Hubungan Aktivitas Fisik, Asupan Energi/Kalori, dan TCMC dengan Status Gizi Lebih Pada Wanita di Kota Surabaya

VOKASI NEWS – Hubungan antara aktivitas fisik, asupan energi/kalori, dan TCMC dengan status gizi lebih pada wanita di Kota Surabaya, sebuah penelitian mahasiswa.

Status Gizi Lebih Ditinjau dari Teori Kedokteran Konvensional

Status gizi lebih merupakan suatu epidemi global yang menjadi masalah kesehatan yang diprioritaskan dan memerlukan penanganan segera. Tercatat bahwa terdapat pertumbuhan drastis kasus kelebihan berat badan pada masyarakat yang berkaitan dengan status gizi yang berlebih. Pemkot Surabaya melaporkan sebanyak 153.476 orang mengalami overweight, yaitu sebesar 5,48% dari total 2,8 juta penduduk Surabaya. Usia 40-44 memiliki prevalensi obesitas tertinggi, sedangkan usia 45–49 memiliki prevalensi overweight tertinggi di Provinsi Jawa Timur.

Status gizi lebih didefinisikan sebagai akumulasi lemak yang tidak normal atau berlebihan yang dapat menimbulkan risiko bagi kesehatan. Kondisi ini dapat terjadi akibat asupan energi/kalori lebih banyak daripada kalori yang dibakar melalui aktivitas fisik. Ketika energi di dalam tubuh berlebih, energi akan disimpan dalam bentuk jaringan lemak yang lama-kelamaan dapat menyebabkan kegemukan. Seseorang yang memiliki status gizi lebih dapat meningkatkan risiko penyakit yang serius hingga dapat berakibat pada kematian. Melakukan perhitungan menggunakan batasan IMT menjadi salah satu cara penentuan kategori status gizi lebih, apakah tergolong overweight atau obesitas

Status Gizi Lebih Ditinjau dari Teori Kedokteran Tradisional

Berdasarkan teori kedokteran Tiongkok, kondisi status gizi  lebih dikategorikan “Fei Pang” (kelebihan berat badan) atau “Tan Yin” (orang gemuk). Teori ini menganggap status gizi lebih sebagai manifestasi dari ketidakharmonisan aliran energi alami tubuh yang disebut dengan Qi. Etiologinya terkait dengan karakteristik bawaan, kurangnya aktivitas fisik, kekurangan Qi akibat penyakit yang berkepanjangan, dan gangguan emosional. Selain itu, penumpukan Lembab dan Dahak dalam tubuh akibat  makanan berminyak dan manis juga dapat menyebabkan kondisi status gizi berlebih.

Konstitusi tubuh atau TCMC adalah teori yang digunakan untuk mengidentifikasi kondisi kesehatan serta kemungkinan rentan terhadap patogen atau penyakit tertentu. Kondisi TCMC seseorang dipengaruhi oleh perbedaan iklim, kondisi geografis, usia, asupan makanan, aktivitas fisik, dan kebiasaan pola hidup. TCMC terbagi menjadi tipe Defisiensi Yang, Defisiensi Yin, Defisiensi Qi, Dahak-Lembab, Panas-Lembab, Stasis Darah, Genetik Khusus, Stagnasi Qi, dan netral. Penentuan tipe konstitusi tubuh seseorang bisa dilakukan dengan mengisi kuesioner CCMQ.

Desain Penelitian Hubungan Antara Aktivitas Fisik, Asupan Energi/Kalori, Dan TCMC dengan Status Gizi Lebih

Bentuk desain penelitian ini adalah analisis-korelasional yang metode pengumpulan datanya dilakukan pada satu waktu dan tanpa dilakukan intervensi terhadap subjek. Penentuan subjek penelitian menggunakan teknik purposive sampling dengan total sebanyak 84 subjek dilibatkan dalam penelitian ini. Ditetapkan kriteria subjek adalah wanita berusia 40-49 tahun yang berdomisili Surabaya dan memiliki IMT 23. Instrumen yang digunakan berupa timbangan berat badan, microtoise, dan tiga jenis kuesioner berupa GPAQ, SQ-FFQ, dan CCMQ. Pengolahan data dilakukan dengan analisis deskriptif dan korelatif.

Hasil Penelitian Hubungan Antara Aktivitas Fisik, Asupan Energi/Kalori, Dan TCMC dengan Status Gizi Lebih

Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat hubungan antara aktivitas fisik dan asupan energi/kalori dengan status gizi lebih. Adapun hasil uji korelasi Spearman data skor GPAQ menunjukkan nilai-p 0,093 dan skor SQ-FFQ menunjukkan nilai-p 0,111 yang sama-sama bernilai p>0,05. Sebaliknya, hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara tipe Defisiensi Qi dan Dahak-Lembab dengan status gizi lebih. Hasil uji korelasi Spearman data skor CCMQ menunjukkan nilai-p 0,000 untuk tipe Defisiensi Qi dan nilai-p 0,004 untuk tipe Dahak-Lembab. Koefisien korelasi positif tipe Defisiensi Qi dan Dahak-Lembab mengindikasikan adanya hubungan linier antara kedua tipe tersebut dengan status gizi lebih.

***

Nama Penulis : Rizqy Amelia Salsabila

Nama Pembimbing : Dwi Setiani Sumardiko dan Widati Fatmaningrum

Program Studi : D4 Pengobat Tradisional

Editor : Oky Sapto Mugi Saputro – Tim Branding Fakultas Vokasi UNAIR