VOKASI NEWS – Perawat di Instalasi Gawat Darurat (IGD) bekerja di lingkungan yang sulit dengan banyak tugas. Contohnya seperti menangani kasus darurat, mendapatkan respons yang cepat, dan membuat keputusan penting, berinteraksi langsung dengan pasien, keluarga pasien, dan tim medis lainnya. Namun, profesi ini juga dihadapkan pada berbagai tantangan, salah satunya adalah beban kerja yang tinggi.
Beban Kerja dapat diartikan sebagai proses atau kegiatan yang harus segera diselesaikan oleh seorang pekerja dalam jangka waktu tertentu. (Vanchapo, 2019), juga mengatakan apabila tugas ini tidak dianggap sebagai beban kerja kecuali pekerja tersebut mampu menyelesaikannya dan menyesuaikannya dengan jumlah tugas yang diberikan. Jika pekerja tersebut tidak berhasil, tugas dan kegiatan tersebut dianggap sebagai beban kerja.
Menurut (Martyastuti, Isrofah, & Janah, 2019) Jika beban kerja yang tinggi akan mengakibatkan stres kerja yang tinggi juga. Hal tersebut karena stres yang tinggi dapat berdampak pada kesehatan mental dan fisik perawat serta kualitas perawatan pasien. Stres kerja sendiri dapat diartikan sebagai reaksi psikologis yang tidak menyenangkan terhadap kebutuhan pekerjaan yang melebihi kemampuan seseorang untuk memenuhinya.
Beban Kerja dan Stres Kerja
Beban kerja merupakan sejumlah kegiatan yang dianalisis secara sistematis oleh suatu unit organisasi atau pemilik pekerjaan. Analisisnya pun dengan menggunakan teknik pekerjaan, teknik analisis beban kerja, dan teknik manajemen lainnya untuk memperoleh informasi secara efisiensi dan efektivitas dalam jangka waktu yang tertentu. Sedangkan menurut (Kobis et al., 2023) Beban kerja yakni suatu tugas yang diberikan kepada seorang pekerja atau karyawan dan harus diselesaikan dalam waktu tertentu dengan menggunakan keterampilan dan potensi yang dimiliki pekerja.
Faktor penyebab beban kerja perawat antara lain ketidakmampuan membandingkan pekerjaan perawat dengan rata-rata jumlah pasien. Bisa juga karena banyaknya tugas administratif yang harus diselesaikan dalam tenggat waktu yang ditentukan, dan memahami banyaknya jumlah tugas yang diperlukan. Ada banyak jenis pekerjaan yang harus dilakukan untuk menjamin keselamatan pasien. Hal tersebut dibebani oleh tuntutan akan pelayanan medis yang berkualitas tinggi. Jika hal seperti ini tidak dikelola dengan baik, stres akan meningkat.
BACA JUGA: [Permasalahan Sistem Pengeluaran Dana Kas Besar PT. XYZ dan Solusinya]
Stress kerja merupakan suatu penyebab atau stressor pekerjaan yang dapat memicu reaksi individu berupa respon fisiologis, psikologis, dan perilaku. Sedangkan menurut (Vanchapo, 2019) stres kerja dapat memberikan dampak positif dan negatif. Dengan mengubah persepsi karyawan dan pekerjaannya, stres positif dapat membantu karyawan mencapai kesuksesan karir yang lebih baik. Contohnya seperti meningkatkan motivasi pribadi, rangsangan untuk bekerja lebih keras, dan inspirasi untuk kehidupan yang lebih baik.
Stress kerja terjadi karena adanya beban kerja. Kompleksitas pekerjaan seorang perawat dan kurangnya staf medis per pasien dapat menambah beban kerja yang berat dan membuat perawat merasa kewalahan dalam menjalankan tugasnya sebagai ahli perawatan pasien. Efek dari stres ini dapat ditunjukkan oleh perawat dalam bentuk perubahan sikap dan perilaku. Misalnya menjadi mudah tersinggung, mudah tersinggung, atau sulit berkonsentrasi saat berinteraksi dengan pasien. Oleh karena itu diperlukan upaya untuk memantapkan pekerjaan perawat agar dapat bekerja dengan rasa seimbang.
Adakah Hubungan Beban Kerja dengan Tingkat Stres pada Perawat di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Ibnu Sina Kabupaten Gresik?
Stres kerja perawat yang tinggi dapat mempengaruhi beban kerja yang tinggi juga. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan hubungan antara beban kerja dan tingkat stres pada perawat di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Ibnu Sina Kabupaten Gresik. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain analitik korelasional dan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 41 orang perawat dengan teknik total sampling.
Hasil penelitian sebagian besar perawat beban kerjanya kurang membebani dan stress kerjanya kadang-kadang membuat stress sejumlah 10 orang (67%). Sebagian perawat beban kerjanya cukup membebani dan stress kerjanya merasa sering membuat stress dengan jumlah 8 orang (50%). Setelah dilakukan analisa data menggunakan korelasi Spearman Rank didapatkan nilai p value sebesar 0,008 (<0,05) dengan Correlation Coefficient sebesar 0,406.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan antara Beban Kerja dengan Tingkat Stres pada Perawat di IGD. Diharapkan bagi perawat hendaknya meningkatkan mekanisme koping adaptif dalam mengatasi stress kerja. Selain itu juga menjadikan beban kerja sebagai tantangan dalam bekerja untuk memicu semangat terus belajar dalam meningkatkan kinerja dalam memberikan pelayanan keperawatan. Perawat juga disarankan agar lebih baik lagi dalam mengenali diri mengenai tanda-tanda stress kerja agar stress kerja dapat ditangani dan tidak berdampak pada pekerjaan.
***
Penulis : Afifah Prameswari Mahadewi
Editor: Puspa Anggun Pertiwi