VOKASI NEWS – Kasus resorpsi tulang alveolar dengan pembuatan restorasi gingiva metal keramik, hasil uji coba Mahasiswa Vokasi UNAIR.
Kehilangan gigi sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu dampak dari kehilangan gigi yaitu dapat mengganggu estetika. Warna dan bentuk gingiva yang ideal salah satu kebutuhan penting dalam penampilan untuk meningkatkan kepercayaan diri, Gingiva yang mengalami resorpsi tulang alveolar termasuk dalam penyakit periodontal, sehingga dapat mengganggu estetika. Resorpsi tulang aleolar merupakan kondisi hilang atau turunnya substansi jaringan oleh proses fisiologis, patologis, dan pasca pencabutan gigi.
Bahan metal keramik dipilih karena masih dipandang sebagai standar untuk restorasi gigi karen memiliki keunggulan yaitu kekuatan serta estetik yang memuaskan dikarenakan kombinasi bahan keramik dan metal. Serta pemilihan bahan keramik pada kasus restorasi gingiva yaitu dapat memberikan warna menyerupai gingiva asli dan memberikan estetika yang dapat memuaskan pasien.
Ditinjau dari segi teknik pembuatan restorasi ini memiliki tingkat kesulitan dalam mencapai keseimbangan antara white ceramic dan pink ceramic. Teknik dalam pengaplikasian white ceramic dan pink ceramic yang tepat dapat meningkatkan nilai estetik akibat timbulnya kesan natural pada restorasi yang digunakan
Desain Restorasi Gingiva Metal Keramik Kasus Resorpsi Tulang Alveolar
Pemilihan pontik sangat tergantung pada estetika dan kebersihan mulut. Di daerah anterior karena estetik menjadi perhatian, pontik harus disesuaikan untuk membuatnya tampak seolah-olah muncul dari gingiva. Pada restorasi ini dibuatkan desain pontik ridge lap karena pada pontik ridge lap terlihat mirip seperti gigi alami
White ceramic merupakan keramik yang melapisi bagian mahkota restorasi. Sedangkan Pink ceramic adalah keramik yang digunakan untuk menggantikan gingiva pada restorasi gigi tiruan cekat yang membutuhkan gingiva buatan. Pengaplikasian pink ceramic dibuat hingga meniru jaringan lunak yang hilang dan mengembalikan panjang mahkota gigi yang hilang hingga terlihat normal. Tujuannya untuk memberikan warna gusi yang tahan lama di gigi dan menutupi resorpsi tulang alveolar sehingga restorasi gigi tiruan tidak terlihat terlalu panjang.
Faktor-Faktor untuk Mendapatkan Keseimbangan White Ceramic dan Pink Ceramic
Faktor yang perlu dipertimbangkan untuk mendapatkan keseimbangan antara white ceramic dan pink ceramic meliputi pemilihan warna yang tepat menjadi salah satu penentu. Restorasi dapat mengalami kegagalan. Kegagalan itu disebabkan pemilihan warna gigi yang tidak sesuai, keterampilan teknisi gigi dalam pembuatan restorasi metal keramik dengan penambahan pink ceramic, syarat kebersihan untuk menunjang keberhasilan dalam penggunaan restorasi dalam jangka panjang,
BACA JUGA: KNV 2024, Kolaborasi 3 Bidang Soroti Potensi Kecerdasan Buatan Era Digital
Faktor keberhasilan yang tidak kalah penting dalam pembuatan restorasi tidak lepas dari komunikasi antara dokter gigi dengan teknisi gigi. Komunikasi yang baik diharapkan mampu memberi hasil restorasi yang sesuai. Dokter gigi sangat disarankan untuk mengisi formulir secara informatif mengenai detail pekerjaan dan materi yang digunakan. Misalnya mengenai warna yang akan digunakan. Hal tersebut dapat membantu teknisi dalam mengerjakan restorasi dengan estetika yang baik
***
Penulis: Arfiana Nisrina Syafiyyah
Pembimbing: Eny Inayati, Sri Wahjuni
Program Studi: Teknik Gigi
Editor: Oky Sapto Mugi Saputro – Tim Branding Fakultas Vokasi UNAIR