VOKASI NEWS – Hubungan pengetahuan dan sikap terhadap praktik penggunaan pemantauan dosis radiasi perorangan dengan TLD Pada Radiografer RSUD Dr. Soetomo
Radiasi sinar-X di era sekarang banyak dimanfaatkan pada bidang kesehatan, khususnya radiologi. Pemanfaatan radiasi pada bidang radiologi digunakan sebagai penunjang untuk membantu dokter dalam menegakkan diagnosa suatu penyakit, yakni dengan menghasilkan gambar anatomi pada tubuh. Dibalik manfaatnya, radiasi sinar-X memiliki efek bahaya bagi siapapun yang terpapar, khususnya para radiografer. Efek berbahaya ini dapat timbul akibat paparan radiasi yang melebihi nilai dosis ambang yang telah ditetapkan.
Dosis Radiasi dan Alat Pengukurnya
Perka BAPETEN No. 4 Tahun 2020 tentang Keselamatan Radiasi pada Penggunaan Pesawat Sinar-X dalam Radiologi Diagnostik dan Intervensional telah mengatur upaya untuk memastikan agar dosis radiasi yang diterima para pekerja tidak melebihi nilai batas dosis. Adapun upayanya adalah dengan memantau dosis perorangan. Pemantauan dosis perorangan dapat dilakukan dengan menggunakan alat bernama dosimeter perorangan yang dapat mencatat akumulasi dosis radiasi yang diterima setiap individu. Dosimeter perorangan terdiri dari beberapa jenis, yaitu dosimeter saku, film badge, dan Thermoluminescence Dosimeter (TLD).
TLD menjadi salah satu dosimeter perorangan yang banyak digunakan di rumah sakit karena lebih mudah digunakan. TLD memiliki kelebiihan yakni, tingkat akurasi tinggi, serta dapat digunakan berulang kali. Cara kerja TLD adalah dengan menangkap paparan sinar radiasi pengion. Sebab itu TLD digunakan di bagian tubuh yang terpapar radiasi yang paling tinggi, biasanya di bagian dada atau pinggang. Jika pekerja radiasi menggunakan apron, maka TLD diletakkan dibalik apron. TLD digunakan oleh pekerja radiasi setiap mulai bekerja dan disimpan di ruangan yang tidak terdapat radiasi ketika selesai bekerja. Periode pemantauan TLD-badge dapat dilakukan setiap dua minggu dan selambat-lambatnya satu bulan. Sedangkan untuk pekerja radiasi di medan radiasi rendah periode pemantauan dosis dilakukan setiap tiga bulan.
Pengetahuan dan Sikap Radiografer dalam Penggunaan TLD
Seperti yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya, bahwa penggunaan TLD ini cukup penting untuk memantau jumlah dosis yang diterima oleh setiap individu. Dalam hal ini, juga diperlukan adanya kontribusi dari sikap disiplin radiografer dalam menggunakan TLD. Kebanyakan radiografer merasa bahwa menggunakan atau tidak menggunakan TLD sama saja dan tidak berpengaruh pada hasil evaluasi dosis, hal ini dikarenakan selama ini hasil TLD mereka selalu di ambang batas normal. Oleh sebab itu, radiografer harus memiliki pengetahuan yang cukup akan pentingnya pemantauan dosis perorangan sebagai bentuk usaha dalam menerapkan proteksi radiasi.
Selain sikap kedisiplinan dalam menggunakan TLD, seorang radiografer harus memahami kapan dan bagaimana TLD badge itu digunakan. Kebanyakan radiografer sudah paham bahwa TLD badge seharusnya digunakan hanya ketika mulai bekerja hingga selesai bekerja. Namun, salah satu aspek yang banyak tidak diketahui oleh radiografer adalah letak pemakaian TLD badge di bagian tubuh tertentu yang dapat mewakili pemantauan dosis seluruh tubuh. Penggunaan TLD yang tidak tepat ini dapat mengakibatkan kesalahan pengukuran dosis yang diterima oleh pekerja radiasi. Hal ini akan menyebabkan individu tidak mengetahui dengan tepat berapa besar paparan dosis radiasi yang diterima selama bekerja.
Fakta bahwa masih banyak pekerja radiasi khususnya radiografer yang belum mengetahui informasi tentang penggunaan TLD yang tepat, maka perlu diadakan upaya untuk dapat meningkatkan pengetahuan radiografer. Adapun upaya yang dapat dilakukan antara lain memasang lembaran Standard Operational Procedure (SOP) terkait penggunaan TLD. Selain itu, dapat juga dilakukan dengan menempelkan poster-poster terkait keselamatan radiasi serta kalimat-kalimat persuasif di tempat kerja yang dapat mengajak radiografer untuk disiplin dalam memakai TLD. Penggunaan TLD ini akan sangat bermanfaat bagi pekerja radiasi untuk menghindari dosis paparan radiasi yang berlebihan.
BACA JUGA : Dampak Negatif Penggunaan High Heels Secara Terus Menerus Terhadap Nyeri Punggung Bawah
***
Penulis : Ayu Fitria Fajrin
Pembimbing : Berliana Devianti Putri, Weni Purwanti
Editor : Maulidatus Solihah