Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Tindakan Cuci Tangan Pakai Sabun Pada Pasien di Puskesmas Sukodadi Lamongan

VOKASI NEWS – Mengetahui korelasi pengetahuan pasien di Puskesmas Sukodadi Lamongan dengan tindakan cuci tangan pakai sabun.

Pengetahuan adalah hasil yang terjadi setelah manusia menyadari suatu objek tertentu. Persepsi ini terjadi melalui panca indera manusia seperti indra penglihatan, penciuman, pendengaran dan indera perasa. Selain itu juga sebagian besar pengetahuan yang dimiliki manusia diperoleh melalui indra penglihatan dan pendengaran (Hestieyonini et al., 2016). 

Pengetahuan juga diartikan sebagai persepsi manusia atau hasil pengetahuan suatu objek melalui indra manusia. Hal tersebut secara otomatis terjadi pada pengenalan dan menghasilkan pengetahuan. Tentunya hal ini sangat dipengaruhi oleh kekuatan perhatian dan kesadaran terhadap objek tersebut (Rossita, 2019)

Cuci tangan pakai sabun (CTPS) adalah suatu tindakan atau perilaku mencuci tangan dengan air bersih mengalir dan sabun. Mencuci tangan pakai sabun merupakan tindakan kebersihan yang membersihkan tangan dan jari dengan sabun dan air mengalir untuk memutus rantai kuman. Cuci tangan pakai sabun juga dapat dianggap untuk mencegah penyakit. Hal ini karena tangan seringkali menjadi pembawa kuman dari benda yang disentuh. Kuman tersebut nantinya dapat menyebabkan patogen menular dari orang ke orang melalui kontak langsung atau tidak langsung. Contohnya seperti menggunakan permukaan – permukaan lain seperti handuk, gelas dan lainnya (Herawati et al., 2022)

Tindakan Cuci Tangan Pakai Sabun di Jawa Timur

Menurut analisis secara merata di Indonesia, jumlah penduduk yang melakukan cuci tangan dengan benar pada tahun 2018 sebanyak 49,8 %. Jumlah ini meningkat jika dibandingkan dengan 47,0% pada tahun 2013. Hal ini menjelaskan bahwa tindakan mencuci tangan dengan benar masih relatif rendah. 

BACA JUGA: Mengenal Pemeriksaan SGOT, SGPT, dan HBsAg untuk Diagnosis Pasien dengan Infeksi Hepatitis B

Persentase tertinggi masyarakat yang mencuci tangan pakai sabun dengan benar pada tahun 2013 dan 2018 terjadi di Bali dengan persentase sebesar 66,7% pada tahun 2013 dan 67,4% pada tahun 2018 (Riskesdas, 2018). Rasio tindakan cuci tangan pakai sabun yang benar pada penduduk usia diatas 10 tahun di wilayah Jawa Timur sebesar 48,1%. Sisanya sebesar 51,9% tidak mencuci tangan pakai sabun dengan benar atau bahkan tidak melakukannya sama sekali (Riskesdas, 2018).

Metode Penelitian Mahasiswa

Penelitian ini merupakan penelitian korelasi, dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif. Penggunaan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu analitik  korelatif dengan tujuan menganalisis hubungan antara variabel independen dan dependen. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional, yaitu pendekatan yang mempelajari korelasi antara semua variabel diobservasi pada waktu yang sama (Nursalam, 2020)

Metode analitik yang dilakukan dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana hubungan antara tingkat pengetahuan dengan tindakan cuci tangan pakai sabun pada pasien. Penelitian ini dilakukan di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Sukodadi Lamongan pada Bulan Mei tahun 2024. Populasi yang akan digunakan adalah pasien rawat jalan di Puskesmas Sukodadi dengan jumlah 210 pasien. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah dengan cara non probability sampling dengan metode purposive sampling.

Hasil Penelitian Cuci Tangan Pakai Sabun

Berdasarkan penelitian yang dilakukan menunjukkan hasil dari uji Spearman Rank menggunakan program SPSS versi 16. Dari 138 responden, diketahui bahwa tingkat pengetahuan pada pasien rawat jalan di Puskesmas Sukodadi Lamongan hampir setengahnya termasuk dalam kategori sedang sebanyak 66 responden (47,8%) dan sebagian kecil termasuk dalam kategori rendah sebanyak 11 responden (8,0%).

Dari 138 responden diketahui bahwa tindakan cuci tangan pakai sabun pada pasien rawat jalan di Puskesmas Sukodadi Lamongan sebagian besar termasuk dalam kategori cukup sebanyak 72 responden (52,2%) dan sebagian kecil termasuk dalam kategori kurang baik sebanyak 6 responden (4,3%)

Hasil analisis menunjukkan bahwa koefisien proporsi sebesar 0,000 dan rs = 0,677.Oleh karena itu ρ = 0,000 adalah lebih rendah dibandingkan dengan taraf α = 0,05. Hasil analisis correlation coefficient menunjukkan berada pada 0,677 yang menunjukkan bahwa koefisien memiliki korelasi yang kuat. Hal ini juga berarti hipotesis (H1) diterima, yaitu adanya hubungan antara tingkat pengetahuan dengan tindakan cuci tangan pakai sabun pada pasien rawat jalan di Puskesmas Sukodadi Lamongan.

***

Penulis: Muhammad Nabil Ariyanto

Editor: Puspa Anggun Pertiwi