VOKASI NEWS – Gambaran profil lipid pada pasien penyakit jantung koroner (PJK) dengan tindakan percutaneous coronary intervention (PCI).
Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan penyakit yang disebabkan oleh penyempitan arteri koroner akibat proses aterosklerosis. Penyakit jantung koroner menjadi ancaman serius bagi masyarakat karena merupakan salah satu penyakit dengan mortalitas dan morbiditas yang tinggi di dunia. Aterosklerosis penyebab lebih 98% kasus PJK (CDC, 2018). Menurut Word Health Organization (WHO) pada tahun 2018 penyakit kardiovaskular telah merenggut nyawa sebesar 17,9 juta orang setiap tahun atau 31% dari semua kematian global di dunia.
Prevalensi penyakit jantung di Indonesia sebesar 1.017.290 dan jumlah tertinggi berada di Jawa Barat. Sedangkan hasil survei Sample Registration System tahun 2018 angka kematian penyakit jantung koroner sebesar 13,3% (Riskesdas, 2018). Gejala awal PJK adalah nyeri di dada kiri, yang bisa menjalar ke lengan kiri, leher, atau punggung. Nyeri dada ini bersifat subyektif. Sebagian orang merasa seperti terbebani oleh sesuatu yang berat, panas seperti terbakar, perih seperti ditusuk jarum, dada sesak, ada yang mengatakan masuk angin. Lokasinya juga bisa terjadi di pertengahan toraks, hanya di leher, punggung, dada kanan dan juga di pleksus temporal seperti tukak lambung (Irmalita, 2015).
Kadar Kolestrol dan Lipid
Kadar kolesterol dan lipid yang tinggi dalam tubuh merupakan salah satu faktor penting dalam proses patofisiologi terjadinya PJK. Penyakit jantung koroner memiliki hubungan erat dengan kadar kolesterol dan lipid dalam tubuh. Kolesterol dibutuhkan tubuh untuk menjaga integritas selular dan menjadi prekursor untuk hormon steroid dan asam empedu. Akan tetapi, jika terdapat peningkatan jumlah kolesterol dalam darah dapat meningkatkan risiko untuk mengidap PJK.
Pengukuran kadar kolesterol dan lipid dalam tubuh dapat digunakan sebagai cara pencegahan primer maupun sekunder dalam berbagai penyakit kardiovaskular. Intervensi medis untuk mengatasi penyempitan lumen pembuluh darah koroner yang direkomendasikan adalah Percutaneous Coronary Intervention (PCI) (Lawton et al., 2021). Percutaneous Coronary Intervention (PCI) merupakan pengembangan teknik angioplasti balon dengan prosedur pemasangan stent. Hal itu dilakukan untuk membuka arteri koroner yang menyempit dan dapat mencegah restentosis (penyempitan kembali pembuluh darah jantung) (Yudi, 2020).
Gambaran Profil Lipid Pada Pasien PJK
Penelitian mengenai pasien penyakit jantung koroner dilakukan di Laboratorium RSUD dr. Iskak Tulungagung. Adapun rancangan penelitian ialah analisis deskriptif pada populasi pasien PJK dengan tindakan PCI yang melakukan pemeriksaan profil lipid. Jumlahnya ada sebanyak 130 terdiri dari 108 pasien laki – laki dan 22 pasien perempuan, dengan rentang usia pasien termuda 31 tahun. Sedangkan pasien dengan usia paling tua 82 tahun. Diperoleh hasil rerata pemeriksaan kadar kolesterol total normal baik pada pasien laki – laki maupun pasien perempuan.
Berdasarkan kelompok usia didapati hasil tinggi pada rentang usia 81 – 90 tahun dengan jumlah 1 pasien. Pada pemeriksaan trigliserida didapatkan nilai rerata normal pada pasien laki – laki dan perempuan. Sedangkan rerata pada kelompok rentang usia 31 – 40 tahun memiliki hasil rerata pemeriksaan kadar trigliserida tinggi. Pada pemeriksaan HDL didapatkan nilai rerata rendah pada kelompok jenis kelamin laki – laki, sementara untuk kelompok berdasarkan rentang usia pasien dengan rentang usia 71 – 80 tahun dan 81 – 90 tahun yang memiliki nilai rerata normal. Pada pemeriksaan LDL pasien dengan jenis kelamin laki – laki maupun perempuan memiliki nilai rerata normal, namun berdasarkan rentang usia pasien dengan kelompok usia 81 – 90 tahun memiliki nilasil rerata yang tinggi.
***
Nama : Dinda Pramesti Aussie Putri
NIM : 152010113009
Dosen Pembimbing : Dr. Anita Kurniati, S.Si., M.Si.
Program Studi : D3 Teknologi Laboratorium Medis
Editor : Oky Sapto Mugi Saputro – Tim Branding Fakultas Vokasi UNAIR