VOKASI NEWS – Gambaran pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun non spesifik yang ada di sebuah proyek customer attachment (CA) di PT X, hasil penelitian Mahasiswa Fakultas Vokasi UNAIR.
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) merupakan sisa atau buangan yang berpotensi mencemari lingkungan serta membahayakan kesehatan manusia. PT X, perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi perpipaan gas, melalui proyek Customer Attachment (CA) menghasilkan limbah B3 non spesifik selama tahapan konstruksi. Beberapa limbah tersebut meliputi kain majun bekas, kaleng cat bekas, kawat las bekas, swab foam pig, dan sarung tangan yang terkontaminasi bahan kimia. Limbah ini harus dikelola sesuai ketentuan agar tidak mencemari lingkungan.
Penyimpanan Limbah B3
Pada proyek CA, penyimpanan limbah B3 non spesifik dilakukan menggunakan tempat sampah berwarna merah sebagai wadah penyimpanan sementara. Namun, fasilitas ini belum memenuhi standar penyimpanan limbah B3 yang seharusnya. Berdasarkan hasil penelitian, tingkat kesesuaian pada aspek penyimpanan limbah B3 mencapai 58%, tergolong dalam kategori “Cukup.”
Pengumpulan Limbah B3
Pengelolaan limbah B3 non spesifik tidak dilakukan dengan pemisahan sesuai jenis dan karakteristik limbah. Semua limbah dikumpulkan dalam satu wadah yang sama, tanpa adanya pemisahan yang sesuai dengan prosedur pengelolaan limbah B3. Tingkat kesesuaian pengumpulan limbah mencapai 57%, yang juga tergolong dalam kategori “Cukup.”
Pengangkutan Limbah B3
Setelah limbah B3 dikumpulkan, limbah ini diangkut menggunakan mobil operasional perusahaan dan dibuang di tempat pembuangan sampah di sekitar lokasi proyek CA. Tingkat kesesuaian pada aspek pengangkutan limbah B3 tercatat 58%, juga dalam kategori “Cukup.”
Rekomendasi Perbaikan Pengelolaan Limbah B3
Untuk meningkatkan pengelolaan limbah B3, PT X disarankan untuk melakukan langkah-langkah berikut:
- Sosialisasi dan Edukasi: Memberikan sosialisasi terkait penyimpanan dan pengelolaan limbah B3 melalui poster, pelatihan, dan informasi di media sosial.
- Desain Tempat Sampah yang Lebih Baik: Mendesain tempat sampah dengan kompartemen terpisah sesuai jenis limbah. Bisa juga menambahkan sensor untuk mendeteksi kepenuhan, serta membuat tempat sampah dengan pedal kaki atau sistem pembuka otomatis.
- Modifikasi Kendaraan Pengangkut Limbah: Mengganti kendaraan operasional dengan mobil box atau tosa. Selain itu,bisa juga memastikan pekerja memiliki izin berkendara yang valid serta pelatihan pengelolaan limbah B3.
Dengan memperbaiki sistem pengelolaan limbah B3 ini, PT X diharapkan dapat mengurangi dampak lingkungan dan meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku.
BACA JUGA: KNV 2024, Kolaborasi 3 Bidang Soroti Potensi Kecerdasan Buatan Era Digital
***
Penulis : Irsa Zakia Putri
Program Studi : Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Editor : Oky Sapto Mugi Saputro – Tim Branding Fakultas Vokasi UNAIR