Hubungan Dukungan Keluarga dengan Tingkat Stres pada Pasien Diabetes Melitus di RSUD Ibnu Sina Gresik

VOKASI NEWS – Dukungan keluarga memegang peranan penting yang secara langsung dapat mempengaruhi kesehatan dan kemampuan manajemen diri pasien Diabetes mellitus.

Beberapa persoalan psikologis yang paling umum ditemukan pada pasien diabetes yang menjalani pengobatan adalah stres. Stres menimbulkan berbagai bentuk ketegangan yang dapat berujung pada menurunnya derajat kesehatan seseorang, terutama pada manusia yang mengalami stres berat. Kondisi Diabetes Melitus di Jawa Timur tiap tahunnya makin melonjak (Jatim, 2022).

Dukungan Keluarga dan Tingkat Stres

Dukungan keluarga memegang peranan penting yang secara langsung dapat mempengaruhi kesehatan dan kemampuan manajemen diri pasien. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Pittsburgh Epidemiology of Diabetes Complications (EDC) pada tahun 1993, disimpulkan bahwa peran keluarga memiliki dampak signifikan terhadap tingkat kepatuhan pasien diabetes dalam menjalani pengobatan.

BACA JUGA: Hubungan Pola Makan dengan Status Gizi Menggunakan Observasi IMT pada Siswa MI Darun Najah Gresik

Penelitian Mahasiswa di RSUD Ibnu Sina Gresik

Penelitian ini menggunakan desain korelasional dengan pendekatan Cross Sectional. Lokasi penelitian dilakukan di RSUD Ibnu Sina Kec Kebomas Kab Gresik. Jumlah sampel yang diambil 111 responden dengan teknik yang digunakan yaitu purposive sampling. Penelitian ini menggunakan kuesioner Respons Sosial dan DASS (Depression Anxiety Stress Scale).

Pada penelitian didapatkan hasil bahwa pasien Diabetes mellitus dengan dukungan keluarga baik memiliki tingkat stress normal sebesar 57 pasien (91,9%). Sebagian pasien Diabetes mellitus dengan dukungan keluarga cukup memiliki tingkat stress sedang sebesar 15 pasien (78,9%). Sedangkan pasien Diabetes mellitus dengan dukungan kurang memiliki tingkat stres sangat berat sebesar 18 pasien (60%).

Apakah Ada Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Tingkat Stres Pada Pasien Diabetes Melitus Di RSUD Ibnu Sina Gresik?

Dukungan keluarga adalah suatu proses yang terjadi sepanjang kehidupan, sifat dan jenis dukungan berbeda dalam tahap siklus kehidupan. Dalam hal ini, dukungan keluarga dapat berupa support sosial internal maupun sosial eksternal. Dukungan keluarga berfungsi dengan berbagai kepandaian dan akal (Friedman, 2014). Menurut (Friedman, 2016) terdapat tiga jenis dukungan yaitu emosional dan harga diri, dukungan informasional, dan dukungan instrumental.

  1. Dukungan informasional dalam keluarga berperan penting dalam membantu anggota keluarga menyelesaikan masalah melalui penyebaran informasi, nasehat, dan petunjuk. Keluarga berfungsi sebagai sumber semangat dan pengawasan, contohnya dengan mengingatkan klien diabetes mellitus (DM) untuk melakukan kontrol rutin.
  2. Dukungan instrumental memberikan bantuan praktis dan konkrit yang bertujuan untuk meringankan beban kerabat yang menghadapi masalah kesehatan. Melalui fasilitas dan sumber daya yang tersedia, hal ini membantu anggota keluarga dalam menjalani perawatan dan pengobatan yang diperlukan.
  3. Dukungan emosional dan harga diri meliputi ungkapan empati, kepedulian, dan perhatian dari kerabat kepada yang mengalami masalah kesehatan. Dengan memberikan penghargaan positif dan umpan balik, keluarga dapat meningkatkan harga diri klien DM, serta memotivasi mereka untuk berperilaku sehat selama proses pengobatan.

Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat stress pada pasien Diabetes Melitus di RSUD Ibnu Sina Gresik. Upaya kerabat dalam stres pada pasien DM yaitu dengan memberikan dukungan kepada pasien atas terapi yang harus dijalani. Hal tersebut secara tidak langsung berdampak terhadap kesehatan dan kemampuan memberikan informasi agar pasien mampu memahaminya. Upaya ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia yang merupakan salah satu hak pasien.

***

Penulis: Hera Ayu Puspita

Editor: Puspa Anggun Pertiwi