VOKASI NEWS – Hubungan Keluhan Musculoskeletal Disorders pada Operator Container Crane dengan faktor internal dan beban kerja.
Muskuloskeletal Disorders atau MSDs adalah masalah kesehatan kerja yang signifikan, yang dapat menyebabkan kerusakan pada otot, tendon, ligamen, dan sendi. Data Global Burden of Disease (GBD) tahun 2019 menunjukkan bahwa sekitar 1,71 miliar orang di seluruh dunia dipengaruhi oleh kondisi keluhan musculoskeletal. Hal ini menjadi penyakit dengan kontribusi tertinggi. Kondisi dengan peningkatan lebih dari 60% dalam kurun waktu antara 1990-2019 (Cieza et al., 2020).
Keluhan Mengenai Muskuloskeletal Disorders
Keluhan MSDs dapat disebabkan oleh multifaktorial yang mencakup faktor individu, faktor fisik yang berhubungan dengan pekerjaan (gerakan berulang, pekerjaan berat, sering membungkuk, getaran seluruh tubuh, postur tubuh yang tidak memadai), dan faktor psikososial (beban kerja mental) (da Silva et al., 2023).
Dampak yang ditimbulkan MSDs dapat menjadi serius jika tidak tertangani dengan baik. Pekerja yang terkena dampaknya akan mengalami penurunan kualitas hidup dan kinerja yang buruk. Kondisi MSDs ini merusak struktur tubuh seperti otot, tendon, ligamen, tulang rawan, tulang, sendi, dan saraf (Smith et al., 2020). Selain itu, MSDs yang berhubungan dengan pekerjaan merupakan salah satu alasan utama hilangnya waktu kerja, berkurangnya tenaga kerja terampil, dan meningkatnya biaya kompensasi, yang menyumbang 48% dari seluruh kasus pasien akibat kerja (Rahimi et al., 2011).
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kekuatan hubungan antara faktor internal (umur, masa kerja, kebiasaan merokok) dan beban kerja mental dengan keluhan musculoskeletal disorders (MSDs) pada operator container crane di Perusahaan Jasa Transportasi Laut Surabaya.
Penelitian ini menggunakan desain deskriptif dengan metode observasi. Sampel penelitian ini adalah total populasi operator container crane sebanyak 18 operator dalam satu grup. Data dikumpulkan menggunakan tiga kuesioner, yaitu kuesioner karakteristik responden, Nordic Body Map untuk mengidentifikasi keluhan MSDs, dan NASA-Task Load Index (TLX) untuk mengukur beban kerja mental. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan uji Spearman untuk menentukan kekuatan dan arah hubungan antara variabel-variabel yang diteliti.
Hasil Penelitian
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas keluhan MSDs pada operator container crane termasuk dalam kategori rendah. Namun dengan beban kerja mental yang tinggi. Analisis korelasi menunjukkan bahwa terdapat kekuatan hubungan yang cukup antara usia (r = 0,478) dan kebiasaan merokok (r = -0,478) dengan keluhan MSDs. Sementara itu, ditemukan juga kekuatan hubungan yang kuat antara masa kerja (r = 0,535) dan beban kerja mental (r = 0,598) dengan keluhan MSDs.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa masa kerja dan beban kerja mental merupakan faktor dominan. Hal ini yang menyebabkan keluhan MSDs pada operator container crane. Saran yang dapat diberikan yaitu pertama, para operator dianjurkan untuk melakukan latihan peregangan secara rutin di waktu luang. Kedua, perusahaan disarankan untuk memberikan pelatihan tentang mekanisme coping untuk membantu operator mengelola beban kerja mental.
BACA JUGA : Silent Scan Sebagai Inovasi Canggih Mengurangi Kecemasan Pasien pada MRI Brain
***
Penulis : Sifa’ul Umayah
Pembimbing : Neffrety Nilamsari
Editor : Maulidatus Solihah