Implementasi Teknologi Visualisasi 3D untuk Simulasi CT-Scan

Implementasi Teknologi Visualisasi 3D untuk Simulasi CT-Scan_Dokumen Istimewa

VOKASI NEWS – Teknologi visualisasi tiga dimensi (3D) kini dimanfaatkan untuk mendukung pembelajaran radiologi yang aman, realistis, dan bebas risiko radiasi. Mahasiswa dapat mempelajari prosedur CT-Scan secara mandiri melalui simulasi digital yang menyerupai kondisi klinis nyata.

Penggunaan CT-Scan dalam praktik pendidikan radiologi memiliki keterbatasan, seperti biaya operasional yang tinggi dan risiko paparan radiasi. Menanggapi tantangan ini, mahasiswa Program Studi Teknologi Radiologi Pencitraan mengembangkan media simulasi berbasis Virtual Reality (VR). Inovasi ini memungkinkan pengguna mempelajari tahapan pemeriksaan CT-Scan pada bagian kepala, thorax, dan abdomen secara fleksibel.

Pengembangan media dilakukan dengan pendekatan ADDIE (Analyze, Design, Development, Implementation, Evaluation). Proses pembelajaran disusun sistematis, mulai dari pengisian data pasien, penentuan posisi, hingga pemilihan protokol pemeriksaan.

Lingkungan Virtual yang Menyerupai Praktik Klinik

Simulasi dirancang menyerupai prosedur asli di rumah sakit. Visualisasi ruang CT-Scan, ruang operator, ruang persiapan, ruang tunggu, dan elemen penting lainnya dibuat mendekati kondisi nyata. Tahapan pemeriksaan disajikan berurutan dan interaktif, sehingga mahasiswa dapat memahami langkah-langkah pemeriksaan secara menyeluruh.

Storyboard digunakan untuk merancang urutan animasi, interaksi, dan aset pendukung. Elemen yang digunakan meliputi user story, objek 3D, animasi, suara, narasi, serta fitur tambahan yang relevan. Perancangan alur simulasi dilakukan melalui aplikasi Miro, yang mempermudah penyusunan urutan visual dan narasi secara kolaboratif. Lingkungan virtual ini dirancang agar mendukung pengalaman belajar yang imersif tanpa risiko bagi pasien maupun mahasiswa.

Kolaborasi Aplikasi untuk Visualisasi Realistis

Pengembangan simulasi memanfaatkan berbagai perangkat lunak. Blender digunakan untuk membuat objek tiga dimensi seperti peralatan, ruangan, dan avatar pasien. Unity berfungsi menggabungkan seluruh elemen menjadi simulasi interaktif berbasis desktop.
Antarmuka pengguna (UI) dirancang melalui Figma untuk menghasilkan tampilan yang responsif dan mudah digunakan. Sementara itu, Miro digunakan pada tahap awal untuk membuat wireframe sederhana, memetakan ide, dan menyusun storyboard secara kolaboratif.

Hasil akhir menunjukkan simulasi mampu menampilkan prosedur CT-Scan lengkap, baik tanpa kontras maupun dengan kontras. Narasi audio turut disertakan sebagai panduan, sehingga pengguna dapat mempelajari prosedur tanpa instruktur langsung.

[BACA JUGA: Akurasi Diagnosis Stroke dengan MRI Terbaru]

Inovasi ini membantu mahasiswa membangun pemahaman prosedural yang kuat, meningkatkan keterampilan teknis, dan mempersiapkan diri menghadapi praktik klinis. Pendekatan visualisasi 3D berbasis VR menjadi jembatan efektif antara teori dan praktik, sekaligus membentuk sikap profesional sejak masa studi.

***

Penulis: Dea Zalfa Cahyla Adi

Editor: Fatikah Rachmadianty

https://ejournal.itn.ac.id/
https://jurnalfe.ustjogja.ac.id/
https://roaseg.ucad.sn/
https://lms.ikippgribojonegoro.ac.id/xnxx/
https://sipresma.ft.undip.ac.id/storage/views/xnxx/