VOKASI NEWS – Oleh Lutfi Ashar Mauludin, S.Pd., M.A., M.Pd.
Pembelajaran Bahasa Inggris untuk Penutur Asing (English as a Foreign Language/EFL) memiliki banyak tantangan, khususnya dalam kemampuan menulis. Menulis merupakan proses kompleks yang meliputi pencarian ide, penyusunan struktur kalimat, serta penerjemahan dari bahasa ibu ke Bahasa Inggris. Untuk mengatasi hal ini, proses pembelajaran memerlukan bantuan-bantuan nyata yang instruktur berikan dalam proses belajar mengajar.
Berdasarkan teory ZPD (Zone Proximal Development) yang dipopulerkan oleh Vygotsky, dalam proses pembelajaran, siswa memerlukan bantuan dari rekan sejawat ataupun instruktur dalam menyelesaikan masalah pembelajaran sebelum siswa tersebut mampu menyelesaikan masalah secara mandiri. Bersumber dari teori ini, teori pendekatan berbasis genre (Genre-based Approach) muncul. Teori ini berdasarkan pendekatan SFL (Systemic Functional Linguistics) yang dipopulerkan oleh Halliday dan Hasan. Teori ini menekankan pentingnya siswa EFL untuk belajar jenis teks genre yang mampu diaplikasikan di dunia nyata.
Pendekatan berbasis genre (Genre-based Approach) merupakan pendekatan pembelajaran yang terdiri dari lima siklus yakni setting the context, modeling, joint construction, independent construction, dan comparing. Setting the context merupakan penjelasan mengenai fungsi dari sebuah teks dan unsur-unsur yang mempengaruhinya. Modeling merupakan pemberian contoh atau model dari teks di dunia nyata yang memiliki fungsi.
Tujuan dua metode di atas untuk memastikan siswa tahu fungsi nyata dari sebuat teks yang akan ditulis.
Selengkapnya kunjungi : http://news.unair.ac.id/2020/06/16/pengaruh-joint-construction-dan-motivasi-untuk-meningkatkan-kemampuan-menulis-teks-genre/