VOKASI NEWS – Shift kerja dapat menjadi faktor penentu dalam tingkat kelelahan kerja yang dialami pekerja dan berpengaruh signifikan terhadap kesehatan serta produktivitas.
Kelelahan kerja dapat terjadi saat seseorang mengerjakan suatu pekerjaan secara terus- menerus tanpa diselingi dengan istirahat. Hal ini yang dapat mengakibatkan seseorang kehabisan energi. Terdapat sebuah pernyataan yang menyebutkan bahwa jika semakin tinggi kelelahan kerja yang disebabkan oleh beban kerja, maka produktivitas akan menurun (Suma’mur, 2014). Occupational Safety and Health Administration (OSHA) mengatakan kelelahan kerja merupakan penyebab cedera yang paling besar di agro industri. Pada bidang agroindustri sendiri dilaporkan 34% dari hilangnya jam kerja disebabkan oleh kelelahan kerja. Kompensasi pekerja digunakan untuk membiayai permasalahan yang menyangkut kelelahan kerja.
Kelelahan kerja merupakan gangguan kesehatan pada pekerja yang disebabkan oleh faktor fisiologi dan ergonomi kerja. Hal tersebut memberikan akibat terhadap tubuh atau organ yaitu dapat menimbulkan kelelahan fisik dan nyeri. Selain itu juga perubahan bentuk otot serta terjadinya kecelakaan (Sucipto, 2014). Definisi lain kelelahan merupakan suatu bagian dari mekanisme tubuh untuk melakukan perlindungan agar tubuh terhindar dari kerusakan yang lebih parah, dan akan kembali pulih apabila melakukan istirahat (Tarwaka, 2014).
Penyebab Kelelahan Kerja
Faktor yang dapat mempengaruhi kelelahan ada dua yaitu faktor internal dan eksternal (Suma’mur, 2014). Faktor internal antara lain faktor somatis atau faktor fisik, gizi, jenis kelamin, usia, pengetahuan, sikap atau gaya hidup, masa kerja. Sedangkan faktor eksternal antara lain keadaan fisik lingkungan kerja (kebisingan, suhu, pencahayaan), faktor kimia (zat beracun), dan faktor biologis (bakteri, jamur). Selain itu juga bisa faktor ergonomi, shift kerja, disiplin atau peraturan perusahaan, upah, hubungan sosial dan posisi kerja atau kedudukan. Adapun gejala kelelahan kerja yang kerap dikeluhkan meliputi berat di kepala, lemas, kaki terasa berat, mengantuk, kacau pikiran, dan masih banyak lagi.
BACA JUGA: Memahami Restitusi Lebih Bayar Pajak dan Manfaatnya bagi Wajib Pajak
Sistem Shift Kerja
Shift kerja merupakan sekumpulan pekerja yang bekerja berdasarkan jadwal tertentu serta selama masa tertentu yang telah ditentukan. Shift kerja memiliki dampak yang positif dan negatif. Dampak positif yaitu memaksimalkan sumber daya yang ada, misalnya memiliki waktu luang untuk mengerjakan pekerjaan yang lain. Pekerja shift malam sangat terhindar dari kemacetan lalu lintas. Dengan begitu, pekerja tersebut akan datang tepat waktu dan dapat menghasilkan kinerja atau produk yang lebih banyak. Dampak negatif kerja shift yaitu dapat mengalami gangguan kesehatan. Diantaranya: stres, kesulitan tidur, pola makan tidak teratur, dan ketidakseimbangan terhadap kadar gula darah pada penderita diabetes (Marchelia, 2014).
***
Penulis: Indah Ayu Ratih
Editor: Puspa Anggun Pertiwi