VOKASI UNAIR

Gambaran Penurunan Ketajaman Penglihatan Pada Pasien Penderita Diabetes Melitus Tipe 2

VOKASI NEWS – Diabetes Melitus (DM) atau kencing manis adalah penyakit kronis yang terjadi ketika kadar glukosa dalam darah meningkat (hiperglikemia). Gangguan tersebut kerap terjadi karena tubuh tidak dapat memproduksi hormon insulin. 

Berdasarkan data International Diabetes Federation (IDF) 2021, Indonesia berada di peringkat kelima dalam jumlah kasus diabetes melitus dengan total 19,5 juta kasus diabetes. Data dari IDF 2022 melaporkan bahwa sebanyak 537 juta orang dewasa (usia 20-79 tahun) hidup dengan diabetes di seluruh dunia. Indonesia berada di peringkat kelima untuk prevalensi diabetes tertinggi di dunia dengan estimasi jumlah mencapai 19,47 juta. Hal tersebut diperkirakan mengalami peningkatan menjadi 23,32 juta pada tahun 2030 dan 28,56 juta pada tahun 2045 (IDF, 2021). 

Data dari The International Agency for the Prevention of Blindness (IAPB), terdapat 1,1 miliar penderita gangguan penglihatan di dunia pada tahun 2020. Tingkat gangguan tersebut beragam, mulai dari gangguan penglihatan ringan, sedang, berat, hingga kebutaan. Gangguan penglihatan tersebut disebabkan oleh berbagai macam kondisi medis. Retinopati diabetik menyumbang 0,01% penyebab kebutaan dan 0,04% penyebab gangguan penglihatan sedang-berat.

Diabetes melitus yang tidak terkontrol dapat berdampak pada gangguan penglihatan. Penurunan ketajaman penglihatan pada penderita DM merupakan salah satu implikasi lebih lanjut dari penyakit DM (Tsegaw et al., 2021). Risiko gangguan penglihatan meningkat seiring dengan bertambahnya durasi menderita diabetes baik pada tipe 1 maupun tipe 2. DM dapat mempengaruhi kejernihan lensa akibat peningkatan kadar gula darah dalam lensa.

Penelitian Penurunan Ketajaman Penglihatan Pasien Diabetes Melitus Tipe 2

 Penelitian ini dilakukan pada bulan April – Mei 2024 di Puskesmas Lamongan dengan menggunakan teknik consecutive sampling. Populasi dalam penelitian ini pasien diabetes melitus tipe 2 dan sampel pada penelitian ini sebesar 71 responden dengan menggunakan teknik consecutive sampling. 

Pengumpulan data menggunakan pemeriksaan visus secara langsung dengan Snellen chart. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden mengalami penurunan ketajaman penglihatan ringan sebanyak 42 responden (59,2%) dan sebagian kecil mengalami penurunan ketajaman penglihatan berat sebanyak 3 responden (4,2%). 

Kesimpulan pada penelitian ini adalah sebagian besar responden mengalami penurunan ketajaman penglihatan ringan. Dengan ini diharapkan pasien DM tipe 2 dapat lebih mengontrol kadar glukosa darah, pengaturan nutrisi melalui manajemen diet dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya pemeriksaan mata secara rutin.

BACA JUGA: Video Profil Batik Suramadu untuk Memperkenalkan UMKM Kecamatan Kenjeran

***

Penulis: Defana Putri Nitasari

Editor: Puspa Anggun Pertiwi

Share Media Sosmed

Pilihan Kategori

Name Link
Form permohonan peliputan, publikasi dan penerbitan
Panduan Prosedur Peliputan
Panduan Penulisan Artikel

Pastikan karya kamu sesuai panduan yang ada ya voks, tetap semangat!