VOKASI NEWS – Faktor-faktor yang dapat meningkatkan kepatuhan minum obat pada pasien Diabetes Mellitus di Klinik Penyakit Dalam RSUD Ibnu Sina Gresik.
Pendahuluan
Perilaku tidak patuh merupakan suatu hal yang sangat sering dianggap remeh oleh sebagian orang. Namun, dalam dunia kesehatan, hal tersebut dapat menjadi masalah yang cukup berbahaya, khususnya tidak patuh dalam pengobatan. Diabetes Mellitus merupakan penyakit kronis dimana kepatuhan dalam minum obat merupakan bagian yang sangat penting dalam pengobatannya (Indra et al., 2022). Namun faktanya, kepatuhan dalam minum obat pasien DM masih rendah.
Berdasarkan (Riskesdas, 2018) sebagian besar alasan pasien DM yang tidak patuh minum obat antidiabetik, penyebabnya antara lain karena merasa bahwa dirinya sudah sehat, tidak rutin kontrol dan berobat, sering lupa minum obat. Penyebab lain yakni munculnya efek samping saat melakukan pengobatan, tidak adanya biaya untuk membelinya . Serta tidak tersedianya obat di fasilitas pelayanan kesehatan terdekat. Ketidakpatuhan dapat disebabkan karena ketidaksengajaan (lupa minum obat), sengaja (tidak minum obat saat tidak adanya keluhan. Kemudian hanya mium jika merasa penyakitnya semakin parah) dan kurangnya pemahaman dan pengetahuan seputar penyakit diabetes mellitus serta tujuan pengobatan yang dilakukan (Pratiwi et al., 2022).
Ketidakpatuhan minum obat pasien diabetes mellitus dapat menyebabkan kadar gula darah yang tak terkendali. Sehingga lebih mudah menimbulkan komplikasi, meningkatkan angka kematian dini serta secara signifikan dapat meningkatkan angka mortalitas, yang dapat menyebabkan kualitas hidup yang lebih rendah (Indra et al., 2022). Artikel ini untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat meningkatkan kepatuhan minum obat pasien diabetes mellitus di RSUD Ibnu Sina Gresik.
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelasional dengan menggunakan pendekatan Cross sectional. Yang dilakukan di RSUD Ibnu Sina Gresik pada bulan Juni 2024. Populasi yang digunakan adalah pasien yang mengalami diabetes mellitus yang datang ke Poli Penyakit Dalam RSUD Ibnu Sina Gresik dengan rata-rata perbulan pada tahun 2024 sejumlah 1.110 pasien. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 111 responden.
Hasil dan Pembahasan Penelitian
Berdasarkan penelitian, didapatkan hasil nilai Sig. pada variabel tingkat pengetahuan, dukungan keluarga, dan motivasi diri adalah sebesar 0,000 < 0,05 dan nilai t hitung ( 4.291, 4.742, 6590) > t tabel 1.659. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh dari masing-masing variabel terhadap tingkat kepatuhan minum obat.
Pada faktor tingkat pengetahuan, dengan tingginya tingkat pengetahuan mempermudah pasien mengetahui penyakit yang diderita. Serta resiko apa saja yang akan menimpa jika tidak patuh terhadap perawatan yang dilakukan (Nanda et al., 2018). Dengan memiliki kemampuan intelektual yang lebih kompleks diharapkan penderita Diabetes Mellitus lebih mengetahui pengobatan yang diberikan dan mentaati pengobatan supaya memperoleh gula darah yang lebih terkontrol (Jasmine et al., 2020).
Pada faktor dukungan keluarga, dukungan keluarga sangat penting diperlukan oleh pasien DM Tipe 2. Sebab seseorang yang sedang menderita suatu penyakit tertentu pasti akan memerlukan perhatian dari keluarganya. Dengan adanya dukungan keluarga diharapkan dapat membantu pasien dalam mengkonsumsi obat. Misalnya dengan mengingatkan mereka untuk mengambil obat-obatan atau membantu mereka untuk mengatur jadwal minum obat.
Pada faktor motivasi diri, Individu yang memiliki motivasi tinggi akan menunjukkan tindakan dan perilaku yang patuh. Kepatuhan ini diperlukan dalam menjalankan rencana pengobatan yang diberikan seperti kontrol sesuai jadwal. Kemudian melakukan pemeriksaan gula darah sebulan sekali. Serta olahraga teratur serta tidak mengkonsumsi gula berlebih (Yuniati, 2017).
Kesimpulan dan saran
Maka terdapat pengaruh antara tingkat pengetahuan, dukungan keluarga, dan motivasi diri terhadap tingkat kepatuhan minum obat pasien diabetes mellitus. Dengan adanya tingkat pengetahuan yang baik, dukungan keluarga yang baik, dan motivasi diri yang baik maka tingkat kepatuhan minum obat menjadi tinggi.
Pasien diabetes mellitus diharapkan agar dapat meningkatkan pengetahuan, mempertahankan dan meningkatkan dukungan keluarga. Serta yang tak kalah penting adalah motivasi diri agar kepatuhan minum obat menjadi baik.
***
Penulis :
Editor : Maulidatus Solihah