VOKASI NEWS – Pentingnya mengetahui hubungan pola asuh orang tua terhadap anak yang dapat mempengaruhi perkembangan bahasa.
Masa kanak-kanak disebut juga dengan masa golden age karena anak sangat peka mendapatkan rangsangan-rangsangan. Hal tersebut baik berkaitan dengan aspek fisik motorik, intelektual, sosial, emosi maupun bahasa. Masa perkembangan bahasa dan bicara anak yang paling intensif terletak pada lima tahun pertama dari hidupnya (Ratno Abidin, 2020). Kemampuan berbahasa merupakan indikator seluruh perkembangan anak. Alasannya karena kemampuan berbahasa sensitif terhadap keterlambatan atau kerusakan pada sistem lainnya yang melibatkan kemampuan kognitif, motorik, psikologis, emosi dan lingkungan sekitar anak (Soetjiningsih I. N., 2014).
Pola Asuh dan Perkembangan Bahasa
Perkembangan bahasa tidak lepas dari cara atau tata kelola orangtua dalam melakukan pengasuhan terhadap anaknya. Peran orangtua sangatlah penting karena pendidikan yang paling utama berada di dalam keluarga. Peran orang tua sangat penting dalam perkembangan berbahasa bagi anak. Pola pengasuhan yang diterapkan orang tua akan berpengaruh pada tatacara orang tua dalam berinteraksi, membimbing, membina, memberi dan mendidik anak-anaknya (Fatmawati et al., 2021).
Jika pola asuh yang diberikan orang tua baik, maka dampak terhadap anak akan baik. Pola asuh kurang baik dapat dipengaruhi oleh cara didikan orang tua misalnya dalam komunikasi, mengajak diskusi dan motivasi guna meningkatkan semangat anak (Nuraeni, 2015).
Penelitian Mahasiswa di TK TUnas Cempaka Cepokorejo
Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif deskriptif korelasional dengan pendekatan Cross Sectional. Lokasi penelitian dilakukan di TK Tunas Cempaka Desa Cepokorejo Kecamatan Palang Kabupaten Tuban. Jumlah sampel yang diambil 42 responden dengan teknik yang digunakan yaitu purposive sampling. Penelitian ini menggunakan kuesioner PSDQ (Parenting Style & Dimensions Questionnaire) dan pemeriksaan DDST (Denver Development Sreening Test).
Pada penelitian didapatkan hasil bahwa orang tua pola asuh demokratis memiliki perkembangan bahasa anak normal sebesar 30 (93,8%). Sebagian pola asuh orang tua otoriter memiliki perkembangan bahasa perkembangan bahasa anak normal sebesar 4 anak (50%). Sedangkan orang tua dengan pola asuh permisif memiliki perkembangan bahasa anak normal sebanyak 1 anak (50%).
Apakah Ada Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Perkembangan Bahasa Pada Anak Prasekolah Di Tk Tunas Cempaka?
Pola asuh demokratis merupakan salah satu bentuk perlakuan yang dapat diterapkan orang tua untuk membentuk kepribadian anak dengan mengutamakan kepentingan anak (Suteja & Yusriah, 2017). Pola asuh otoriter merupakan salah satu gaya pengasuhan yang membatasi dan menuntut anak untuk mengikuti perintah-perintah orang tua. Orang tua yang otoriter menetapkan batas-batas yang tegas dan tidak memberi peluang yang besar bagi anak-anak untuk mengemukakan pendapat.
Pola pengasuhan permisif dapat dibedakan menjadi pengasuhan yang mengabaikan (neglectful) dan pengasuhan yang memanjakan (indulgent). Pada pengasuhan mengabaikan orang tua tidak mempedulikan anak, memberikan izin bagi anak remaja untuk bertindak semau mereka. Pada pengasuhan yang memanjakan, orang tua sangat menunjukkan dukungan emosional pada anak namun kurang menerapkan kontrol pada mereka (Khairunnisa & Zulaikha, 2021).
Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara pola asuh orang tua dengan perkembangan bahasa pada anak prasekolah di TK Tunas Cempaka Desa Cepokorejo Kecamatan Palang Kabupaten Tuban. Upaya yang dapat dilakukan oleh orang tua untuk meningkatkan perkembangan bahasa dengan cara memperhatikan, merangsang, memberikan stimulus serta menerapkan pola asuh yang sesuai. Orang tua tidak boleh menghukum atau menjauhkan diri dari anak, sebaliknya orang tua harus mengembangkan aturan-aturan dan memberikan kasih sayang kepada anak agar anak dapat mencapai tugas perkembangan sesuai usia. Melibatkan anak-anak berbicara setiap keadaan dengan mengontrol, memperbaiki apa yang diucapkan anak ketika keliru (Khotijah, 2016).
***
Penulis: Rani Diva Widiastuti