Hubungan Pelaksanaan Edukasi dengan Tingkat Kepuasan Pasien Diabetes Mellitus di Ruang Rawat Inap

VOKASI NEWS – Program edukasi diabetes mellitus pada pasien dan keluarga merupakan tugas utama perawat yang harus diketahui untuk meningkatkan kepercayaan diri pasien yang tentunya akan mempengaruhi kepuasan pasien (Nursalam, 2016). Kepuasan pasien sebagai tolak ukur kualitas pelayanan kesehatan merupakan masalah yang kompleks. Khususnya pada kualitas pemberian edukasi atau promosi kesehatan. Seringkali, ketidakstabilan perawat dalam menjalankan program edukasi masih kurang tepat. Nantinya, hal tersebut dapat berimbas pada kepuasan pasien yang menurun dan jumlah kunjungan rumah sakit tersebut juga berkurang.

Data Hasil Survei Awal

Hasil survei awal yang dilakukan peneliti dari hasil wawancara dilakukan dengan metode diskusi dengan tanya jawab antara perawat dengan pasien di ruang rawat inap tanpa menggunakan media edukasi. Sehingga terjadilah kontak langsung antara perawat dengan pasien. Dengan begitu, terbentuklah komunikasi yang efektif dan informasi yang disampaikan dapat dipahami oleh pasien. Edukasi diberikan sesuai kebutuhan dan kondisi pasien pada saat itu juga. Selain itu dalam penyampaian edukasi perawat menyampaikan dengan ramah, berpenampilan rapi, bersih, perhatian dan mendengarkan keluhan pasien. Tidak lupa, perawat turut memberikan solusi pada setiap pertanyaan yang diajukan pasien. Program edukasi yang dilakukan belum memiliki jadwal yang terstruktur dengan tema, agenda dan media edukasi yang digunakan.

Pentingnya Pelaksanaan Edukasi Diabetes Mellitus pada Pasien Diabetes Mellitus

Pentingnya Penatalaksanaan edukasi pada penderita DM untuk memberikan pemahaman dan keterampilan pada penderita. Hal ini sebagai upaya meningkatkan manajemen penatalaksanaan mandiri sebagai pencegahan dari komplikasi jangka panjang (Yuni, C. M., Diani, N., & Rizany, 2020). Diperlukan penatalaksanaan edukasi sesuai dengan standar yang berlaku yaitu Diabetes Self Management Education (DSME). Standar ini mengintegrasikan empat pilar penatalaksanaan diabetes mellitus. Diantaranya yaitu sebagai berikut: 

  1. Pendidikan kesehatan mengenai diabetes mellitus, 
  2. Pola makan atau diet diabetes mellitus, 
  3. Aktivitas fisik dan pengelolaan stress, dan 
  4. Terapi farmakologi (Rahmadani, D. F & Al Jihad, M. N. 2023).

Kepuasan Pasien Sebagai Tolak Ukur Pelayanan Edukasi yang Baik

Kepuasan pasien adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara kinerja (hasil) yang diharapkan. Jika kinerja berada di bawah harapan pelanggan, pelanggan tidak puas jika memenuhi harapan pelanggan amat puas. Sehingga dalam terwujudnya edukasi yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pasien, memiliki kemampuan mengedukasi yang baik diwaktu yang tepat dan segera memberikan informasi ketika pasien dan keluarga membutuhkan untuk mewujudkan dimensi perawat reliability/kehandalan (Muslim, M. D., & Sari, 2019).

BACA JUGA: [Hubungan Beban Kerja dengan Tingkat Stres Perawat IGD RSUD Ibnu Sina Gresik]

Hasil dan Kesimpulan Penelitian Edukasi Diabetes

Hasil penelitian ini didapatkan bahwa sebagian besar responden mendapatkan edukasi yang baik dengan sebagian besar responden yang mengatakan puas terhadap pelaksanaan edukasi DM yang diberikan oleh perawat. Berdasarkan uji Spearman Rank Test diperoleh nilai p value = 0,000 yang menunjukkan nilai p ≤ 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pelaksanaan edukasi dengan tingkat kepuasan pasien DM di ruang rawat inap RSUD Dr. Soegiri Lamongan. 

Nilai Correlation Coefesien atau nilai r = 0,872 dimana arah korelasi positif, dengan  hubungan sangat kuat diantara kedua variabel. Artinya, semakin baik pelaksanaan edukasi  maka akan semakin puas terhadap edukasi DM yang diberikan oleh perawat pada pasien. Menurut peneliti pelaksanaan edukasi pada pasien diabetes mellitus perlu dilakukan sesuai dengan SOP edukasi pada pasien diabetes mellitus. Prosedur tersebut yakni Diabetes Self Management Education (DSME) dengan melaksanakan edukasi kesehatan terkait perawatan diri pada pasien diabetes mellitus. Peneliti memberikan edukasi pola makan atau diet DM, aktivitas fisik atau olahraga dan terapi farmakologi atau obat guna meningkatkan kepuasan pasien selama perawatan di ruang rawat inap. 

Selain itu, dalam pelaksanaan edukasi diabetes mellitus diharapkan dapat melakukan secara efektif melalui penatalaksanaan tindakan keperawatan secara komprehensif dengan menyusun jadwal edukasi yang terstruktur dan penggunaan media edukasi yang tepat di seluruh indikator edukasi diabetes mellitus guna meningkatkan pengetahuan bagi pasien diabetes mellitus untuk melakukan perawatan diri secara berkelanjutan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pelayanan edukasi terutama pada pasien diabetes mellitus sesuai dengan SOP (Standar Operasional Prosedur) yang berlaku sebagai upaya meningkatkan kualitas pelayanan edukasi.

***

Penulis : Safira Wiwin Nurlaeli

Editor: Puspa Anggun Pertiwi