VOKASI NEWS – Inovasi fiksasi Image Receptor adaptif mempermudah pemeriksaan radiologi pasien kursi roda dan brankar sekaligus mengurangi paparan radiasi.
Pemeriksaan radiologi konvensional dengan menggunakan Sinar-X menjadi salah satu metode diagnostik penting di dunia medis. Namun, bagi pasien dengan keterbatasan mobilitas seperti pengguna kursi roda dan brankar, proses pengambilan gambar radiografi seringkali menimbulkan tantangan tersendiri. Selain proses positioning yang rumit, ketidakmampuan pasien untuk bergerak bebas juga meningkatkan risiko kesalahan posisi Image Receptor yang menyebabkan pengulangan foto. Pengulangan ini tentu saja berpotensi meningkatkan paparan radiasi kepada pasien, tenaga medis, dan keluarga yang membantu selama pemeriksaan.
Paparan radiasi secara berlebihan adalah hal yang harus dihindari. Karena sekitar 90% dosis radiasi yang diterima masyarakat dunia berasal dari aplikasi medis, khususnya diagnostik Sinar-X. Kesalahan posisi pemaian Image Receptor yang berujung pada pengulangan pemeriksaan menyumbang persentase besar kejadian tidak diinginkan di ruang radiologi. Oleh sebab itu, diperlukan inovasi alat bantu yang dapat menyederhanakan proses pemeriksaan pasien dengan mobilitas terbatas.
Solusi dan Keunggulan Prototipe Fiksasi Adaptif
Solusi inovatif berupa prototipe fiksasi Image Receptor adaptif yang dirancang khusus untuk pasien kursi roda dan brankar. Alat ini terbuat dari bahan akrilik transparan yang ringan dan mudah diputar sehingga Image Receptor bisa diposisikan dalam orientasi potrait maupun landscape dengan mudah dan stabil. Dengan sistem pengait yang kokoh, alat ini dipasang langsung ke kursi roda atau brankar untuk menahan Image Receptor pada posisi yang tepat tanpa perlu bantuan ekstra dari tenaga medis atau keluarga pasien.
Keunggulan utama alat ini adalah kemampuannya mengurangi beban tenaga medis sekaligus mengurangi paparan radiasi selama pemeriksaan. Dengan positioning yang lebih presisi dan stabil, gambar radiografi yang dihasilkan memiliki kualitas lebih baik, menghindari pengulangan yang tidak perlu. Hasil uji coba menunjukan alat ini mampu melakukan berbagai pemeriksaan radiografi konvensional sesuai standar. Seperti Thorax AP pada kursi roda, Left Lateral Decubitus (LLD), Skull Lateral Trauma, Thorax Lateral, Femur Lateral, dan Cruris Lateral pada brankar.
Hasil Uji Durasi dan Fungsi
Uji durasi penggunaan alat ini menunjukkan hasil yang sangat memuaskan dengan kemiripan waktu siklus pemeriksaan di atas 92% dibandingkan cara konvensional. Artinya, alat ini tidak memperpanjang waktu pemeriksaan, justru membuat proses menjadi lebih efisien. Selain itu, uji fungsi terhadap sistem rotasi dan pengait menunjukkan stabilitas dan kemudahan penyesuaian selama prosedur. Alat ini fleksibel untuk berbagai ukuran kursi roda dan brankar, serta mempermudah penyesuaian posisi Image Receptor yang krusial untuk mendapatkan gambaran radiografi optimal.
Secara keseluruhan, inovasi fiksasi Image Receptor adaptif ini merupakan langkah maju dalam meningkatkan keselamatan dan kualitas pemeriksaan radiologi bagi pasien dengan mobilitas terbatas. Selain mengurangi risiko paparan radiasi berlebih, alat ini juga mendukung kenyamanan pasien dan efisiensi kerja tenaga medis. Dengan pengembangan bahan dan desain lebih lanjut, prototipe ini berpotensi menjadi standar baru di layanan radiologi. Khususnya untuk pemeriksaan pasien yang menggunakan kursi roda dan brankar.
[BACA JUGA: Inovasi Digital dalam Dunia Radiologi: PACS dan Tingkat Penerimaan Tenaga Medis]
***
Penulis: Notusa Gelar Satria
Editor: Habibah Khaliyah