VOKASI NEWS – Infark Miokard Akut (IMA) merupakan suatu kondisi terbentuknya daerah nekrosis pada sel otot jantung. Hal tersebut diakibatkan oleh suplai darah yang tidak optimal ke suatu daerah yang diawali dengan iskemik. Penyakit ini terjadi akibat berkurangnya pasokan darah karena arteri koroner mengalami penyempitan akibat adanya sumbatan arteri oleh emboli atau trombus secara total. Alhasil, proses tersebut membuat suplai dan kebutuhan oksigen pada jantung tidak sesuai. .
Salah satu faktor yang berkaitan dengan proses terjadinya IMA adalah White Blood Cell (WBC) atau leukosit. Leukosit atau sel darah putih berperan dalam respon inflamasi pada cedera dan memiliki mekanisme perbaikan dalam menggantikan area yang telah nekrosis. Leukosit akan menginfiltrasi miokardium dan plak koroner yang mengalami infark. Selain itu juga memediasi adanya kerusakan jaringan melalui pelepasan enzim dan membantu proses perbaikan jaringan.
Salah satu parameter pemeriksaan yang digunakan untuk mendiagnosis IMA adalah biomarker penyakit jantung, salah satunya adalah troponin I. Troponin I bertugas untuk membantu kontraksi aktin dan miosin pada miokard jantung. Troponin I sangat spesifik terhadap jaringan miokard, tidak terdeteksi pada aliran darah individu yang sehat, dan menunjukkan peningkatan drastis di atas batas normal pada pasien IMA. Adanya troponin I dalam serum merupakan indikator yang kuat bahwa telah terjadi kerusakan pada jaringan miokardium.
Hasil Penelitian Kasus Infark Miokard di RSUD Haji Jawa Timur
Penelitian ini dilakukan pada bulan April – Juni 2024 dengan menggunakan metode analitik observasional dengan rancangan pendekatan cross-sectional. Populasi yang digunakan dalam penelitian adalah semua pasien IMA pada tahun 2023 hingga 2024, yang melakukan pemeriksaan troponin I dan leukosit dalam satu waktu. Besar sampel yang digunakan dalam penelitian adalah 147 pasien. Data yang telah didapatkan dianalisis secara statistik parametrik menggunakan software SPSS.
Pada karakteristik pasien IMA berdasarkan jenis kelamin, ditemukan sebanyak 99 pasien berjenis kelamin laki-laki (67,3%), dan 48 pasien berjenis kelamin perempuan (32,7%). Sedangkan pada karakteristik pasien berdasarkan usia, kategori usia 15-59 tahun (produktif) didapatkan sebanyak 76 sampel. Lalu, kategori usia 60-70 tahun (lansia) didapatkan sebanyak 54 sampel, dan pada kategori usia > 70 tahun (lansia berisiko) didapatkan sebanyak 17 sampel.
BACA JUGA: Hubungan Kadar Glukosa Darah Puasa dengan Serum Kreatinin pada Penderita Diabetes Melitus
Hasil uji korelasi metode Spearman menunjukkan adanya hubungan antara kedua variabel yang ditandai dengan nilai p value 0,001 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara kadar troponin I dan kadar leukosit pada pasien IMA. Nilai koefisien korelasi menunjukkan angka 0,271 yang bermakna terdapat hubungan dalam kekuatan rendah/lemah. Nilai koefisien korelasi menunjukkan nilai positif yang menunjukkan hubungan searah antara kadar troponin I dan kadar leukosit, yaitu apabila kadar troponin I naik maka kadar leukosit akan ikut naik.
***
Penulis: Devita Wulandari
Editor: Puspa Anggun Pertiwi