VOKASI NEWS – Kecemasan remaja adalah sifat ketakutan yang tidak pasti, yang berhubungan dengan perasaan ragu-ragu atau tidak berdaya. Perasaan kecemasan sangat umum dirasakan oleh setiap orang disaat sedang dihadapkan kondisi atau keadaan yang tidak menyenangkan sehingga keadaan tersebut menyebabkan keresahan terhadap individu tersebut (Dewi & Pusparatri, 2016). Perasaan cemas sering dialami dan muncul dari respon tubuh terhadap perubahan yang terjadi dan di tuntut dalam keadaan tersebut untuk beradaptasi. Kondisi cemas pada remaja saat menghadapi seleksi pendaftaran TNI/Polri ini tidak dapat dibiarkan karena dapat mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan mereka dimasa yang akan datang.
Tantangan Remaja dalam Seleksi TNI/POLRI
Masa remaja akhir, yang berlangsung antara usia 17 hingga 21 tahun, adalah fase penting dalam menentukan arah karir. Salah satu pilihan menarik bagi banyak remaja adalah menjadi anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) atau Kepolisian Republik Indonesia (POLRI). Namun, seleksi untuk bergabung dengan institusi ini sangat kompetitif dan penuh tantangan. Berdasarkan data dari Kepolisian Daerah Sumatera Selatan pada 2019, hanya sekitar 10% dari total pendaftar yang berhasil lolos seleksi.
BACA JUGA: [Optimalisasi Media Sosial dengan Konten Campaign Ramadhan dalam Promosi Tas “Delta Local”]
Proses seleksi melibatkan berbagai tahapan, mulai dari tes administrasi hingga sidang kelulusan akhir. Kegagalan dalam salah satu tahapan berarti peserta tidak dapat melanjutkan ke tahap berikutnya. Hal ini seringkali memicu kecemasan remaja yang ditandai dengan rasa khawatir, gelisah, dan takut akan kegagalan. Survei terhadap 59 peserta tes menunjukkan bahwa 80% merasa cemas karena terpikirkan kemungkinan tidak lulus seleksi.
Dampak Kecemasan Remaja Calon Pendaftar TNI
Kegagalan dalam seleksi dapat memberikan dampak psikologis yang signifikan bagi remaja. Beberapa responden yang diwawancarai mengaku merasa putus asa, marah, bahkan enggan bertemu dengan orang lain setelah dinyatakan tidak lolos. Gejala stres seperti mudah marah, kehilangan motivasi, dan perasaan bersalah sering muncul akibat tekanan emosional ini.
Untuk mengatasi kecemasan dan stres, diperlukan efikasi diri, yaitu keyakinan individu terhadap kemampuannya untuk menghadapi tantangan. Efikasi diri membantu peserta seleksi mengelola emosi mereka dan tetap fokus pada persiapan tes. Selain itu, pendekatan spiritual, latihan fisik teratur, dan persiapan akademik yang matang juga dapat membantu meningkatkan peluang keberhasilan dalam seleksi TNI/POLRI. Dengan memahami tantangan dan dampak psikologis yang dihadapi peserta seleksi, diharapkan mereka dapat lebih siap secara mental dan fisik untuk menghadapi proses seleksi yang kompetitif ini.
Dukungan dari keluarga dan lingkungan sekitar juga menjadi faktor penting dalam membantu remaja mengatasi tekanan selama proses ini. Menghadapi hal diatas solusi yang harus dilakukan para calon pendaftar TNI/POLRI yaitu pendekatan spiritual, mempersiapkan syarat – syarat yang telah ditentukan, melatih ilmu pengetahuan akademik, melatih jasmani dengan matang. Berdasarkan penjelasan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah gambaran tingkat kecemasan remaja atau calon siswa pendaftar TNI/POLRI.
***
Penulis: Madania Solikha
Editor: Puspa Anggun Pertiwi