VOKASI NEWS – Seks bebas merupakan penyimpangan perilaku yang sering dilakukan remaja pada masa pranikah, terutama pada masa sekolah (Indari et al., 2016). Adapun beberapa faktor yang dapat menyebabkan kerusakan generasi muda bangsa. Contohnya degradasi moral, perilaku anti sosial, pengaruh budaya, dan pelanggaran nilai nilai agama (Muhammad Firdaus, Syafruddin, 2016). Seks bebas merupakan penyimpangan perilaku yang sering dilakukan remaja pada masa pranikah, terutama pada masa sekolah (Indari et al., 2016).
Belakangan ini, hidup bersama tanpa ikatan pernikahan sering ditemui di lingkungan sekitar. Hal tersebut menyebabkan terjadi hubungan intim tanpa adanya ikatan pernikahan yang sah dikarenakan terpengaruh oleh budaya barat. Hal ini disebabkan dari kebiasaan menonton film dengan adegan-adegan yang sadis, film-film porno (Film seks) yang secara langsung dikonsumsi oleh para pemuda tanpa adanya penyaringan budaya.
Faktor Penyebab Penyimpangan Perilaku Seks Bebas
Faktor- faktor yang mempengaruhi perilaku ini termasuk pandangan remaja bahwa hubungan seks adalah cara untuk mengungkapkan cinta. Dengan begitu, para remaja dapat dengan rela melakukan hubungan seksual sebelum menikah. Faktor lingkungan, pergaulan, dan kebutuhan akan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi juga berperan (Rina Andriani, Suhrawardi, 2022).
Memahami bahaya perilaku seks bebas sangat penting bagi remaja. Perilaku seksual pada remaja dapat berdampak negatif, seperti menciptakan kenangan buruk, kehamilan di luar nikah, aborsi, penyakit kelamin, perasaan bersalah, takut ditinggalkan pacar jika tidak melakukan hubungan seks, dan ketagihan pada seks (Indari et al., 2016).
Pentingnya Pengetahuan Yang Luas Bagi Remaja
Pengetahuan adalah informasi yang diketahui dan dapat dipelajari secara umum. Meskipun peningkatan pemahaman tidak selalu mengubah sikap seseorang, pengetahuan tetap penting untuk diperoleh sebelum melakukan tindakan (Hidayati, 2020). Pengetahuan sangat erat hubungannya dengan pendidikan, dimana diharapkan bahwa dengan pendidikan yang tinggi maka orang tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya. Akan tetapi perlu ditekankan, bukan berarti seseorang yang berpendidikan rendah mutlak berpengetahuan rendah pula.
BACA JUGA: Cara Mengetahui Penyebab Kanker Payudara: Gejala Awal dan Pencegahan
Pengetahuan seseorang tentang suatu objek mengandung dua aspek yaitu aspek positif dan aspek negatif. Kedua aspek ini akan menentukan sikap seseorang, semakin banyak aspek positif dan objek yang diketahui, maka akan menimbulkan sikap positif terhadap objek tertentu (Darsini et al., 2019). Faktor yang mempengaruhi pengetahuan meliputi faktor internal (usia, jenis kelamin) dan faktor eksternal (pendidikan, pekerjaan,pengalaman,sumber informasi,minat, lingkungan dan sosial budaya)
Mengekspresikan Perilaku Manusia Melalui Sikap
Sikap adalah aspek penting yang menarik untuk diteliti dalam kehidupan sosial. Pengungkapan sikap dapat mencerminkan kesiapan seseorang untuk merespons secara positif atau negatif terhadap objek atau situasi tertentu (Meria Octavianti, 2019). Sikap terdiri dari tiga komponen: kognisi, emosi, dan perilaku, yang bisa konsisten atau tidak.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa sikap adalah perilaku manusia dalam mengekspresikan pikiran dan perasaan untuk merespons sesuatu secara positif atau negatif. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Sikap meliputi pengalaman pribadi,kebudayaan,media massa,institusi pendidikan dan agama,faktor emosi dalam diri. Sedangkan komponen komponen dari sikap meliputi komponen kognitif, afektif dan konatif.
Masa Remaja
Masa remaja sering disebut sebagai masa pemberontakan (Unayah & Sabarisman, 2016). Menurut Anggraeni (2022), masa remaja adalah fase peralihan dari masa kanak-kanak yang tergantung (dependent) menuju masa dewasa yang mandiri (independent), dan merupakan bagian normal dari kehidupan manusia.
Mengetahui Pengertian dan Dampak Seks Bebas Bagi Remaja
Seks bebas merupakan hubungan seksual yang dilakukan diluar ikatan pernikahan, baik suka sama suka atau dalam dunia prostitusi. Pada remaja, sangat tidak layak untuk dilakukan, mengingat resiko sangat besar yang dapat ditimbulkannya (Vintaria et al., 2023). Bentuk bentuk seks bebas meliputi kissing (berciuman), necking (perilaku mencium daerah sekitar leher pasangan), petting (segala bentuk kontak fisik seksual berat tapi tidak termasuk intercourse) dan intercouse (penetrasi alat kelamin pria ke alat kelamin wanita).
Adapun faktor faktor yang mempengaruhi seks bebas meliputi perspektif biologis, perspektif akademik, dan perspektif sosial. Selain itu, dapat juga dipicu dari pengaruh orang tua bahkan pengaruh teman sebaya. Adapun dampak seks bebas pada remaja meliputi kehamilan diluar nikah, aborsi, bunuh diri, penyakit menular seksual.
***
Penulis: Audrey Haiyun
Editor: Puspa Anggun Pertiwi