Faktor yang Mempengaruhi Keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs) pada Pekerja Fabrikasi Workshop PT X

VOKASI NEWS – Musculoskeletal Disorders (MSDs) merupakan keluhan atau gangguan yang dirasakan oleh seseorang akibat pekerjaan yang tidak alamiah. Tingkat keluhan dimulai dari keluhan yang ringan hingga terasa sangat sakit pada bagian muskuloskeletal. Bagian tersebut meliputi bagian sendi, syaraf, otot maupun tulang belakang. Keluhan dari MSDs antara lain yaitu rasa nyeri pada bagian leher, kaku pada bagian bahu, dan dapat menyebabkan kehilangan kepekaan pada bagian jari. Apabila keluhan tersebut diabaikan, maka dapat menyebabkan rasa tidak nyaman para pekerja fabrikasi sehingga mengganggu proses produksi di PT X.

Terdapat dua faktor yang berhubungan dengan keluhan MSDs. Faktor yang pertama yaitu faktor pekerjaan yang meliputi postur kerja dan durasi kerja. Faktor yang kedua yaitu faktor individu yang meliputi usia, masa kerja, kebiasaan merokok, dan kebiasaan olahraga. Oleh karena itu, diadakannya penelitian untuk mengetahui kekuatan hubungan antara faktor pekerjaan dan faktor individu dengan keluhan MSDs. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan uji koefisien kontingensi. Responden dalam penelitian ini berjumlah 35 orang pekerja fabrikasi workshop di PT X.

Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh bahwa terdapat hubungan yang lemah antara faktor pekerjaan yaitu postur kerja dan durasi kerja dengan keluhan MSDs. Lemahnya hubungan antara postur kerja dengan keluhan MSDs dapat terjadi karena postur kerja yang tidak alamiah, seperti jongkok tidak dilakukan dalam waktu yang sangat lama sehingga tidak menyebabkan adanya keluhan. Sedangkan durasi kerja dengan keluhan MSDs yang memiliki hubungan yang lemah karena durasi kerja pada pekerja fabrikasi PT X tidak pernah lebih dari 8 jam kerja. Selain itu, apabila pekerja merasa lelah, pekerja boleh melakukan istirahat kapanpun. 

Pengaruh Faktor Individu dengan Keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs)

Faktor individu usia memiliki hubungan yang kuat dengan keluhan MSDs. Semakin tua usia, kekuatan otot tentunya akan berkurang dan menyebabkan stabilitas pada tulang dan otot berkurang. Selanjutnya, faktor individu masa kerja memiliki hubungan yang kuat dengan keluhan MSDs karena masa kerja mempunyai hubungan dengan keluhan otot. Semakin lama waktu seseorang untuk bekerja maka seseorang tersebut semakin besar risiko untuk mengalami musculoskeletal disorders

Faktor individu kebiasaan merokok juga memiliki hubungan yang kuat dengan keluhan MSDs. Hal tersebut dapat terjadi nikotin pada rokok dapat menyebabkan kurangnya aliran darah ke jaringan sehingga dapat menyebabkan rasa mudah lelah pada beberapa bagian tubuh pekerja. Sedangkan faktor individu kebiasaan olahraga memiliki hubungan yang lemah dengan keluhan MSDs. Lemahnya hubungan tersebut karena responden sangat jarang yang melakukan olahraga. Para pekerja fabrikasi PT X sudah menganggap bekerja sama dengan olahraga, jadi para pekerja sangat jarang yang melakukan kegiatan olahraga rutin.

BACA JUGA: [Mengatasi Nyeri Lutut Osteoartritis dengan Terapi Tradisional Akupunktur]

Berdasarkan hasil penelitian, saran yang dapat dilakukan oleh PT X yaitu dengan memberikan waktu istirahat pada waktu kerja apabila merasa lelah untuk para pekerja yang memiliki usia cukup tua dan atau pekerja yang memiliki masa kerja yang cukup lama, memberikan sosialisasi mengenai bahaya merokok dan pentingnya ergonomi di tempat kerja, menata ulang area kerja agar pekerja lebih leluasa saat melaksanakan proses kerja, serta melakukan kegiatan medical check-up rutin dan rontgen untuk para pekerja fabrikasi workshop PT X. 

***

Penulis : Elviani Rosa Inawati Setiawan

Editor: Puspa Anggun Pertiwi