Hubungan Tingkat Stres dengan Kualitas Hidup pada Lansia Hipertensi di Puskesmas Kebomas

VOKASI NEWS – Stres sering dialami oleh lansia dengan hipertensi. Hal ini karena pasien mengalami masalah fisik, psikologis dan sosial secara bertahap. Hal tersebut yang dapat menimbulkan stres yang berkepanjangan, sehingga berpengaruh terhadap kestabilan tekanan darah yang berdampak pada kualitas hidup lansia dengan hipertensi .

Stress dimengerti sebagai suatu tuntutan untuk memenuhi kebutuhan. Tuntutan lansia yang menderita hipertensi adalah bagaimana penyakit hipertensi itu tekanan darahnya stabil dan memungkinkan untuk menjadi normal kembali. Dengan begitu, pasien dapat terhindar dari komplikasi yang sangat berat. Pola makan, gaya hidup, dan pengaturan emosi merupakan faktor-faktor yang secara konsisten berhubungan dengan kestabilan tekanan darah pada individu penderita hipertensi.

Stres dapat berdampak negatif terhadap kesehatan fisik, mental, sosial, dan gaya hidup lansia dengan hipertensi. Oleh karena itu, manajemen stres yang efektif sangat penting.

Cara Pencegahan Stres dan Hipertensi

Manajemen stres adalah cara individu untuk mengurangi rasa stress. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh JAMA Internal Medicine tahun 2014 mengemukakan bahwa manajemen stress seperti yoga dapat membantu mengurangi depresi, dan kecemasan. Lansia dapat manajemen stress dengan cara tanpa obat-obatan relaksasi, meditasi, hipnoterapi. Jenis manajemen stress yang dapat dilakukan oleh lansia dengan cara teknik relaksasi. Cara relaksasi yang dapat dilakukan oleh lansia adalah tarik nafas dalam. Dengan cara tersebut stres dapat teratasi, dan kualitas hidup lansia yang menderita hipertensi dapat membaik.

BACA JUGA: Hubungan Supervisi Kepala Ruang dengan Pendokumentasian Asuhan Keperawatan

Berdasarkan JNC 8 berpendapat bahwa hipertensi adalah peningkatan darah diatas normal lebih dari 120/80 mmHg. Jika tekanan darah telah melebihi dari 140/90 mmHg maka dapat dikatakan sebagai penyakit hipertensi (batas tersebut untuk orang dewasa diatas 18 tahun). Pola hidup sehat yang meliputi pembatasan asupan garam, tidak merokok, menghindari stres, melakukan aktivitas fisik (seperti senam dan lari), serta memeriksakan tekanan darah secara berkala ke penyedia layanan kesehatan setempat, dapat membantu mencegah hipertensi. 

***

Penulis: Sukma Rahayuning Tyas

Editor: Puspa Anggun Pertiwi