Gambaran Kadar LDL (Low Density Lipoprotein) Pasien PJK Berdasarkan Usia Produktif dan Lansia di RSUD Haji Jawa Timur 2023

VOKASI NEWS – Mengetahui sistem pengukuran kadar LDL (Low Density Lipoprotein) pada penderita jantung koroner guna menghindari resiko yang dapat terjadi. 

Seperti yang diketahui, penyakit jantung koroner adalah penyakit kronis yang terjadi ketika aliran darah yang mengandung oksigen terhambat menuju otot jantung. Sehingga jantung membutuhkan oksigen dan meningkatkan risiko terjadinya berbagai penyakit lain seperti serangan jantung dan lain sebagainya. 

Menurut data WHO (World Health Organization) tahun 2013 menunjukan bahwa perkiraan angka kematian di dunia sekitar 2,6 juta disebabkan oleh penyakit jantung dan stroke. Lalu mengalami peningkatan di tahun 2019 dengan jumlah 17 juta orang meninggal karena penyakit jantung dan pembuluh darah (WHO, 2013). Kemenkes RI 2021 menunjukan bahwa PJK berada di nomor satu yang memiliki prevalensi tertinggi dengan jumlah penderita 651.481 jiwa per tahunnya.

Tingkatan Kategori Kadal LDL (Low Density Lipoprotein)

Patofisiologi terjadinya penyakit jantung koroner adalah karena proses aterosklerosis yang sebenarnya telah dimulai sejak usia muda. Hal tersebut dapat lebih cepat  terjadi jika terdapat faktor-faktor risiko seperti diabetes melitus, hipertensi, kolesterol LDL tinggi dan sebagainya. Oleh karena itu, pemeriksaan kadar LDL menjadi parameter penting dalam menilai risiko penyakit kardiovaskular pada pasien usia produktif dan lansia. Normalnya kadar LDL berada dinilai 100 mg/dL. Adapun kadar LDL dikategorikan menjadi lima berdasarkan tingkatannya sebagai berikut: 

  • Kategori optimal (<100 mg/dL): LDL normal sehingga dianggap relatif tidak berbahaya,
  • Kategori mendekati optimal (100-129 mg/dL): masih dianggap baik namun perlu diperhatikan, 
  • Kategori borderline (130-159 mg/dL) memasuki ambang batas tinggi sehingga perlu untuk diwaspadai,
  • Kategori tinggi (160-189 mg/dL) dianggap tinggi dan perlu dilakukan tindak lanjut untuk mengurangi risiko PJK, 
  • Kategori sangat tinggi )kadar >190 mg/dL) dianggap sangat tinggi dan diperlukannya perawatan segera, kategori ini berisiko kematian.

LDL (Low Density Lipoprotein) adalah lipoprotein densitas rendah yang terbentuk dari metabolisme VLDL. Lipoprotein adalah molekul yang memiliki fungsi untuk mengangkut kolesterol di dalam darah. Kolesterol tidak dapat larut didalam darah karena kolesterol merupakan sejenis lipid dari molekul lipid yang sebagian besar dihasilkan liver. Salah satu asal mula molekul kolesterol yaitu dari makanan yang telah dikonsumsi. Sejumlah 25-40% atau 200-300 mg kolesterol dihasilkan oleh makanan dan sisanya merupakan hasil dari sintesis dalam tubuh (Banjarnahor, 2022).

Di sisi lain pada pasien lansia mengalami perubahan fisiologis terkait penuaan dan terjadinya peningkatan prevalensi penyakit kronis sehingga dapat memberikan tantangan tersendiri dalam manajemen kadar LDL. Namun, berbeda dengan pasien usia produktif seringkali karena perubahan fisik yang signifikan pasien dengan usia ini cenderung lebih menjaga pola makan dan aktivitas fisiknya. 

Hasil Penelitian Kadar LDL Berdasarkan Usia Produktif 

Penelitian ini dilakukan pada bulan April-Mei 2024 di RSUD Haji Jawa Timur dengan menggunakan jenis penelitian deskriptif observasional. Dengan menggunakan teknik Purposive Sampling. Populasi target pada penelitian ini yakni pasien usia produktif dan lansia yang terdiagnosis PJK di Poli Jantung tahun 2023. Sementara populasi terjangkau dari penelitian ini adalah pasien usia produktif (15-64 tahun) dan lansia (di atas 64 tahun) penderita PJK yang pernah melakukan pemeriksaan kadar LDL di Poli Jantung. Besar sampel pada penelitian ini sebanyak 100 data sampel. 

Hasil penelitian menunjukan bahwa penderita Penyakit Jantung Koroner (PJK) mayoritas berada pada kategori usia produktif dengan persentase 51%. Pada penelitian ini didapatkan hasil bahwa pada kategori usia produktif sebagian besar berada pada rentang usia 55-64 tahun sebanyak 11 (48%) pasien laki-laki dan 13 (48%) pasien perempuan. Sementara pada kategori lansia rentang tertinggi berada pada usia 65-69 tahun pada laki-laki maupun pada perempuan. 

BACA JUGA: Manajemen Kegawatdaruratan Hipoglikemia pada Pasien Diabetes Melitus

Distribusi jenis kelamin pasien lanjut usia dan usia produktif berada pada jenis kelamin perempuan. Hal tersebut menunjukkan hasil persentase 62% pada lansia dan 54% pada usia produktif. Pada penelitian ini didapatkan nilai kadar LDL pada pasien lansia paling besar berada pada kategori mendekati optimal (100-129 mg/dL) dengan jumlah 24 pasien (48%). Pada pasien usia produktif didapatkan distribusi kadar LDL dengan nilai LDL mayoritas pada kategori borderline dengan jumlah 22 pasien (44%).

Kesimpulan dari penelitian adalah kadar LDL penderita PJK mayoritas berada di kategori usia produktif dan pada jenis kelamin perempuan. Kadar LDL pada usia produktif berada pada kategori borderline sedangkan pada lansia berada pada kategori mendekati optimal. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sumber informasi masyarakat terhadap pemahaman kadar LDL pada populasi usia produktif dan lansia yang menderita Penyakit Jantung Koroner (PJK) 

****
Penulis: Tiara Putri Nur Aini

Editor: Puspa Anggun Pertiwi