VOKASI NEWS – Gigi tiruan berbahan nylon thermoplastic menjadi solusi estetis dan nyaman untuk pasien dengan resesi gingiva. Bahan ini fleksibel, biokompatibel, dan menyerupai warna gusi alami.
Kehilangan gigi yang disertai resesi gingiva sering kali menimbulkan gangguan fungsional dan estetika. Salah satu solusi efektif untuk mengembalikan fungsi serta penampilan alami gigi adalah dengan Gigi Tiruan Sebagian Lepasan (GTSL) berbahan nylon thermoplastic. Bahan ini unggul dalam hal fleksibilitas, estetika, dan biokompatibilitas. Warnanya menyerupai jaringan gusi alami, sedangkan sifatnya yang lentur mengurangi tekanan pada jaringan lunak yang telah mengalami resesi. Selain itu, bahan nylon thermoplastic juga bebas monomer, tidak toksik, dan nyaman digunakan oleh pasien dengan sensitivitas gusi tinggi.
Resesi Gingiva dan Faktor Penyebabnya
Resesi gingiva merupakan kondisi ketika jaringan gusi menurun hingga memperlihatkan sebagian akar gigi. Faktor penyebabnya bisa bersifat fisiologis maupun patologis. Secara fisiologis, resesi dapat terjadi karena proses penuaan alami yang menyebabkan penurunan elastisitas jaringan. Sedangkan secara patologis, kondisi ini dapat disebabkan oleh kebiasaan menyikat gigi terlalu keras, peradangan gusi (gingivitis atau periodontitis), malposisi gigi, tekanan kunyah berlebih, atau posisi frenulum yang terlalu tinggi.
Selain itu, trauma oklusal serta penggunaan alat ortodontik dalam waktu lama juga dapat memperparah kondisi ini. Resesi gingiva yang tidak segera ditangani dapat menyebabkan hipersensitivitas gigi, penurunan estetika senyum, serta peningkatan risiko penyakit periodontal. Oleh karena itu, pemilihan bahan gigi tiruan yang lembut dan aman bagi jaringan menjadi faktor penting dalam perawatan kasus ini.
Keunggulan Bahan Nylon Thermoplastic
Dalam pembuatan GTSL, pemilihan bahan berperan besar terhadap kenyamanan dan tampilan akhir. Nylon thermoplastic menjadi pilihan populer karena lentur, ringan, dan tahan patah. Warna bahannya menyerupai gingiva alami sehingga memberikan hasil estetis tanpa terlihat kaku. Selain itu, sifatnya yang bebas monomer membuat bahan ini aman bagi pasien dengan alergi terhadap akrilik atau logam.
Fleksibilitas nylon thermoplastic memungkinkan gigi tiruan menyesuaikan gerakan jaringan lunak tanpa menyebabkan luka atau iritasi. Karena itu, bahan ini sangat direkomendasikan untuk pasien dengan kasus resesi gingiva atau kondisi jaringan yang sensitif.
Tahapan Pembuatan GTSL Nylon Thermoplastic
Proses pembuatan dimulai dari penerimaan model kerja rahang atas dan bawah dari dokter gigi dengan kehilangan gigi pada posisi 11, 21, dan 22. Dokter merancang gigi tiruan dengan desain continuous clasp menggunakan bahan nylon thermoplastic.
Langkah-langkah selanjutnya meliputi survey dan block out, duplikasi model, serta penentuan desain gigi tiruan. Setelah itu, dilakukan pembuatan lempeng dan galengan gigit, diikuti dengan penanaman model pada artikulator dan pembuatan diatoric hole sebagai tempat pemasangan gigi tiruan.
Tahap berikutnya adalah penyusunan gigi, konturing, dan penanaman dalam thermoflask, kemudian dilakukan pemasangan sprue dan pembuangan malam. Proses injeksi bahan nylon thermoplastic dilakukan menggunakan alat khusus dengan suhu dan tekanan terkontrol. Setelah pendinginan, dilakukan deflasking, finishing, dan polishing hingga permukaan gigi tiruan halus dan nyaman dipakai. Terakhir, dilakukan pemeriksaan hasil akhir sebelum diserahkan kembali kepada dokter gigi untuk tahap pemasangan pada pasien.
[BACA JUGA: Prosedur Pembuatan Gigi Tiruan sebagian Lepasan dengan Kasus Supraposisi]
Penggunaan GTSL berbahan nylon thermoplastic menjadi alternatif terbaik dalam menangani kehilangan gigi anterior dengan kasus resesi gingiva. Selain memberikan hasil estetika yang menyerupai jaringan alami, bahan ini juga nyaman, fleksibel, dan aman bagi jaringan gusi yang sensitif. Dengan teknik pembuatan yang tepat, GTSL nylon thermoplastic mampu mengembalikan fungsi, estetika, dan kepercayaan diri pasien secara optimal.
***
Penulis: Nurul Mualifah



