Kadar Bilirubin Total pada Penderita Tuberkulosis Paru Selama Pengobatan di RSUD Jombang Tahun 2023

VOKASI NEWS – Kadar bilirubin menjadi indikator penting dalam menilai dampak terapi obat anti tuberkulosis pada fungsi hati pasien yang menderita tuberkulosis paru.

Tuberkulosis (TB) paru merupakan penyakit menular pernapasan yang menyerang paru-paru yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Tuberkulosis paru masih menjadi faktor utama kematian di dunia hingga saat ini. 10,6 juta orang terjangkit TB pada 2022 dan 1,3 juta orang meninggal akibat TB pada 2022. Jumlah kasus TB paru di Indonesia pada tahun 2022 sebanyak 368.337 kasus. Data WHO (2023) menyatakan Indonesia berada pada urutan kedua tertinggi kasus tuberkulosis  dengan persentase 10%. 

Tingginya kasus tersebut membuat pemerintah Indonesia menyusun upaya pengendalian TB Nasional yaitu pemberian terapi Obat Anti Tuberkulosis (OAT) dengan mengikuti rekomendasi WHO dan International Standard for TB Care (ISTC). Kombinasi OAT yang diberikan yaitu Isoniazid, (H), Rifampisin (R), Pirazinamid (Z), Streptomisin (S), dan Etambutol (E). Terapi OAT diberikan melalui 2 tahap yaitu tahap awal selama 2 bulan dan tahap lanjutan selama 4 bulan.

Efek Samping Pemberian Obat Anti Tuberkulosis (OAT) pada Fungsi Hati

Walaupun sebagian besar OAT dapat diterima dalam terapi namun juga dapat memberikan efek toksik. Hampir semua OAT dapat memberikan efek samping bagi yang mengkonsumsinya. Efek samping yang paling sering dialami oleh penderita TB paru setelah pemberian terapi OAT adalah hepatotoksisitas yaitu gangguan fungsi hati. Sebagian besar obat masuk saluran pencernaan dan hati yang berperan penting dalam metabolisme obat. 

Terapi OAT dilakukan secara terus menerus dan dalam jangka waktu panjang, hal tersebut dapat menyebabkan gangguan pada proses metabolisme bilirubin yang terjadi di hati. Untuk mengetahui adanya gangguan fungsi hati pada penderita TB paru perlu dilakukan pemeriksaan bilirubin total. Bilirubin total merupakan gabungan dari bilirubin direk dan indirek dimana kadar bilirubin total. Perhitungan bilirubin total dapat dilakukan sebagai berikut: 

Bilirubin Total = Bilirubin Direk + Bilirubin Indirek

Kadar Bilirubin Total Pada Pasien Tuberkulosis Paru

Dilakukan penelitian untuk mengetahui gambaran kadar bilirubin total pada penderita TB Paru selama pengobatan. Penelitian dilakukan pada bulan Maret – Mei 2024 dengan rancangan penelitian deskriptif observasional. Penelitian dilakukan dengan mengambil data sekunder pasien tuberkulosis paru yang mendapat pengobatan di RSUD Jombang tahun 2023. Besar sampel yang diambil sebanyak 50 data pasien. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 19 dari 50 pasien TB paru memiliki kadar bilirubin total tinggi. 

BACA JUGA: Gambaran Faktor Resiko Pasien Tuberkulosis Paru di RSUD Ibnu Sina Gresik

Peningkatan kadar bilirubin total pada penderita TB paru dapat disebabkan karena pengaruh terapi OAT yang diberikan. Lamanya paparan terhadap OAT yang memiliki efek hepatotoksisitas seperti isoniazid, rifampisin, dan pirazinamid menyebabkan terjadinya perubahan pada kadar bilirubin total pada darah. Kerusakan hati yang terjadi akibat efek hepatotoksik menyebabkan bilirubin tidak dapat diekskresikan sehingga masuk kembali ke dalam darah sehingga terjadi peningkatan bilirubin direk dan indirek. 

***

Penulis: Dicha Amallya Zuniarti

Editor: Puspa Anggun Pertiwi