VOKASI NEWS – Oleh Muchamad Sholakhuddin Al Fajri, S.S., M.A.
Pemikiran kritis dinilai sebagai hasil yang diharapkan dari lulusan universitas terutama di negara-negara barat. Mahasiswa diwajibkan untuk menampilkannya dalam tulisan akademis yang merupakan kriteria sentral dari esai yang baik yang merupakan bentuk penilaian umum bagi mahasiswa terutama dalam ilmu sosial seperti pendidikan, hukum, komunikasi dan jurusan lainnya. Mahasiswa internasional dengan demikian dituntut untuk dapat beradaptasi dengan konvensi akademik ‘Barat’ ini yang mungkin berbeda dari apa yang telah mereka kenal agar dapat memenuhi persyaratan penulisan akademis di pendidikan tinggi dan untuk berbaur dan menjadi bagian dari komunitas tersebut. Namun, mahasiswa internasional yang berlatar belakang ‘non-Barat’ seringkali mengalami kesulitan dalam menunjukkan ekspresi kritis dalam teks tertulis mereka.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kesulitan ini sudah banyak di analisis oleh ahli pendidikan. Di satu sisi, ahli menyatakan bahwa latar belakang budaya mahasiswa internasional berkontribusi pada hambatan pengembangan analitis dan pemikiran kritis. Namun, pendapat lain menyatakan bahwa kegagalan pengintegrasian pemikiran kritis yang dialami oleh mahasiswa internasional antara lain karena institusi termasuk tutor dan stafnya tidak memberikan penjelasan yang eksplisit dan memadai mengenai harapan mereka terhadap tulisan akademis siswa sehubungan dengan praktik wacana dan konvensi.
Selengkapnya kunjungi : http://news.unair.ac.id/2021/01/12/perspektif-mahasiswa-international-terhadap-pemikiran-kritis-dalam-penulisan-akademis/