Inovasi Mahasiswa Fakultas Vokasi UNAIR Ciptakan Arang Briket dari Bonggol Jagung

VOKASI NEWS – Inovasi Mahasiswa Fakultas Vokasi UNAIR dalam menciptakan arang briket dari bonggol jagung.

Tim pengabdian masyarakat dari Himpunan Mahasiswa (HIMA) Radiologi Universitas Airlangga (UNAIR) berhasil lolos pendanaan dalam program Call For Pengmas Sustainable Development Goals (SDGs) UNAIR 2024 yang diselenggarakan oleh SDGs Center Universitas Airlangga. Adapun tim tersebut terdiri dari sembilan orang, yakni Azky Faridlatun Niswah sebagai ketua, bersama anggota lainnya yaitu Rafifa Bilqis Khairunnisa, Atikah Salsabilla Indraputri, Setya Ilham Rayyana Putra, Diegy Akmal Fadhil, Esa Arifa, Natanael Harley Davidson, Oriont Bismiladzi, dan Sabitah Octania Rahmadhani. Tim ini dinamai “Corniquette,” gabungan dari kata “corn” dan “briquette,” yang mewakili kegiatan pengolahan bonggol jagung menjadi arang briket.

Pengolahan Limbah Bonggol Jagung sebagai Realisasi SDGs

Kegiatan ini mengangkat tema pengolahan limbah bonggol jagung menjadi arang briket di Desa Tunggunjagir, Kecamatan Mantup, Kabupaten Lamongan. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memanfaatkan limbah jagung demi meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat desa, mendukung pencapaian tujuan SDGs, yaitu poin no poverty (menghapus kemiskinan) dan good health and well-being (kesehatan yang baik).

Pelaksanaan Kegiatan di Desa Tunggunjagir

Persiapan kegiatan dilakukan mulai bulan Agustus, dengan pelaksanaan utama berlangsung pada 27 dan 28 September 2024 di Balai Desa Tunggunjagir, Lamongan. Acara dibuka dengan sambutan dari Ketua Pelaksana, Azky Faridlatun Niswah, dan dilanjutkan sambutan dari Kepala Desa Tunggunjagir, Bapak Aries Munjagir. Dalam kesempatan ini, tim Corniquette juga menyerahkan piagam serta perangkat untuk demonstrasi pembuatan arang briket.

BACA JUGA: KNV 2024, Kolaborasi 3 Bidang Soroti Potensi Kecerdasan Buatan Era Digital

Kepala Desa, perangkat desa, dan kader PKK Desa Tunggunjagir, turut serta dalam sesi praktik langsung pembuatan arang briket dari bonggol jagung yang telah dijemur. Kegiatan hari pertama ditutup dengan sesi foto bersama seluruh peserta dan tim.

Hari Kedua: Demonstrasi Digital Marketing dan Packaging

Pada hari kedua, 28 September 2024, kegiatan dilanjutkan dengan demonstrasi pembuatan arang briket, penyuluhan tentang pemasaran digital, dan teknik pengemasan agar produk briket lebih menarik dan siap dijual secara online maupun offline. Peserta diberikan arahan dalam menggunakan alat dan takaran yang tepat untuk menghasilkan briket berkualitas. Setelah serangkaian praktik dan penyuluhan selesai, kegiatan diakhiri dengan sesi dokumentasi bersama seluruh tim dan peserta.

Langkah-Langkah Pembuatan Arang Briket
  • Jemur bonggol jagung di bawah sinar matahari.
  • Bakar bonggol jagung dalam drum tertutup.
  • Giling hasil bakaran hingga halus.
  • Campurkan tepung tapioka sebagai perekat, aduk hingga tekstur sesuai.
  • Masukkan adonan ke alat cetak briket, lalu cetak hingga berbentuk kotak.
  • Jemur briket selama 1-2 hari hingga kering.
  • Briket siap dipasarkan.

Program ini memberikan manfaat besar bagi warga Desa Tunggunjagir dalam mengelola limbah menjadi produk bernilai ekonomi dan mendukung peningkatan kesejahteraan serta kesehatan masyarakat sesuai dengan tujuan SDGs.

***

Penulis : Diegy Akmal Fadhil

Editor : Oky Sapto Mugi Saputro – Tim Branding Fakultas Vokasi UNAIR