi, Kepala Kementrian BEM Fakultas Vokasi, serta perwakilan DLM UNAIR.
EVATOR II ini membahas tentang hasil proker yang telah dijalankan oleh BEM FV beberapa bulan yang lalu. Adapun salah satu topik yang sedang hangat diperbincangkan di lingkungan Fakultas Vokasi yaitu mengenai Laskar angkatan 2020 dan 2021, permasalahan yang sekarang banyak ditanyakan oleh rekan mahasiswa baik dari kalangan panitia laskar 2020 maupun mahasiswa angkatan 2020 serta 2021.
“Bagaimana kelanjutan dari laskar 2020? Serta bagaimana kepastian dari panitia yang sudah terbentuk untuk laskar 2020?.†ujar Agung, perwakilan HIMA BATTRA FV.
“Mengapa tidak dilakukan oprec staf, serta kenapa oprec koc dan wakoc dilakukan dalam waktu yang singkat?.†ujar Aditya, perwakilan HIMAFIS FV.
Dari beberapa pertanyaan diatas, kita dapat menemukan titik terang yang disampaikan oleh Kepala Kementrian PSDM.
“Untuk laskar 2020 telah dibicarakan dengan pihak dekanat terakhir bulan juni lalu. Dengan pernyataan untuk fokus ke laskar 2021 terlebih dahulu. Karena laskar 2 angkatan ini alur dan tugasnya turun dari peraturan dekanat serta universitas sendiri. Maka pihak BEM hanya menjalankan tugas yang telah diberikan oleh dekanat saja, dan jika ada waktu kosong dibulan berikutnya akan dilaksanakan laskar 2020. Dan untuk oprec koc dilakukan pada akhir bulan agustus kemarin, karena memang informasi ppkmb terbaru paru didapatkan di awal bulan agustus. Sehingga untuk waktu oprec staf juga sangat tidak memungkinkan.†ujar Ryo Kurnia, Kepala Kementrian PSDM BEM FV.
Berbicara mengenai laskar, ada salah satu perwakilan HIMA yang menanyakan perihal twibbon untuk mahasiswa baru angkatan 2021. Karena telah banyaknya keluh kesah yang masuk dari mahasiswa baru mengenai twibbon ini. Kepala Kementrian medkominfo menegaskan bahwa medkominfo pun juga menunggu dari pihak Fakultas. Dikarenakan semua yang berhubungan dengan ppkmb sekarang mengikuti alur dari fakultas maupun universitas, serta twibbon juga dibuatkan oleh bagian sarpras.
Pembahasan selanjutnya mengenai vospro yaitu salah satu proker yang dinaungi oleh kementrian Sosma dan LH. Seperti yang kita tahu, ada proker tahunan yang dilakukan oleh kementrian ini yang dikenal dengan vospro. Kegiatan ini akan dilakukan secara hybrid pada bulan september dan bertempat di Tulungagung. Secara pada masa pandemi ini sangat tidak memungkinkan untuk melakukan kegiatan secara offline apalagi adanya ppkm yang terus diperpanjang. Namun kementrian ini telah mempertimbangkan secara matang, bagaimana transportasi untuk menuju ke lokasi serta memberikan sarana untuk wajib tes kesehatan apabila akan melakukan kegiatan pengabdian masyarakat tersebut.
Oke.. kita ke pembahasan terakhir yang tidak kalah hangatnya dengan laskar yaitu mengenai UKT (Uang Kuliah Tunggal). Di masa pandemi ini banyak sekali mahasiswa yang mengajukan banding UKT, menurut catatan BEM Fakultas Vokasi sebagian mahasiswa yang mengajukan banding telah lolos. Namun ada juga dari salah satu mahasiswa yang kesulitan untuk mengajukan banding ukt tersebut. Dikarenakan beberapa alasan, Muhammad Rifki Athala selaku Pres BEM menegaskan bahwa pihak BEM akan berupaya semaksimal mungkin untuk membantu dan mencarikan solusi serta persyaratan yang telah dibuat juga sangatlah mudah. Jadi tidak ada alasan untuk mahasiswa melengkapi beberapa persyaratan banding ukt tersebut. ada sekitar kurang lebih 1.200 mahasiswa yang mengajukan banding dan sebagian besar lolos. Karena banyaknya aspirasi yang masuk ke BLM, terdapat beberapa mahasiswa yang mengalami keterlambatan informasi mengenai banding tersebut. Itu bukan suatu kesalahan kementrian advokesma, mungkin saja perwakilan dari masing-masing pihak perantara kurang memperhatikan informasi sehingga terlambat untuk meng-follow up data tersebut.
Dan masih banyak topik yang telah disampaikan oleh masing-masing Kepala Kementrian BEM FV. Baik dari proker yang telah dijalankan, yang sedang berjalan maupun yang akan berjalan. Serta beberapa kendala dengan solusi yang telah diberikan.
Yang diharapkan dari acara ini adalah BLM, BEM dan HIMA prodi mampu bersinergi bersama untuk membawa Fakultas Vokasi lebih baik kedepannya. Serta dapat melaksanakan  program  kerja  ORMAWA  satu  periode  ke  depan  sesuai  dengan konstitusi yang berlaku dan berjalan dengan lebih baik.
Penulis : Rara Bernika Firdayanti
Prodi : D3 Pengobat Tradisional 2019