Karir Protean, Strategi Baru dalam Menghadapi Tantangan Dunia Kerja

VOKASI NEWS – Perubahan besar pada dinamika pasar kerja saat ini mendorong munculnya orientasi karir mandiri atau yang disebut dengan protean career orientation. Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik, jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 7,47 juta orang tercatat pada bulan Agustus 2024. Hal tersebut menjadi kekhawatiran utama generasi muda, khususnya Generasi Z yang kini mendominasi populasi dengan persentase 27,94 persen (BPS, 2024). Bonus demografi yang diprediksi mencapai puncaknya pada tahun 2025 menegaskan pentingnya kesiapan generasi ini dalam memasuki dunia kerja.

Generasi Z dikenal dengan sifat pragmatis, autentik, dan gemar memanfaatkan teknologi digital. Namun, transisi menuju dunia kerja tidak selalu berjalan mulus. Survei nasional menunjukkan bahwa mayoritas Gen Z masih mengkhawatirkan ketidaksetaraan sosial dan potensi pengangguran. Tingkat Pengangguran Terbuka di Kota Surabaya pada 2024 tercatat sebesar 4,91 persen. Kondisi tersebut menuntut adanya strategi baru bagi mahasiswa yang sedang mempersiapkan diri menghadapi persaingan kerja.

Protean Career Sebagai Pilihan Generasi Z

Kemunculan pekerjaan baru berbasis teknologi membuka peluang luas bagi generasi muda untuk memilih karir mandiri. Orientasi protean menekankan kemampuan individu dalam mengelola karier berdasarkan nilai pribadi dan prinsip hidup. Sikap ini menuntut kebebasan menentukan arah karir tanpa bergantung pada organisasi. Individu dengan orientasi protean juga lebih aktif membangun keterampilan baru dan koneksi profesional.

Konsep karir protean memiliki dua kunci utama, yakni pengendalian diri dan nilai hidup sebagai pedoman utama. Hal ini memberikan kebebasan dan fleksibilitas yang lebih besar dibandingkan sistem karier tradisional berbasis organisasi. Keberhasilan dalam karier kemudian tidak hanya diukur dari prestasi kerja, tetapi juga dari kepuasan diri serta keseimbangan hidup.

BACA JUGA: [Mengenal Hipertensi dan Pentingnya Pendekatan Pengobatan Alami]

Peran Self Efficacy dan Career Adaptability

Faktor penting dalam membentuk orientasi protean adalah self efficacy dan career adaptability. Survei yang dilakukan pada 200 mahasiswa di Surabaya menunjukkan bahwasannya peran dari self efficacy dan career adaptability memiliki pengaruh yang positif terhadap pemilihan orientasi karir protean. Self efficacy atau keyakinan diri mampu meningkatkan ketahanan dalam menghadapi ketidakpastian dunia kerja. Individu dengan tingkat keyakinan diri yang baik akan lebih mudah beradaptasi dan percaya diri dalam mengambil keputusan karier.

Selain itu, career adaptability mencakup adanya kepedulian, pengendalian, keingintahuan, dan kepercayaan dalam diri. Individu yang adaptif akan lebih siap menghadapi perubahan pasar kerja dan memiliki daya saing lebih tinggi. Sikap proaktif dalam mengembangkan kemampuan baru juga menjadi penentu kesuksesan di era kerja yang penuh perubahan.

Implikasi Bagi Mahasiswa Surabaya

Khususnya bagi mahasiswa di Surabaya, menunjukkan bahwa adanya self efficacy dan career adaptability memiliki pengaruh yang signifikan terhadap orientasi karir protean. Mahasiswa yang proaktif mengembangkan keterampilan baru lebih siap menghadapi dinamika dunia kerja. Kemampuan beradaptasi dengan perubahan tuntutan kerja juga membantu mahasiswa lebih percaya diri dalam menentukan arah karier.

Dengan demikian, mahasiswa di Kota Surabaya perlu mengoptimalkan potensi diri melalui penguatan keyakinan pribadi dan kemampuan beradaptasi. Hal tersebut diharapkan mampu menurunkan tingkat pengangguran terbuka sekaligus meningkatkan daya saing sumber daya manusia di Indonesia. Kesuksesan karier di masa mendatang seharusnya dipahami tidak hanya sebatas capaian eksternal, melainkan juga melalui pengembangan diri yang berkelanjutan.

***

Penulis : Echa Diyanti Cahyarini

Editor: Oky Sapto Mugi Saputro