VOKASI NEWS – Salah satu faktor utama yang mempengaruhi tingkat stres siswa Kelas 12 saat ujian adalah tekanan dan ekspektasi akademik. Tekanan untuk unggul secara akademis dan mencapai nilai tinggi dalam ujian dapat menciptakan stres dan kecemasan yang signifikan di kalangan siswa. Ketakutan tidak dapat memenuhi harapan, baik yang dipaksakan oleh diri sendiri atau dari orang tua dan guru.
Hal tersebut dapat menyebabkan serangkaian gejala yang berhubungan dengan stres dan berdampak pada kesejahteraan mental dan emosional siswa. Stres akademis semakin diperparah oleh sifat kompetitif dari ujian. Selama ujian, siswa sering kali merasa perlu untuk mengungguli rekan-rekan untuk mengamankan masa depan yang sukses.
Tantangan manajemen waktu juga memainkan peran penting dalam meningkatkan tingkat stres siswa Kelas 12. Beban kerja yang sangat berat, ditambah dengan kebutuhan untuk menyeimbangkan belajar dengan kegiatan ekstrakurikuler dapat menciptakan rasa kekurangan waktu dan meningkatnya stres.
BACA JUGA: Pentingnya Peran Keluarga Dalam Pencegahan Kejadian DBD
Siswa mungkin kesulitan mengalokasikan waktu yang cukup untuk setiap mata pelajaran. Hal tersebut dapat menimbulkan perasaan tidak mampu dan cemas karena tidak sepenuhnya siap menghadapi ujian. Keterampilan manajemen waktu yang efektif sangat penting untuk mengurangi stres dan memastikan pendekatan yang lebih seimbang dalam persiapan ujian.
Selain itu, tekanan teman sebaya dan sosial dapat berdampak signifikan pada tingkat stres siswa Kelas 12 menghadapi ujian. Keinginan untuk menyesuaikan diri dengan ekspektasi sosial dan ketakutan akan penilaian dari teman sebaya dapat menciptakan pemicu stres tambahan bagi siswa. Selain itu, dukungan teman sebaya bisa menjadi pedang bermata dua.
Hal tersebut karena selain dapat membantu mengurangi stres akademis, interaksi negatif teman sebaya atau perbandingan dapat memperparah perasaan tidak mampu dan cemas. Membangun jaringan sosial yang mendukung dan membina hubungan teman sebaya yang positif dapat mengurangi dampak buruk dari tekanan teman sebaya. Hal tersebut dipercaya dapat mendorong lingkungan persiapan ujian yang lebih sehat dan mengurangi stres.
***
Penulis: Trika Rahayu