Inovasi Sistem Penukaran Baterai Kendaraan Listrik dengan Pembayaran Non Tunai Berbasis NFC

Inovasi Sistem Penukaran Baterai Kendaraan Listrik dengan Pembayaran Non Tunai Berbasis NFC_Canva

VOKASI NEWS – Inovasi sistem penukaran baterai kendaraan listrik berbasis NFC dari Universitas Airlangga menawarkan pembayaran non tunai, transparansi harga, dan pengelolaan data real-time untuk mendukung transportasi ramah lingkungan.

Kendaraan listrik semakin diminati karena dinilai ramah lingkungan. Kendati demikian, pengisian baterai yang membutuhkan waktu hingga lima jam masih menjadi kendala bagi pengguna dengan mobilitas tinggi. Sistem penukaran baterai atau battery swapping menjadi alternatif, tetapi sebagian besar belum mendukung transaksi otomatis maupun pembayaran non tunai.

Tim dari Program Studi Teknologi Rekayasa Instrumentasi dan Kontrol, Fakultas Vokasi Universitas Airlangga, mengembangkan sistem penukaran baterai dengan fitur pembayaran berbasis Near Field Communication (NFC). Sistem ini mengintegrasikan mikrokontroler ESP32, komunikasi digital Controller Area Network (CAN), pembaca kartu NFC, antarmuka layar sentuh Nextion, dan basis data MySQL. Seluruh transaksi tercatat otomatis dan tersimpan di server secara real-time.

Mekanisme Penukaran dan Transaksi

Pengguna cukup menempatkan baterai pada slot stasiun penukaran. Sistem akan membaca kapasitas baterai melalui protokol CAN dan menghitung harga berdasarkan selisih kapasitas antara baterai lama dan baterai baru. Transaksi dilakukan dengan menempelkan kartu NFC terdaftar, lalu saldo otomatis terpotong sesuai nominal.

Data pengguna, kapasitas baterai, serta nilai transaksi langsung tersimpan di server. Sistem juga mengontrol relay dan solenoid untuk membuka slot baterai sesuai pilihan pengguna. Hasil pengujian sebanyak 20 kali menggunakan dua kartu NFC dan dua jenis baterai menunjukkan akurasi pencatatan dan transaksi mencapai 100 persen tanpa kesalahan.

Keunggulan dan Potensi Pengembangan

Sistem ini menawarkan transparansi harga karena biaya dihitung berdasarkan kapasitas baterai yang ditukar. Pencatatan terpusat mempermudah pengelola stasiun dalam memantau data penjualan dan ketersediaan baterai. Keunggulan tersebut menjadikan sistem lebih efisien sekaligus adil bagi pengguna.

Potensi implementasi terbuka lebar, khususnya di Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU). Fitur pembayaran non tunai berbasis NFC mempercepat transaksi, sementara integrasi Internet of Things (IoT) meningkatkan keamanan dan efisiensi pengelolaan data.

Ke depan, pengembangan sistem dapat mencakup aplikasi mobile yang terhubung langsung ke server. Aplikasi ini memungkinkan pengguna memantau saldo, memilih baterai, dan menerima notifikasi transaksi secara real-time. Integrasi dengan metode pembayaran digital lain, seperti dompet elektronik, juga dapat menambah kenyamanan.

[BACA JUGA: HIMTI CARES Wujudkan Desa Digital melalui Pelatihan Website]

Menuju Ekosistem Transportasi Digital

Inovasi ini menunjukkan bahwa teknologi tepat guna mampu menghadirkan solusi praktis untuk mendukung ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Efisiensi transaksi, transparansi harga, dan pencatatan data terpusat menjadi langkah penting dalam mewujudkan infrastruktur transportasi masa depan yang ramah lingkungan sekaligus berbasis digital.

***

Penulis: Aditya Trias Putra Yanuar

Pembimbing: Aji Akbar Firdaus

Program Studi: D4 Teknologi Rekayasa Instrumentasi dan Kontrol

Editor: Fatikah Rachmadianty