Herbs Co-Spray: Inovasi Cough Spray sebagai Pelega Faringitis Berbahan Dasar Daun Pecut Kuda

Herbs Co-Spray: Inovasi Cough Spray sebagai Pelega Faringitis Berbahan Dasar Daun Pecut Kuda _Dokumen Istimewa

VOKASI NEWS – Radang tenggorokan atau faringitis merupakan salah satu penyakit dengan tingkat prevalensi cukup tinggi di Indonesia dan hampir setiap individu pernah mengalaminya (Izza, 2019). Faringitis merupakan infeksi yang banyak ditemukan pada unit pelayanan primer dan dapat mengenai semua usia. Data menurut RISKESDAS 2018 faringitis menjadi alasan 25% pasien rawat jalan untuk datang mengunjungi rumah sakit di seluruh Indonesia. Dalam dunia medis faringitis merupakan kondisi dimana terjadinya sakit tenggorokan yang disebabkan oleh peradangan pada bagian belakang tenggorokan (faring). 

Penderita sakit tenggorokan akan merasa tidak nyaman karena saluran tenggorokan terasa sakit atau panas, sehingga penderita akan kesulitan menelan makanan. Sakit tenggorokan merupakan gejala umum yang ditimbulkan dari beberapa penyakit lain yang sedang diderita atau dengan kata lain radang tenggorokan. Penyakit ini karena disebabkan adanya penyakit lain seperti, batuk flu, dan demam. Radang tenggorokan sering diabaikan, karena kebanyakan penderita baru mengobati radang saat parah atau tidak lagi bisa menelan makanan. Penyebab adanya radang tenggorokan bermacam-macam antara lain infeksi virus, bakteri, cuaca, alergi, dan iritasi. 

Faktor Risiko Faringitis

Faktor risiko faringitis dapat diklasifikasikan menjadi faktor infeksius dan non-infeksius. Kelompok infeksius meliputi berbagai patogen seperti virus (influenza, parainfluenza), bakteri (S. pyogenes, Corynebacterium diphtheriae), serta jamur pada individu immunocompromised. Sementara faktor non-infeksius termasuk pajanan asap rokok, polusi udara, refluks gastroesofageal, dan penggunaan suara berlebihan (Kemenkes RI, 2019). Faktor lingkungan seperti kelembaban rendah dan perubahan musim juga berperan dalam meningkatkan kerentanan individu. Selain itu sakit tenggorokan dapat ditularkan melalui ludah, menyebar saat batuk atau tangan, barang pribadi penderita yang terkontaminasi (Malik, 2021). 

BACA JUGA: [Menelusuri  Penyelesaian SP2DK PPh Pasal 23 untuk Wajib Pajak]

Inovasi Pelega Radang Tenggorokan

Dengan adanya perkembangan zaman menuntut semua orang untuk serba cepat, sehingga dibutuhkan inovasi untuk mempermudah kegiatan sehari-hari. Maka dari itu timbul sebuah inovasi untuk meredakan sakit tenggorokan dalam bentuk spray atau semprot. Penggunaan spray sebagai sakit tenggorokan dinilai lebih praktis dan efektif daripada obat oral. Kemasan yang digunakan berbentuk throat spray untuk meningkatkan efektivitas terapi herbal pelega tenggorokan melalui integrasi presisi teknologi dan prinsip ergonomis. Mekanisme ini menunjukkan onset aksi lebih cepat (2-5 menit) melalui absorpsi langsung mukosa orofaringeal, berbanding dengan 15-30 menit sediaan konvensional.

Spray batuk alami mengandung alkaloid, tanin, dan saponin yang bermanfaat untuk melegakan sakit tenggorokan. Kandungan tersebut dimiliki oleh daun pecut kuda. Daun pecut kuda (Stachytarpheta jamaicensis) merupakan tanaman dari famili Verbenaceae yang merupakan tumbuhan liar yang tumbuh di kebun. Kandungan pada daun pecut adalah alkaloid, flavonoid, turunan glikosida, turunan fenolik, kuinon, saponin, steroid, tanin, dan terpenoid (Wahyudi, 2019). Senyawa aktif dari daun pecut kuda memiliki aktivitas sebagai antibakteri, antioksidan, dan antiinflammatory (Wahyudi, 2019).

Adanya aktivitas antibakteri pada daun pecut kuda menunjukkan adanya potensi diolah lebih lanjut menjadi spray meredakan sakit tenggorokan ketika batuk. Cough spray merupakan cara efektif meredakan sakit tenggorokan karena batuk, tenggorokan kering, untuk mengeluarkan lendir pada tenggorokan ketika radang tenggorokan. Penyakit radang tenggorokan disebabkan karena infeksi dari Streptococcus pyogenes atau group A Streptococcus (group A strep, atau GAS) (Thangiah, 2019). Streptococcus pyogenes merupakan bakteri patogen yang banyak menginfeksi manusia. Bakteri tersebut menginfeksi manusia ketika pertahanan tubuh inang menurun kemudian menyebar sampai ke jaringan (Wahyudi, 2019). 

Mekanisme Kandungan Obat Pelega Tenggorokan

Mekanisme utama sebagai pelega tenggorokan melalui tiga aksi farmakologis utama. Pertama, saponin berperan sebagai agen mukolitik menurunkan tegangan permukaan dahak, sehingga meningkatkan hidrasi mukus dan mengeluarkan lendir dari saluran pernapasan. Kedua, kandungan flavonoid dan tanin menunjukkan aktivitas antiinflamasi yang kuat dengan menghambat jalur siklooksigenase (COX) dan produksi prostaglandin E2 (PGE2). Hal ini untuk mengurangi edema dan hiperemia pada jaringan faring yang meradang (Al-Snafi, 2016). Ketiga, komponen antimikroba, termasuk alkaloid dan polifenol, efektif melawan patogen saluran pernapasan seperti Streptococcus pyogenes dan Staphylococcus aureus.

***

Penulis: Mas’uliyatin Nafilah

Editor: Oky Sapto Mugi Saputro