VOKASI NEWS – Mengetahui HbA1c, pemeriksaan yang digunakan untuk mengukur kadar glukosa atau gula darah bagi penderita diabetes melitus di RSUD Jombang 2023.
Diabetes melitus atau diabetes adalah salah satu penyakit yang sering didengar oleh masyarakat umum. Diabetes melitus merupakan penyakit metabolik yang ditandai dengan tingginya kadar glukosa darah (hiperglikemia). Penyakit ini diakibatkan karena kurangnya sekresi insulin, penurunan insulin, ataupun keduanya. Salah satu pemeriksaan yang bermanfaat untuk menilai kadar glukosa darah dan mencegah terjadinya hiperglikemia adalah HbA1c.
Pemeriksaan HbA1c merupakan pemeriksaan yang digunakan untuk menilai kadar glukosa darah dua sampai tiga bulan terakhir pada pasien diabetes melitus. Diabetes melitus yang tidak terkontrol dapat menyebabkan terjadinya berbagai komplikasi kronik. Salah satunya nefropati diabetika yang dapat menyebabkan kadar kreatinin menjadi meningkat. Tinggi rendahnya kadar kreatinin dalam darah digunakan sebagai indikator penting dalam menentukan apakah seseorang mengalami gangguan pada fungsi ginjal.
Kasus Penderita Diabetes Melitus dengan Pemeriksaan HbA1c
Organisasi Internasional Diabetes Federation (IDF) memperkirakan sebanyak 463 juta orang berusia antara 20-79 tahun menderita diabetes di seluruh dunia pada tahun 2019. Diabetes melitus diperkirakan meningkat seiring bertambahnya usia, mencapai 19,9% dari penduduk yang berusia 65-79 tahun atau 111,2 juta jiwa. Jumlah ini diperkirakan akan terus meningkat hingga 578 juta di tahun 2030 dan 700 juta di tahun 2045 (Kementerian Kesehatan RI., 2020).
Hubungan kadar kreatinin dengan pasien diabetes melitus adalah kadar gula darah yang tinggi atau hiperglikemia. Hal tersebut menyebabkan kerusakan pada dinding pembuluh darah sehingga terjadi penyumbatan yang menimbulkan komplikasi mikrovaskuler seperti nefropati diabetika. Akibatnya, pembuluh darah menyempit dan laju aliran darah menurun. Hal tersebut dapat menyebabkan gangguan filtrasi glomerulus dan fungsi ginjal yang ditandai dengan peningkatan konsentrasi ureum dan kreatinin (Novi, 2020).
BACA JUGA: Proses Pemindahbukuan Pajak untuk Memperbaiki Kesalahan Pelaporan dan Penyetoran
Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari – Juni di RSUD Jombang dengan menggunakan jenis penelitian deskriptif observasional. Dengan menggunakan teknik Purposive Sampling. Populasi target pada penelitian ini yaitu pasien diabetes melitus yang melakukan pemeriksaan kadar HbA1c dan kadar kreatinin di RSUD Jombang 2023. Sementara populasi dari penelitian ini adalah pasien diabetes melitus yang berusia ≥ 18 tahun dengan jenis kelamin laki-laki dan perempuan di RSUD Jombang 2023. Besar sampel pada penelitian ini sebanyak 61 data sampel.
Hasil Penelitian Kadar Glukosa Penderita Diabetes Melitus
Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis kelamin perempuan lebih beresiko mengidap diabetes melitus dibanding dengan laki-laki. Pernyataan tersebut didapatkan dari hasil persentase perempuan sebanyak (67,2%) dan laki-laki sebanyak (32,8%). Sementara pada kategori rentang usia tertinggi berada pada usia 60-74 tahun.
Pada penelitian ini menunjukkan bahwa kadar kreatinin tinggi ditemukan pada pasien DM tidak terkontrol dengan jenis kelamin laki-laki sebanyak (55,6%). Distribusi pasien diabetes melitus berdasarkan jenis kelamin menunjukkan bahwa pasien dengan jenis kelamin perempuan memiliki jumlah yang lebih tinggi dibandingkan laki-laki. Keterbatasan dari penelitian ini yaitu tidak mencantumkan faktor resiko lain seperti BMI pasien. Selain itu juga sampel terlalu sedikit dan hipertensi yang dapat menyebabkan peningkatan kadar kreatinin.
Kesimpulan dari penelitian adalah kadar kreatinin tinggi paling banyak ditemukan pada pasien diabetes melitus dengan kadar HbA1c tidak terkontrol dan paling banyak ditemukan pada jenis kelamin perempuan dengan rentang usia 60-74 tahun. Dengan adanya penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai sumber informasi masyarakat terhadap pemahaman tentang diabetes melitus yang dapat menimbulkan komplikasi pada jantung.
***
Penulis: Rosa Dirdhausy
Editor: Puspa Anggun Pertiwi