Mekanisme Koping dalam Mengatasi Stress dan Perubahan Emosional Keluarga Terhadap Anak yang Merantau

VOKASI NEWS – Mengenal istilah populer coping mechanism atau mekanisme koping yang kerap dilakukan manusia ketika mengalami masalah atau menyesuaikan diri terhadap perubahan. 

Merantau merupakan kata yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Merantau merupakan kata yang berasal dari bahasa Minangkabau yaitu “rantau”. Pada mulanya kata rantau berarti wilayah-wilayah yang berada di luar wilayah inti Minangkabau. Merantau merupakan perginya seseorang meninggalkan tempat dimana dia berasal. Kemudian, tumbuh besar atau hidup di wilayah lain untuk menjalani kehidupan baru maupun mencari pengalaman hidup atau pekerjaan. 

Prevalensi Kasus Masyarakat yang Melakukan Migrasi di Indonesia

Berdasarkan laporan Statistik Migrasi Indonesia Hasil Long Form Sensus Penduduk, hasil perantau menyatakan bahwa Jawa Tengah migrasi keluar sebanyak 5,99 juta jiwa per 1.000 penduduk pada 2020-2022. Jawa Timur dengan jumlah migrasi keluar mencapai 3,47 juta jiwa. DKI Jakarta mencapai 3,05 juta jiwa, Jawa Barat 2,45 juta jiwa dan Sumatera Utara 2,31 juta jiwa. Banyaknya jumlah perantau di Indonesia menyatakan bahwa hampir seluruh penduduk di Indonesia memiliki keluarga yang merantau, baik di luar daerah maupun luar negeri. 

Dikutip dari laman berita Bloranews, seorang ibu di Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora ditemukan tewas dengan gantung diri di dalam kamar mandi yang ada di dalam rumahnya. Diduga ibu tersebut nekat melakukan aksi bunuh diri akibat merasa frustasi ditinggal anak tunggalnya merantau ke luar kota. 

“Korban melakukan gantung diri diduga karena frustasi. Karena anak tunggalnya merantau ke Kalimantan tidak pernah pulang, dan selalu meminta kiriman uang kepada korban,” ungkap Iptu Supriyono, Kapolsek Jepon Polres Blora.

Untuk menghadapi perubahan akibat anak merantau, keluarga memiliki cara tersendiri untuk menjaga kestabilan kondisi bagi perantau maupun keluarga yang ditinggalkan. Cara menghadapi perubahan ini dikenal sebagai mekanisme koping. Mekanisme koping merupakan cara yang dilakukan suatu individu ketika menyelesaikan masalah, menyesuaikan diri terhadap perubahan serta respon terhadap situasi yang mengancam.

Penelitian Mekanisme Koping Orang Tua Dengan Anak 

Penelitian ini dilakukan di Desa Karanglo Kidul, Kecamatan Jambon, Kabupaten Ponorogo. Sampel penelitian ini adalah sebagian orang tua dengan anak yang merantau ke luar daerah di Desa Karanglo kidul, Kecamatan Jambon. Pengambilan data diambil melalui kuesioner yang diisi oleh 70 responden. 

BACA JUGA: Inovasi Digital Fashion Berupa E-Katalog Dapat Mendorong UMKM Naik Kelas

Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden memiliki mekanisme koping adaptif sebanyak 41 responden (58,6%). Hampir sebagian memiliki mekanisme koping maladaptif dengan jumlah 29 responden (41,4%). Harapannya, orang tua dapat memberikan sudut pandang yang positif dan memberikan dukungan penuh terhadap anak yang merantau sehingga aktivitas merantau dapat berjalan dengan baik.

***

Penulis: Tsamrotul Habibah.

Editor: Puspa Anggun Pertiwi