VOKASI NEWS – Mengetahui pentingnya menjaga kadar Troponin I dan Kreatinin pada pasien penderita jantung koroner.

Penyakit jantung koroner merupakan gangguan fungsi jantung yang disebabkan oleh penyumbatan plak dinding pembuluh darah. Gangguan tersebut dapat menyumbat pembuluh darah koroner sehingga aliran darah menuju jantung terhambat dan berkurangnya fungsi pada jantung. Berdasarkan World Health Organization (WHO) tahun 2019 penyakit jantung koroner muncul sebagai penyebab utama kematian global sebesar 16% dari total kematian di dunia yaitu 8,9 juta di seluruh dunia. 

Penyumbatan plak di dinding arteri dapat menyumbat pasokan darah dan oksigen ke otot jantung. Hal tersebut berpotensi berkembang menjadi tahap kritis di mana otot jantung tidak menerima oksigen yang cukup. Kurangnya asupan oksigen akan menyebabkan cedera otot-otot jantung yang menyebabkan troponin I keluar dari sel-sel miokardium dan masuk ke sirkulasi darah. Oleh karena itu, kadar troponin I dapat dijadikan sebagai biomarker pemeriksaan pada jantung. Salah satu alat yang dapat digunakan untuk pemeriksaan troponin I adalah Standar F200 Analyzer.

BACA JUGA: Pentingnya Menerapkan Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas Atas Pendapatan Jasa di Perusahaan

Distribusi aliran darah dengan kondisi troponin I yang menumpuk signifikan akan mempengaruhi pasokan alirah darah ke berbagai organ salah satunya yaitu ginjal. Penumpukan troponin I menyebabkan penurunan aliran darah ke ginjal. Nantinya, hal tersebut akan mengganggu fungsi ginjal, di mana ginjal akan mengalami penurunan laju filtrasi glomerulus yang dapat mengganggu filtrasi kreatinin sehingga terjadi peningkatan kadar kreatinin dalam darah. Pemeriksaan kreatinin digunakan untuk evaluasi fungsi ginjal. Penurunan fungsi ginjal secara tidak langsung juga dapat meningkatkan partikel kolesterol yang merupakan salah satu faktor risiko penyakit jantung koroner. Salah satu alat yang dapat digunakan untuk pemeriksaan kreatinin adalah Cobas 6000.

Penelitian Hubungan Kadar Troponin I dan Kreatinin Pada Pasien Penyakit Jantung Koroner 

Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari – Maret 2024 di RSUD Haji Provinsi Jawa Timur dengan menggunakan teknik random sampling. Sampel penelitian yang digunakan adalah 100 sampel pasien penyakit jantung koroner yang melakukan pemeriksaan troponin I dan kreatinin di RSUD Haji Provinsi Jawa Timur. 

Hasil penelitian menunjukkan nilai signifikansi 0,021 yang berarti nilai tersebut dibawah p-value < 0,05 yang artinya kedua variabel menunjukkan adanya korelasi. Nilai koefisien korelasi (r) yang didapatkan yaitu 0,230 dan pada tabel pedoman koefisien korelasi menunjukkan pola hubungan yang lemah. Adanya hubungan dengan pola lemah menunjukkan bahwa terdapat faktor lain yang sangat berpengaruh. Seperti pasien yang mengalami masalah fungsi jantung dan ginjal yang muncul secara bersamaan. Namun, pada penelitian ini tidak mengikutsertakan pasien dengan riwayat penyakit ginjal dan hanya mencakup pasien yang menderita penyakit jantung koroner.

Kesimpulan pada penelitian ini adalah adanya pola hubungan positif dengan kekuatan korelasi yang lemah antara kadar troponin I dan kreatinin pada pasien penyakit jantung koroner.

***

Penulis: Alifia Kalyana

Editor: Puspa Anggun Pertiwi