VOKASI NEWS – Kegiatan sosialisasi hidup sehat bagi warga Desa Manduro oleh Himpunan Mahasiswa Teknologi Laboratorium Medis.
Desa Manduro, sebuah desa yang terletak di Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto, memiliki potensi besar dalam bidang pertanian. Namun, seperti banyak desa di Indonesia, Desa Manduro juga menghadapi tantangan kesehatan, salah satunya adalah tingginya angka kasus demam berdarah dengue (DBD). Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan keterbatasan akses terhadap air bersih menjadi faktor utama penyebab masalah ini.
Menyadari kondisi tersebut, Himpunan Mahasiswa D-IV Teknologi Laboratorium Medik Universitas Airlangga menginisiasi program MESENTRICAL (Medical Analyst Entering Village to be Clean and Health) dengan tujuan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Desa Manduro. Program ini fokus pada upaya pencegahan DBD melalui edukasi kesehatan, penyediaan fasilitas air bersih.
Sebelum melaksanakan program ini, himpunan mahasiswa D-IV Teknologi Laboratorium Medik melakukan survei awal di Desa Manduro. Hasil survei menunjukkan bahwa sebagian besar warga masih mengandalkan air sumur untuk kebutuhan sehari-hari. Kualitas air sumur yang kurang baik serta kebiasaan menampung air hujan dalam wadah yang tidak tertutup menjadi tempat ideal bagi nyamuk Aedes aegypti untuk berkembang biak. Selain itu, kurangnya pengetahuan masyarakat tentang siklus hidup nyamuk dan cara mencegah penularan DBD juga menjadi kendala dalam upaya pengendalian penyakit ini.
Sosialisasi Hidup Sehat Desa Manduro
Dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat, mahasiswa UNAIR mengadakan sosialisasi mengenai DBD kepada siswa-siswi kelas 5 MI Bahrul Ulum yang berjumlah 40 orang dan kader posyandu sebanyak 23 orang. Materi sosialisasi meliputi:
- Siklus hidup nyamuk Aedes aegypti: Mahasiswa menjelaskan secara detail bagaimana nyamuk Aedes aegypti berkembang biak, mulai dari telur hingga menjadi nyamuk dewasa.
- Cara mencegah perkembangbiakan nyamuk: Peserta diajarkan berbagai cara untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk, seperti menguras bak mandi secara teratur, menutup tempat penampungan air, dan menggunakan abate.
- Pentingnya menjaga kebersihan lingkungan: Mahasiswa menekankan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sekitar rumah sebagai upaya mencegah DBD.
Selain memberikan edukasi, mahasiswa juga mengajarkan cara membuat filter air sederhana yang dapat digunakan untuk menyaring air sumur. Dengan adanya filter air ini, diharapkan masyarakat dapat mengakses air bersih yang lebih aman untuk dikonsumsi. Dalam program ini panitia mesentrical menjalin kerjasama sama dengan HIMA Prodi K3 untuk mengadakan pelatihan pembuatan filter air. Sebagai pelengkap, masyarakat juga diberikan abate untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk di tempat penampungan air.
Manfaat Positif Program MESENTRICAL
Program MESENTRICAL diharapkan dapat memberikan dampak positif jangka panjang bagi masyarakat Desa Manduro, antara lain:
- Meningkatnya kesadaran masyarakat: Diharapkan masyarakat Desa Manduro semakin sadar akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan sanitasi air.
- Meningkatnya akses terhadap air bersih: Dengan adanya filter air sederhana, masyarakat dapat memperoleh air bersih yang lebih aman untuk dikonsumsi.
- Menurunnya angka kasus DBD: Melalui upaya pencegahan yang intensif, diharapkan angka kasus DBD di Desa Manduro dapat menurun secara signifikan.
- Meningkatnya kualitas hidup: Dengan akses terhadap air bersih dan lingkungan yang sehat, kualitas hidup masyarakat Desa Manduro diharapkan dapat meningkat.
BACA JUGA: Yuk Simak Perilaku Penggunaan APD pada Suatu Proyek Pembangunan Gudang Industri
Untuk memastikan keberlanjutan program, himpunan mahasiswa D-IV Teknologi Laboratorium Medik UNAIR akan melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala. Selain itu, akan dilakukan upaya untuk melibatkan pemerintah desa dan tokoh masyarakat dalam program ini. Dengan demikian, program MESENTRICAL dapat menjadi contoh nyata bagaimana perguruan tinggi dapat berkontribusi dalam pembangunan masyarakat yang lebih baik.
***
Penulis: Lukita Dwi Pratista Diyas
Editor: Puspa Anggun Pertiwi